Video PKS Berwajah Baru (Bagai Remaja ABG)

Posted on Updated on

Dalam pengamatanku, penampilan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekarang tampak jauh berbeda dengan lima (atau apalagi sepuluh) tahun yang lalu. Seperti remaja ABG (anak baru gede), PKS kini kelihatannya gemar merias diri untuk tampil secantik-cantiknya. Terkadang, wajahnya terlihat menor lantaran make-up yang berlebihan. (Contoh kasus: “PKS Sombong …“) Namun secara keseluruhan, dalam pandanganku, penampilan PKS sekarang terlihat lebih memikat seperti Foto Aura Kasih di Majalah Sexy.

Diantara wajah-wajah baru PKS itu, yang paling membuat diriku terpikat adalah wajah yang tampak di sebuah iklan kampanye versi “track record” yang sering muncul di televisi akhir-akhir ini.

Mengapa aku terpikat pada wajah PKS yang ini? Sebab, aku melihat semangat PKS untuk menghargai perbedaan, termasuk perbedaan pendapat masalah aurat. Di iklan tersebut, sosok utamanya adalah seorang gadis remaja yang “gaul” dan tidak berjilbab. Padahal selama ini, PKS lebih dikenal sebagai sosok ber-“Kerudung Putih” ala Rhoma Irama:

Bagaimanapun, ada yang lebih perlu diprioritaskan daripada jilbab. Sebagaimana difatwakan oleh Syaikh Yusuf Qardhawi, salah seorang ulama panutan PKS, kita perlu lebih menempatkan “Prioritas Maksud dan Tujuan [di] atas Penampilan Luar“.

Lantas, apakah dengan keterpikatanku terhadap wajah baru PKS ini, aku akan menjatuhkan pilihan terhadap caleg (calon legislatif) dari PKS pada pemilu tahun ini? Belum tentu.

Sistem pemilu kita kali ini memungkinkan kita untuk tidak sekadar memilih partai, tetapi memilih caleg. Aku akan memilih caleg yang paling “cantik dan tidak menor” dalam pandanganku (setelah melakukan istikharah). Mungkin saja caleg pilihanku itu dari PKS, tetapi mungkin juga dari partai lain. Pendek kata, aku memilih caleg, bukan partai.

Kini, masih ada waktu sekitar sebulan untuk melakukan tanazhur (pengamatan dan penaruhan perhatian) terhadap para caleg di daerahku, kecamatan Serengan, kota Solo (Surakarta), Jawa Tengah. Kalau dirimu memiliki informasi mengenai “kecantikan” dan “ketidakmenoran” para caleg di daerahku ini, silakan mengkampanyekannya di sini.

65 respons untuk ‘Video PKS Berwajah Baru (Bagai Remaja ABG)

    diazhandsome said:
    5 Maret 2009 pukul 15:08

    yayaya… sekarang orang” juga berpikiran sama: ‘milih caleg-nya, bukan milih partainya’

    btw, gw kan belom punya hak pilih ya? hehe

    Indra Hadi said:
    5 Maret 2009 pukul 21:12

    kok saya lebih suka PKS yang dulu ya..

    didijunaedihz said:
    6 Maret 2009 pukul 00:45

    soal make up, partai apapun boleh mengikuti trend biar ngga dibilang ‘jadul’, tapi yang terpenting inner beauty harus tetap dijaga..

