Mau jadi istri kedua?

Posted on Updated on

3 tahun yang lalu saya pernah menjalin hubungan dengan seseorang, tetapi ternyata hubungan itu kandas di tengah jalan. Hubungan kami tersebut sudah terlalu jauh, sehingga saat itu saya kalut, saya tidak tahu lg apa yg harus saya lakukan dan bagaimana saya menghadapi hidup saya kedepannya.

Alhamdulillah saya masih memiliki orang tua yg mau mengerti keadaan saya.
Saat itu saya menceritakan keadaan saya pada ayah saya dan Alhamdulillah, dia mau memaafkan saya dan menganjurkan saya untuk banyak2 solat, berdoa, dan bertaubat.

Pada akhirnya saya bisa menjalani kehidupan saya seperti sedia kala, walaupun dalam hati saya merasa saya adalah orang yg kotor. Tidak mungkin ada orang yang mau kepada saya.

Bapak Shodiq, dalam setiap doa saya, saya selalu meminta agar jodoh saya di dekatkan, walaupun nanti saya menjadi istri kedua, saya rela, saya ikhlas, jika memang itu sudah menjadi jalan hidup saya.

2 tahun setelah saya berpisah dgn mantan kekasih saya, saya bertemu dengan teman masa kecil saya.
Saat itu dia sudah menikah dan memiliki 2 orang anak.
Komunikasi antara kami berjalan begitu saja, sampai suatu saat dia meminta saya menjadi istri keduanya. Saat itu saya mengatakan saya mau asalkan istri pertamanya mengijinkan.

tetapi ternyata istrinya tdk mengijinkan dan dengan berat hati kami memutuskan untuk berpisah.

2 bulan telah berlalu tapi kami tdk bisa melupakan cinta kami, pada ahirnya kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan kami ini tanpa sepengetahuan istrinya. Tapi kami tidak berencana untuk menikah saat itu juga, rencana kami adalah nanti stlh memiliki rumah.

Bapak shodiq, saya berpikir, apakah dia memang jodoh saya? apakah ini merupakan jawaban atas doa saya dulu pada saat saya mengatakan saya bersedia menjadi istri kedua jika memang itu sudah jalan hidupku.
Apakah hubungan yang saya jalani saat ini salah?
Padahal kami saling mencintai dan kami ingin menikah.
Tolong pencerahan hati dari bapak.

Tanggapan M Shodiq Mustika:

Ck ck ck… Kau wanita yang langka. Di zaman sekarang, sedikit sekali wanita yang mau “menerima apa adanya”, sampai-sampai bersedia menjadi istri kedua. Tipe seperti inilah yang digandrungi banyak pria. Dengan sikap begitu, kau akan mudah mendapatkan jodoh yang terbaik bagimu.

Perhatikanlah bahwa ungkapan “yang terbaik” itu aku tekankan. Mengapa? Sebab, jodoh yang disediakan oleh Tuhan bagi kita masing-masing itu banyak, lebih dari satu.

Bila kau bertanya padaku apakah si dia itu “jodoh”-mu yang dikirimkan oleh Allah sebagai jawaban atas doamu, maka jawabku: mungkin saja dia itu jodohmu, tetapi belum tentu dia itu “jodoh terbaik”-mu. Seandainya kau menganggap bahwa Allah tidak mengampuni dosamu yang lalu, sehingga kau memandang dirimu kotor sekali sampai kini, maka bisa saja dia tergolong “jodoh terbaik”-mu. Namun, kalau kau yakin bahwa Allah mengampuni hamba-hamba-Nya yang bertaubat, sedangkan dirimu sudah bertaubat, maka aku yakin bahwa dia bukanlah “jodoh terbaik”-mu, setidak-tidaknya pada saat ini. Sebab, istrinya tidak rela suaminya memperistri dirimu. Apalagi, kalian menjalin hubungan secara sembunyi-sembunyi.

