Tak jarang aku mendengar suara beberapa aktivis dakwah yang menyatakan bahwa menyingkat penulisan salam (misalnya: “ass. wr. wb.”) itu keliru. Apakah memang keliru? Aku meragukannnya. Pasalnya, argumentasi mereka tampak kurang meyakinkan. Menurutku, penyingkatan itu bisa keliru, tetapi bisa pula tidak keliru.
Yang keliru adalah apabila tulisan “ass. wr. wb.” (dan sebagainya) itu dibaca oleh pembacanya sebagai “ass we er we be” (dan sebagainya). Namun, apabila tulisan singkat semacam itu dipahami oleh si pembaca sebagai ucapan salam yang utuh, “Assalaamu ‘alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh”, maka penyingkatan semacam itu tidak keliru.
Masalahnya, kita mungkin tidak tahu pasti bagaimana si pembaca tulisan kita itu akan membaca singkatan itu. Jadi, demi kehati-hatian, aku lebih suka tidak menyingkatnya. Kalau pun tak ingin bertele-tele, ungkapan “Assalaamu ‘alaykum” pun sudah cukup singkat. Oke?
—-
Artikel Terkait di WordPress.com:
This entry was posted in Menurut Islam, Pandangan Agama and tagged Diskusi.
19 Februari 2009 pukul 14:31
Menyingkat sebuah kata dapat ajah seenaknya. Yang penting pembaca mengerti singkatan tersebut.
Ada EYD tapi di lingkungan TNI, banyak singkatan yang tidak sesuai dengan EYD.
azas keberterimaan lah yang berperan dalam ilmu bahasa.
tabik.
19 Februari 2009 pukul 14:46
Bener juga Mas.Terima kasih sudah mengingatkan saya dan juga pembaca yang lainnya:-).Karena saya sendiri sering menyingkat lafadz itu.Tetapi yang tidak boleh kita singkat yaitu lafadz Allah:-)
19 Februari 2009 pukul 19:24
@ Gusti Dana
iya, sama-sama
sesama umat kan perlu saling mengingatkan, betul nggak?
@ Billy Koesoemadinata
heheheh….singkat banget
aku nggak mau menyalahkan dan nggak mau membenarkan juga
yang penting orang mengerti dengan apa yang kita tulis, tapi hendaknya yah ” Assalaamu ‘alaykum ”
sepertinya lebih pantas dan indah…:)
@ omiyan
aku jadi pengen ketawa, bener katamu itu ” ntar orang mengikuti tanpa tahu apa sih kepanjangannya ”
kadang orang juga nggak ngerti kok gimana tulisan lafazh salam yang sebenernya…
peace…..:)
@ Awaluddin
makasih…:)
@ xx26
iya, kira2 lebih baik begitu…terus berkunjung yah…
19 Februari 2009 pukul 15:46
kalo saya, singkatnya begini,
aslmkm..
bener ga sih tuh?
19 Februari 2009 pukul 15:57
menurut saya sebaiknya jangan karena nantinya akan mengaburkan kalimat sebenarnya dan ntar orang mengikuti tanpa tahu apa sih kepanjangannya…toh ga makan waktu kenapa musti disingkat
19 Februari 2009 pukul 17:11
Kalau Umat islam tulen gimanapun singkatnya penulisan salamnya tetap dibaca lafaz benar, kecuali kalau mereka yang nga ngerti agamanya,,, dimalaysia saja salam disingkat Akum… kalau diindonesia Askum.. atau Ass. wr.wb, tapi intinya sama deh
19 Februari 2009 pukul 18:25
kalau menurut saya ilmu bahasa itu luas cakupan penempatannya….contoh’a kata salam di singkat menjadi (ass….wr.wb.) asalkan pendengarnya mengerti dan jelas…tidak apa – apa
tapi sebaiknya ungkapan salam itu jangan di singkat karena bisa mengurangi maknanya.
19 Februari 2009 pukul 19:40
salah kalo kita menyingkat assalamualaikum dengan ass.!!!! karena dalam bahasa inggris artinya adalah pantat
19 Februari 2009 pukul 21:06
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Terima kasih Pak Sodiq sudah mengingatkan… saya rasa pakai singkatan yang umum saja yang sudah banyak dimengerti orang 🙂
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Yep
19 Februari 2009 pukul 22:40
wah…setuju banget deh mas shodiq :D…..
20 Februari 2009 pukul 05:22
Paling enggak, orang yang suka menyingkat salam itu orang bakhil. Masak menulis salam yang jelas-jelas ada pahalanya aja keberatan…
20 Februari 2009 pukul 13:02
SIATULAH RANGLING YAGAN LATANMAT…TAHNA UDNYA GINBIH SIEN AUPA… PINGLASNTA…SASIAKIN GUNGKAN JA…
HAYOOO…. SAPA YANG BISA BACA DAN TAHU MAKSUD DARI SINGKATAN KALIMAT INI?…. GUE AJA BINGUNG….
SEKALIAN AJA BUAT BAHASA BARU DI INDONESIA INI….
20 Februari 2009 pukul 13:40
Mungkin lebih baik jangan disingkat. Karena di dalam salam itu ada doa untuk keberkahan kita. Walau kita membacanya mungkin tidak disingkat, akan tetapi tetap saja tidak pantas rasanya jika doa lafal salam itu disingkat
20 Februari 2009 pukul 18:11
gak pantes aja sih mas, yang jelas yang nulis gak dapet pahala, karena tulisan itu tidak bermakna apa2, tetapi yang baca insya Alloh dapat bila dibaca dengan benar … (maksudnya Assalamu ‘alaikum ….)
20 Februari 2009 pukul 21:50
menurutku lebih baik tidak disingkat 🙂
21 Februari 2009 pukul 11:32
menurut saya tergantung niat sih mas, selama niat kita baik, pelafalan nya baik, menurut saya gpp
25 Februari 2009 pukul 09:33
waah..saya keduluan temen saya tuh pak si thez al fajr..yang pernah ngocehin saya waktu nyingkat salam.
he..he..
sebenernya untuk saya pribadi gak apa – apa selama penerima sms kita faham akan singkatan yang kita maksud. lagian saya juga sms pake salam pastinya ama temen yang saya tau dia muslim dan ngerti singkatan saya. dan kalo ke orang yang lebih tua saya jarang di singkat2 banget. ya.. kalo ASS ya jangan..
kalo alasannya masuk akal karena kepantasan dan kesopanan sih saya mau setuju..tapi kalo alasannya singkatan2 itu bisa diartikan lain oleh pihak lain..agak2 gak masuk akal..tergantung niat waktu kita nyingkat.
11 Agustus 2010 pukul 13:21
[…] Haruskah menuliskan “Nabi Muhammad” dengan “Nabi Muhammad SAW”? (Tidak kelirukah menuliskan singkatan “SWT”, “SAW”, “a.s.”, “r.a.”, dan […]
24 Oktober 2015 pukul 09:59
[…] “Allah SWT”? Haruskah menuliskan “Nabi Muhammad” dengan “Nabi Muhammad SAW”? (Tidak kelirukah menuliskan singkatan “SWT”, “SAW”, “a.s.”, “r.a.”, dan […]