    Jawir said:
    6 Maret 2009 pukul 01:47

    PKS,yg baru,WOWhh mudah*an gw dpet yg masih firjin,,klo ga kan,,brarti sisa Supir anggkott,,mohhh :-&

    Yep said:
    6 Maret 2009 pukul 08:53

    Benar Pak Shodiq…saya juga lagi mikir koq sekarang PKS berubah ya ?

      senopatiarthur said:
      6 Maret 2009 pukul 10:57

      yach memang PKS sekarang targetnya menang pemilu, jadi kalu partai yang diurusi yang politik.

      kalau aa orang yang milih karena ada uang itu berarti masuk dalam kategori suap dan dilarang dalam Islam 😦

    Billy Koesoemadinata said:
    6 Maret 2009 pukul 09:31

    PKS sekarang lebih trendy.. beda jauh sama yang dulu..

    dan yah, bener banget.. kalo masalah simpatik, saya koq lebih simpatik sama yang dulu. kalo yang sekarang, keliatan jelas mereka pengen menang pemilu.. too much politics

    cah japan said:
    6 Maret 2009 pukul 09:48

    tp, menurut pandangan q, masyarakat skrng ni bnyk yg mlih krena uang. siapa yg ngasih banyak, itu yg di pilih. so’alnya di daerah saya masyarakatnya spt itu. ada uang ya milih, gak ad? jdi golongan putih aj!
    lha trus piye yen kabeh masyarakat koyo ngno? ra dadi podo repot tah, caleg2 kuwi…

    daDitz said:
    6 Maret 2009 pukul 10:36

    Namanya pengemasan strategi politik kan macem-macem. Yah nanti kita liat aja pas pemilu=)

    M Shodiq Mustika responded:
    6 Maret 2009 pukul 10:57

    @ diazhandsome
    Biar jadi pelajaran dulu, ya! Ntar kalo udah waktunya, jadli lebih matang tuk milih.

    @ Indra Hadi
    Saat masih bernama PK (ataukah malah sebelumnya)?

    @ didijunaedihz
    Betul. Itulah yang kumaksud. Makasih telah mengingatkan.

    @ Jawir
    I don’t know what you mean yet.

    @ Yep
    Dari berbagai bidang kehidupan, bukankah politik itu tergolong yang paling “dinamis”?

    @ Billy Koesoemadinata
    Yah, namanya juga partai politik, tentu tujuannya adalah menggapai kekuasaan.

    @ cah japan
    Wah, memprihatinkan kalo gitu.

    @ daDitz
    Okay. Let’s see them later.

    pak paijo said:
    6 Maret 2009 pukul 11:37

    nampilin aurat boleh toh yang penting menang pemilu…
    tunggu aja yang lebih sadesss, besok iklannya mo pake cewek telanjang biar makin laress maness… gpp tho…. yang penting menang pemilu…
    oalah…. kalo udah masalah politik semua gpp, boleh-boleh saja yang penting khan berkuasa iyo ngga pakdhe???
    iki loh nek agama wes dinggo klambi nggo golek kekuasaan,
    Pokoknya Kekuasaan Sihhh
    Pokoknya Kita Sexiiiiiiii sekali suka suka saya sendiri situ serik saya senang sakkarepumu…

    M Shodiq Mustika responded:
    6 Maret 2009 pukul 16:31

    @ pak paijo
    Marilah kita hormati perbedaan pendapat, termasuk dalam masalah aurat.

    @ hmcahyo
    di https://muhshodiq.wordpress.com/2009/03/04/komentar-komentarku-masuk-spam/#respond

    imoe said:
    6 Maret 2009 pukul 20:01

    ya pak,PKS sedang merubah image sebagai sebuah partai politik milik siapa aja dan saya suka sekali…karena bicara politik tidak mewakili kepentingan satu golongan, tapi justru harus mewakili kepentiang setiap manusia yang berada di wilayah politik itu meluncur…

    roberthendrik said:
    7 Maret 2009 pukul 07:49

    lebih menjangkau anak muda, kayak partai demokrat. ingat kan dulu slogannya demokrat “Apapun partainya, SBY presidennya” dan berkesan ,muda banget..

    mungkin mereka mulai sadara bahwa tingkat kesadaran dan partisipasi pemuda mulai tinggi. yang ngga berubah tetap GOLKAR dan PDIP.. GOLKAR tetap berkesan sawah2an dan PDIP tetap berkesan WONG CILIK, cuman ya gak cocok ditaruh di TIPI, soale Wong cilik maybe gak punya TIPI,hahaha…

    femur said:
    7 Maret 2009 pukul 09:58

    stuju…
    yg dplh bkn partainya,tp calegnya..
    krna itu mr qt teliti dl sblm mencontreng calegnya…
    plhlah caleg yg bnr2 berkualitas.