Ditinjau dari sudut pandang fiqih (munakahat), perbuatan kalian tidaklah salah. Hukum Islam memberi peluang kepada kaum pria untuk berpoligami. Hanya saja, Islam itu bukan terdiri dari fiqih belaka. Unsur-unsur lainnya masih ada, bahkan mungkin lebih penting. Diantaranya adalah unsur adab atau akhlaq.

Untuk ilustrasi pembanding, perhatikanlah shalat berjamaah di masjid. Menurut fiqih, aurat pria hanyalah antara pusar dan lutut kakinya. (Malah, ada ulama yang berpandangan bahwa aurat pria hanyalah alat kelaminnya.) Dengan demikian, bershalat dengan bertelanjang dada pun tidaklah salah selama auratnya tertutup.

Lantas, apakah hanya karena “tidak salah”, kita para pria bershalat jamaah di masjid dengan bertelanjang dada? Kalau ini yang kita lakukan, bayangkanlah bagaimana tanggapan masyarakat. Mereka akan menilai bahwa Islam kurang beradab. Akibatnya, terhambatlah kita dalam mendakwahkan kemuliaan Islam.

Oleh karena itu, pertimbangan kita bukanlah sekadar benar-salah, melainkan juga baik-buruk, pantas-tak pantas, dan sebagainya. Dalam terminologi Islam, kita mengenalnya sebagai “halalan wa thayyiban”. (Halal bermakna “boleh”; thayyib berarti “baik, patut, indah, dan sebagainya”.

Demikian pula pada kasusmu. Menjalin hubungan cinta secara sembunyi-sembunyi dengan si dia dalam rangka hendak menjadi istri keduanya tanpa sepengetahuan istrinya tidaklah salah, tetapi kurang thayyib. Memang, kebaikannya ada, bahkan mungkin tidak sedikit, tetapi keburukannya lebih signifikan. Diantaranya: mengacaukan sendi-sendi masyarakat (dengan menyuburkan perselingkuhan), menjadikan rumahtangganya kurang sakinah (sehingga mudah hancur), di samping juga membuat dirimu sendiri kurang menaruh perhatian pada perasaan dan kepentingan orang lain, yang dalam hal ini terutama ialah istrinya.

Aku sendiri pun tidak rela bila kau menjalin hubungan cinta dengan si dia tanpa kerelaan dari istrinya, apalagi kalau sampai menikah dengannya. Sebab, Allah menyediakan bagimu jodoh-jodoh lain yang lebih thayyib bagimu daripada dia.

Wanita yang sudah bertaubat dari perbuatan zinanya tidak lagi tergolong kotor, tetapi sudah menjadi thayyib. Selanjutnya, sebagai wanita yang thayyib, selayaknyalah kau mendapatkan pria yang thayyib pula sebagai jodoh terbaikmu.

Seperti yang sudah kuungkapkan di atas, dengan sikapmu yang “menerima apa adanya”, kau menjadi tipe idaman banyak pria. (Lihat “Yang Sesungguhnya Diinginkan Cewek/Cowok“.) Karena itu, kau akan mudah mendapatkan jodoh yang lebih thayyib.

Selama ini, ketika menjalin hubungan dengannya, kau sudah mampu bersikap “menerima apa adanya” (yaitu kenyataan bahwa dia sudah beristri). Kini dan seterusnya pun aku yakin bahwa kau juga mampu “menerima apa adanya”, yaitu menerima salah satu dari jodoh-jodoh lain yang diadakan (atau disediakan) oleh Tuhan bagi dirimu.

Wallaahu a’lam.

53 respons untuk ‘Mau jadi istri kedua?

    muftialy said:
    28 Februari 2009 pukul 06:55

    ehm..ehm..ehm…

      M Shodiq Mustika responded:
      28 Februari 2009 pukul 08:34

      @ muftialy
      ehm..ehmm… punya dua istri, mau?

    joga yusan said:
    25 Maret 2009 pukul 17:13

    apa ehm.ehm muftyali, ngiri apa mau,sunah lo.tapi liat2 jg lakinya

    Imas sumarni said:
    17 April 2009 pukul 14:23

    Jadikan aku yg ke 2 buatlah diriku bahagia,walaupun kau takan pernah jd miliku selamanya..buat istri2 yg mau dipoligami surga jaminanan nya..secara gtu..panasnya minta ampun..suami kita punya daun muda..damai..he..he..

      abdullh said:
      17 Juli 2009 pukul 00:52

      mbak imas, bisa minta tolong dikenalkan dengan akhwat yang mau jadi istri kedua. saya sdh lama menikah tapi blm diberi keturunan. jadi saya mau nikah lagi. tapi yg sholihah dan banyak hafalan al qur’annya. terima kasih

        DINA NURMINASARI said:
        23 Desember 2013 pukul 23:29

        hrs sabar law blm mndptkan keturunan, kan bs dicari solusinya dengan mengadopsi anak angkat. law istri pa abdullah mengijinkan pst jaminan’
        a surga

          ZAYTEA said:
          24 September 2014 pukul 03:14

          Relakanlah tuk menjadi istri kedua krna ALLAH.. niatkan tuk mmprbnyak kturunan islam tuk mmbela agama islam.. wanita yg siap di poligame siap” mnuju syurga tanpa di hisab.. pedih hanya smentara di dunia tapi kindahan yg hakeki d akherat KELAK…

            Dini said:
            1 Desember 2017 pukul 09:15

            Dipoligami, tetapi kalau tidak ikhlas, ya sama saja bohong. Mana ada pahalanya

      arjun say said:
      23 Desember 2009 pukul 17:04

      subhanallah, banyak wanita sekarang ini yang enggan untk dijadikan istri kedua, anda mencari suami yang sudah beristri, bila anda siap menerima apa adanya saya, karena sesungguhnya istri pertamaku tidak membawa kedamaian dan ketenangan dalam beribadah kepada allah, tapi bila ada wanita yang siap menjadi istri kedua insya allah, mungkin akan menjadi jalan untuk membuka jalan bagi saya untuk mencari ridho allah,

        Dini said:
        1 Desember 2017 pukul 09:22

        Coba saling intropeksi diri, jangan poligami dijadikan pelampiasan karena istri begini atau begitu, luruskan niat, selesaikan masalah rumah tangga anda, pelampiasan dg poligami bukan solusi yg tepat. Apalagi jika jika istri tidak punya bekal ilmu ikhlas dan ilmu agama yg baik, maka, yg terjadi bukan kedamaian yg di dapat tetapi kehancuran.
        Awali poligami dg cara halal, yaitu taaruf dg perantara org ketiga yg bersifat amanah, bukan perselingkuhan

      ZAYTEA said:
      24 September 2014 pukul 03:22

      02195346869

    Rafi said:
    19 April 2009 pukul 10:30

    Assalamualaikum,

    Pak Ustadz kapanya ketemu wanita idaman pria kaya gini, MAO DOOONG

    Poligami adalah kehebatan seorang wanita dan kelemahan seorang lelaki… setuju gak…
    jadi hanya wanita-wanita pilihan aja dengan kehebatanya yg ridho dan ikhla di poligami… kenapa jadi ngomongin ppoligami gini yaa, ya termasuk mbak ini… hehehe

    mbak saya pun ga rela kok sama dgn pak ustad jika istri ke-1 ga ridho….

    Masih banyak loh jodoh yg terbaik untuk wanita idaman pria kaya gini , insya allah

    Wasalam….

      Dini said:
      1 Desember 2017 pukul 09:25

      Wanita yg bagaimana dulu, ada seorang wanita tidak berhijab, kerja di tempat riba, tidak menjaga pergaulan dg yg bukan mahram, suka sama suami orang, karena terlanjur cinta karena selingkuh mau dijadikan istri ke dua.
      Apa ini perempuan yg dikatakan hebat itu?
      Definisi wanita sholehah itu luas.

    […] Mengenai berbagai ketelanjuranmu, silakan ambil pelajaran dari Mau jadi istri kedua? […]

    Yumi said:
    10 Mei 2009 pukul 01:23

    Yg sbr ya mbk..smua org emg slalu mkrin prasaan yg prtma..gk mkr gmn trsksanya mencintai seseorang tnpa diketahui org laen..
    Cnta sembunyi2 tu menguras airmata mb..

    Kundil said:
    23 Juli 2009 pukul 21:22

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Subhanallah, beruntung sekali dapat jodoh wanita seperti ini. Semoga rahmat Allah selalu tercurahkan kepada para Muslimah yang memiliki keikhlasan tingkat tinggi seperti itu
    Saya pria yang mendambakan poligami, mendambakan istri lebih dari satu kalau Allah SWT berkenan.

    metha said:
    21 Agustus 2009 pukul 15:19

    ya mba sabar ya tapi saya harap mba tidak usah jadi istri yang kedua ya walaupun mba rela di jadikan yang kedua tapi mba coba berfikir baik-baik kasihan istri pertama teman mba pasti dia juga sungguh menderita dengan perasaannya mana ada wanita yang mau d maducoba saya tanya andaikan mba di posisi istri teman mba pasti mba merasakan hal yang sama contohnya mba: mba aja baru ditinggal kekasih mba aja mba sudah merasa sakit hati sekali apalagi perasaan istri pertama teman mba pasti sangat hancur hatinya karna selama mereka menikah sudah mempunyai 2 anak dan mba datang di kehidupan mereka utk jadi istri kedua sama saja mba merusak rumah tangga orang dan suatu saat mba akan terkena karmanya mungkin sekarang mba sedang senang tapi suatu saat mba akan diperlakukan sperti mba memperlakukan istri pertama teman mba coba pikir matang -matang

      Rusli said:
      20 Oktober 2009 pukul 00:29

      Maaf mba metha saya hanya pengen share juga.. pertama kita tidak boleh memvonis seolah-olah tidak ada makhluk Allah (Wanita) yang mau dimadu.. ini terkesan menuduh Allah tidak Maha Kaya.. Kalo Allah SWT menciptakan hukum polygami mesti ada mahluknya yang diciptakan mau menjalankan polygami..

      Tidak semua orang harus bernasib sama..
      Tapi mencobalah kita untuk berpikir positif terhadap Allah..

      Penomena sekarang ini perzinahan dan perselingkuhan lebih mudah di maafkan ketimbang menerima polygami yang nyata-nyata di bolehkan oleh Allah SWT..

      Namun saya juga sependapat yang mengatakan janganlah kita jadikan ayat-ayat Allah SWT sebagai dasar semata-mata untuk mengejar kepentingan sesaat (nafsu belaka)..

      akhir kata semua kebenaran hanyalah milik Allah SWT..

    jasmine said:
    6 Desember 2009 pukul 20:06

    Ma’af, status mba ini kan belum jelas dengan kekasihnya yang sudah beristri itu. jadi hubungan mba ini berada pada kategori selingkuh. nah…sejak kapan ya, atau dipandang dari sudut mana selingkuh itu bisa dikatakan baik? dan baik untuk siapa?

    PEBRIALSEN said:
    25 Desember 2009 pukul 19:01

    love is blind !!!!!!!!! so try 2 understand that deep in your heart

      Joko said:
      21 Januari 2010 pukul 10:21

      Ada pesan dari seoarang kyai yang saya kagumi yang memberikan keterangan tentang “mawaddah dan wa rohmah ..” mawaddah artinya cinta , cinta itu kesukaan yang dilihat dari lahiriah , jadi saat cinta itu ada sepanjang lahiriyah seseorang itu masih disukai , tetapi bila secara lahiriyah sudah kurang disukai maka cintapun cenderung turun rasa cinta itu , Sedangkan wa rohmah adalah kasih sayang ..kasing sayang tidak berubah selamanya bila tindakan2nya tidak berubah kecuali teman istri/suami berbuat yang perbuatanya menyakitkan atau menjengkelkan .. rohmah pun akan hilang juga . mohon ampun segala kesalahan .. ini cuma ingin apakah pemikiran seperti ini benar .begitu Febri karena cinta itu bukan buta malah melihat ..

    violet said:
    22 April 2010 pukul 13:22

    saya seseorang usia 18,baru mulai akan memasuki dunia universitas..

    sayapun juga demikian..
    perbedaan posisi adalah keluarga saya tidak mengetahui kenakalan saya, sementara istri pertama calon saya sudah merestui..

    usia kami terpaut jauh 91-72=19tahun

    calon saya benar-benar mengerti mental saya, keinginan saya yang sebenarnya ingin kembali mendekatkan diri pada yang Esa..
    hal yang tidak saya dapatkan di keluarga saya.

    saya ingin menikah untuk memperbaiki segalanya..
    termasuk kebebasan saya melakukan syariat-Nya..

    tapi hingga kini saya belum berani mempersilahkan calon saya untuk melamar kepada keluarga..
    salahkah saya dengan semua ini??

    Amy said:
    2 Mei 2011 pukul 16:13

    Pak Ustadz bagaimana hukumnya, saya adalah istri keduasekarang ini saya bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya. kebetulan kedua arng tua saya ikut saya.
    Yang ingin saya tanyakan :
    1. Bagaimana cara yang adil dalam pembagian uang belaja anatara saya dan istri pertama suami saya?
    2. Bagaimna dengan gaji saya apakah wajib dibagi juga?
    Saya tunggu jawabanya terimakasih…

    novi said:
    13 Juli 2011 pukul 23:46

    menjadi istri kedua bukanlah pilihan setiap wanita tetapi semua takdir dan kehendak allah swt dan wanita hanya bisa menjalankan dengan penuh keikhlasan dan selalu berbesar hati karena semua itu di jalankan karna adanya rasa sayang

      Dini said:
      1 Desember 2017 pukul 09:33

      Mbak, jodoh itu tergantung pilihan dan usaha manusia. Kamu dipertemukan dg pria A atau pria B, itu tergantung kamu pilih yg mana. Sedangkan kematian, jenis kelamin, bentuk tubuh,siapa ibu dan ayah kita, itu termasuk takdir yg tdk dapat kita rubah dan kita tidak dapat menghindarinya. Alias memang dr sononya.
      Jadi jika tdk pandai2 memilih calon suami, ya kita sendiri yg rugi

    ericha said:
    21 Desember 2011 pukul 10:53

    assalamu’alaikum wr.wb …..
    y Allah, aq ikhlas jadi istri kedua bila itu yg terbaik untuk hidupku, agamaku, duniaku, dan akhiratku… 🙂

      kresnaduta said:
      30 April 2012 pukul 19:56

      asslm… bener nih,nama n alamat email?

      Andri yk said:
      25 September 2012 pukul 12:02

      ericha hubungi aku di azzahracell1@gmail.com

      supri said:
      30 Oktober 2012 pukul 16:11

      walau harus sakit dan di sakiti oleh perasaan sendiri

      pria said:
      24 Desember 2012 pukul 22:43

      nih beneran?

      ardi said:
      27 Desember 2012 pukul 17:32

      aswrwb. boleh kenalan teh?

      ZAYTEA said:
      24 September 2014 pukul 03:17

      ERICHA… KU TRHARU DGMU.. 02195346869 🙂

    Pp said:
    7 Februari 2012 pukul 06:33

    Kl blm trlanjur mnikah, sbaiknya urungkan niat itu. Tp kl dah trlanjur mnikah, cobalah bertahan. Mmg trlihat mudharat tp kl itu tdk melanggar agama allah, insya allah akan dtg keindahan. Brsabarlah. Allah akan pilihkan yg trbaik tuk laki2 itu.

    safirka said:
    24 Mei 2012 pukul 12:36

    Masya’allah.. jadi istri ke2 memang menyakitkan..selalu berlinang air mata, kebahagiaan hanya bayangan saja,.

    safirka said:
    24 Mei 2012 pukul 12:40

    Senyuman hanyalah lindung kedukaan.. sy sndiri brada pd posisi istri ke2.. saya ikhlas,.dan sy berdoa pada ALLAH SWT

    safirka said:
    24 Mei 2012 pukul 12:45

    Smoga hr ini esok dan seterusnya hati saya truz dibubuhi rasa ikhlas dan sabar utk mnjalani smua ini.

      supriyadi said:
      30 Oktober 2012 pukul 16:14

      sekiranya bersedih,dekatkan hati selalu kepada Allah dan jangan berdusta

    antonminardi@yahoo.com said:
    21 Juni 2012 pukul 16:24

    aswrwb.
    saya mendambakan wanita gadis sholehah untuk menjadi saudari istri saya yang siap berketurunan banyak dan siap berda’wah.
    antonminardi@yahoo.com
    jzklh w brklh.

    Andri yk said:
    19 September 2012 pukul 07:16

    Saya lagi cari istri kedua dgn ciri-ciri : Islam bermanhaj salaf, pake hijab yang syar’i, sholehah, menerima apa adanya, cantik, putih kulitnya dan kaya bila ada.Agar bisa semua yg dia miliki untuk berdakwah dijalan Allah. Kalau ada yg berminat hubungi saya di azzahracell1@gmail.com segera. jazakumullah khoiron

    wawan said:
    16 Oktober 2012 pukul 09:13

    saya cari gadis, janda muda, ibu muda, atau istri yg pernah ditalaq suami lewat sindiran, status hukum agama disimpulkan cerai, utk kawin siri sementara, saya karyawan dan investor saham, bisa memenuhi kebutuhan materi kalian, invite aku pin bb 28763b45, jaga rahasia jgn suami tahu

    icha said:
    28 Maret 2013 pukul 17:43

    ya allah…. Saya pun calonya jdy istri kedua umur saya terpaut 20 tahun ,bagimana ini….
    Saya bngng…
    ohh ya allah pliss help me…. T^T

    Qwerry Mee said:
    6 April 2013 pukul 01:41

    Assalamualaikum Wr.wb

    Saya suami dua anak dan satu istri, berencana untuk berta’addud dengan gadis atau janda (blm memiliki anak dari suami sebelumnya dengan maksud agar dapat bersiap terlebih dahulu dengan anak berikutnya, kecuali bila wanita tsb telah pula mapan). Alhamdulillah dan Insya Allah istri pertama mengijinkan dengan syarat ada kecocokan dari segi sifat dan menguasai bahasa arab dan kaidah Islam dgn baik dgn harapan dapat pula menutupi kekurangan kami dalam beragama dengan ilmunya.

    Di harapkan bantuannya utk meneruskan niatan saya ini kepada Wanita yg bersedia atau bisa langsung menghubungi +6281348155437. Terima kasih..

    Wassalamualaikum Wr.Wb

    nadhifah said:
    15 April 2013 pukul 10:04

    bagaimana kelanjutan dari cerita diatas apakah akhirya anda mau jadi istri ke2 mbak.

    vira said:
    27 November 2013 pukul 22:50

    Jodoh, kematian, rizki atau apapun yg terjadi dlm setiap kehidupan semua sudah digariskan sejak awal kehidupan…

    Sehebat apapun dan sekuat apapun kita utk menghindari kalau itu sudah menjadi ketentuan Alloh kita tdk bs apa-apa.

    Kadang orang lain hanya menilai dari hasil akhirnya saja….tanpa pernah mau tau knp seseorang (wanita) bersedia dan menerima kenyataan ini.

    Banyak hal yg menjadikan seseorang (wanita) memilih ini…

    Sebelumnya sy pernah menikah….kami sama” belum punya pasangan …. rmh tangga pun berlangsung lebih dari 10th…kami mempunyai 1 org putri…tp siapa sangka semua hancur…

    Setelah perceraian…. awal pertemuan kami saat itu hanya sebatas antara seorang marketing dengan calon konsumen…
    entah apa yg membuat kami memikirkan satu sama lain dengan seiringnya waktu kami pun semakin dekat dan semakin kami sering berkomnikasi…

    saya tidak pernah mau berburuk sangka dgn siapapun….

    Sebelumnya dia sempat menjanjikan utk menikahi saya….
    semua kerabat tahu tentang rencana pernikahan kami….

    Tapi entah kenapa….dia tega memutuskan hubungan kami hanya dengan sms,

    waktu terus berjalan dan akhirnya saya tau bahwa dia hanya ingin bersenang- senang saja dengan saya…..

    Awalnya saya terima semua hinaan yg dia berikan…sy ikhlas…mungkin ini buah dari kekhilafan saya….

    Saya bawa kekecewaan itu….waktu itu saya kalut…hati saya hancur…
    saya sempat hilang kendali… dan saya mabuk hebat.

    Saya tdk sadar kalau ternyata saat itu saya sedang hamil….dan saya mengalami pendarahan hebat ternyata saya keguguran…..

    Rasa kecewa yg teramat sangat saya bawa dalam kesendirian…

    Namun siapa sangka 2 bulan dari kejadian itu kami dipertemukan…
    saat itu saya hanya bisa diam saya berusaha menahan tangis….dan berusaha menyimpan semua.

    Saat dia menanyakan kabar saya, saat itu juga saya tdk sanggup lagi menahan tangis dan akirnya saya berterus terang tentang apa yg saya alami…

    Dan saat itu juga akhirnya tersentuh hatinya dan diapun menyanggupi utk menikahi saya…dan kami pulang kerumah org tua saya..dan satu minggu kemudian kami pun menikah….

    Meski saya istri ke 2 tapi keseharian dia lebih banyak tinggal bersama saya
    karena istri dan anak-anaknya tinggal diluar kota dan dia hanya 2 pekan sekali pulang utk memenuhi tanggung jawabnya.

    Saya sadar saya hanyalah istri ke dua…. untuk itu saya tdk pernah melarang ataupun mengubungi dia disaat-saat dia berada dirumah bersama istri dan anak-anaknya….

    Bahkan saya pun tidak pernah mengambil 1 sen pun hak mereka dari penghasilan suami saya…

    Saya bersyukur saya masih diberi rizki yg cukup utk hidup saya sendiri..
    Ini sudah berlangsung 3 tahun lamanya….

    Saya sadar dgn kesalahan saya menikah dgn pria yg sudah berkeluarga…untuk itu saya tdk pernah mau menambah sakit lagi perasaan istri pertama dan anak-anaknya

    Dan yg terpenting lagi perasaan kedua org tua saya…
    Saya tdk mau sampai mereka sakit karena memikirkan hidup saya…
    Apapun akan saya lakukan utk kebahagiaan mereka berdua…meski tiap kali dalam kesendirian tak henti-hentinya batin ini menangis….

    Saya harus kuat hidup diperantauan walau dengan kesakitan seperti ini saya harus tetap bisa membuat mereka tersenyum….

    Setiap tangis saya…saya selalu berdo’a cukup ini terjadi pada hidup saya saja.

      Dini said:
      1 Desember 2017 pukul 10:02

      Kebanyakan fitnah hubungan antara wanita dan pria terjadi karena adanya cambur baur dg yg bkn mahram. Penyakit cinta ini bermulai karena wanita dan pria yg bkn mahram saling berdekatan dan menjalin komunikasi yg terlalu intens, hal ini tidak dibenarkan dalam islam. Karena ini membuat manusia karena itu termasuk mendekati zina. Rasa cinta yg hadir hanya nafsu dan bisikan setan. Dan ketika sudah terkena penyakit cinta ini, manusia akan sulit utk berpikir secara rasional. Dibohongi pun, tetap tdk berpengaruh, dg alasa sdh cinta.
      Jika ingin nikah hendaknya melalui taaruf bukan selingkuh seperti itu

    […] Mengenai berbagai ketelanjuranmu, silakan ambil pelajaran dari Mau jadi istri kedua? […]

    Sasa said:
    25 Oktober 2014 pukul 22:13

    Dari lubuk hati..smua wanita ingin jdi satu-satunya..tapi klo allah sudah berkehndak..kun fayakun..kita sbgai manusia bisa apa?? ya bsa nrima hrus ikhlas..brrti itu sdh jalan hidup kita.
    Mau jdi kedua atau prtma smua based on pribadi itu sndiri memknainy bagaimana?? positif kah atau ngtf..
    Manusia yng mana sii yng mau jalan hidupnya buruk?? tpi bgman kalo itu sudah takdir dan jalan hidup kita.
    Kita hanya bsa mnjalani twakal..dan mohon ampun..banyak berdoa agar slalu dberi lindungan dan pncrahan dri allah..bhwa smua ini smata*adalah kehndak yang maha kuasa.

    Bang Uddin said:
    4 Desember 2014 pukul 13:56

    ijin ninggalin jejak gan…thx

    alisha said:
    14 Maret 2015 pukul 22:39

    assalamualaikum.. saya sedang menjalin hubungan dengan seorang duda beranak 1. setelah sekian bulan anaknya meminta orang tua nya rujuk , sedang saya pada posisi tidak bisa ditinggalkan olehnya. dia pun sangat menyayangi saya. akhirnya kini dia menawarkan untuk menjadikan saya istri keduanya. Ya Allah… saya sendiri tidak mengerti mengapa saya sangat mencintai dia. bahkan ketika saya tau dia seorang duda pun saya tidak mempermasalahkan. tapi ternyata keikhlasan saya kembali di uji dengan keinginan nya memadu saya. saya harus bagaimana? :’-(

    bagus supriatna said:
    30 Juni 2015 pukul 10:45

    Saya mencari wanita yang siap di jadikan istri kedua, umur saya 25 th, Suku Sunda, Islam Manhaj Salaf. Syarat calon : Muslim taat. hub : inashruddin@gmail.com

      Dini said:
      1 Desember 2017 pukul 10:21

      Kenapa harus dg medsos? Kan bisa melalui taaruf, itu lbh memperkecil fitnah.

    atika dwi said:
    10 Juli 2015 pukul 05:23

    Saya adalah istri ke dua, pedih jika mengingatnya saya terima apa adanya kekurangan dan kelebihan suami saya sudah 3 tahun saya berumah tanggah, dan suami lebih memilih tinggal bersamaku karna menurut dia saya yg terbaik tapi entah mengapa 2 bulan belakangan dia tempramental suja berbicara dgn nada tinggi dan ringan tangan, saya bingung antara bertahan atau tidak. Setiap detik batin saya menagis jika mengingatnya perlakuanya, sifat aslinya baru kelihatan setelah 3 tahun menikah dulu dia penyayang. Mohon masukannya

    nyi coco said:
    30 Desember 2015 pukul 16:14

    Klo dirasa sih menyakitkan jd istri kedua. Tp menurut sy lebih unik saja ada sensasi’nya. Yg penting suami musti sangat mengerti terlebih buat istri kedua. Klo mau menuntut adil yo jgn harap suami akan bisa……. Adakah para suami disana yg berniat beristri dua…….? Sapa tau cucokkkk……!!!!!

Silakan sampaikan pemikiran Anda