    smga Indonesia mnjd lebih baik dan senantiasa diridhai Allah.
    🙂

    M Shodiq Mustika responded:
    7 Maret 2009 pukul 11:18

    @ imoe
    Terima kasih atas dukunganmu. 🙂

    @ roberthendrik
    Untuk Golkar, aku juga berpandangan sama. Aku belum melihat adanya perubahan yang signifikan di partai ini. Dulu saat dipimpin oleh Akbar Tanjung, Gokar sempat membawa angin perubahan yang menyejukkan melalui konvensi untuk pemilihan capres yang hendak diusung oleh partai ini. Namun, kini konvensi itu tampaknya tak diselenggarakan lagi.
    Untuk PDIP, aku berpandangan lain. Walau belum begiti banyak, aku sudah melihat perubahan yang memikat di PDIP. Diantaranya adalah “sayap Islam” di partai nasionalis ini.

    @ femur
    aamiin… terima kasih atas komentar dan doanya

    omiyan said:
    10 Maret 2009 pukul 07:59

    tapi sayagnya ditempat saya caleg PKS malah terkesan sombong kebetulan dikomplek saya ada beberapa caleg dan daerah pemilihannya termasuk juga komplek saya, tapi itu dia padahal deketan tapi ga ada satupun yang ngajak riungan atau apa…sayang banget…

    padahal kita kita punya prinsip daripada suara kita buat orang jauh alias ga dikenal mendingan buat tetangga deket..tapi sayangnya emreka ga kepikiran kesana

      M Shodiq Mustika responded:
      10 Maret 2009 pukul 13:00

      @ omiyan
      I see. Menurutku, ada banyak caleg dari PKS yang begitu berlebihan dan mengamalkan ayat “menundukkan sebagian pandangan”, sehingga malah mengabaikan ayat ta’aruf. Mungkin mereka salah sangka, mengira ta’aruf itu untuk pranikah saja, padahal mestinya dengan orang banyak untuk berbagai kepentingan.

      Radhite said:
      7 April 2009 pukul 04:24

      Siapa calegnya mas. Nanti tak datangi trus tak jewer.

      rahman said:
      23 Mei 2009 pukul 13:27

      Memang begitu mas orang-orang PKS eksklusif. Bukan di tempat mas Omiyan aja begitu. Di tempat saya juga. Banyak sdr saya jg org PKS, yah begitulah.

      Sebagai contoh. Saya pernah menghadiri undangan pernikahan orang PKS (beberapa kali). Kalau kita yg bukan org PKS tidak disambut, walaupun ada penyambut tamunya. Jadi kita dibiarkan mencari jalan sendiri. Padahal mereka itu saya kenal. Tetapi begitu ada teman sesama PKS wah naymbutnya bukan main, diajak ngomong bahkan ditemenin makan.

      Begitu juga kalau di tempat umum. Misalnya sedang menunggu di apotik atau sama-sama menunggu di tempat umum lainnya. Umumnya orang kalau bersebelahan agak lama, lalu mulai ada dialog yg ringan-ringan utk memmecahkan kebosanan. Tp kalau org PKS diem aja, gak akan pernah menegur kita.

      Mungkin org-org selain golongannya derajatnya lain kali ya?

    aris said:
    11 Maret 2009 pukul 11:45

    maaf sebelumnya,…sedikit kritikan untuk PKS,
    jangan terlalu menganggap bahwa PKS adalah suatu partai atau organisasi yang paling benar secara syar’i atau suci secara lahiriah,..semua partai punya kepentingan tersendiri tidak ada satu pun partai yang benar-benar amar ma’ruf nahi munkar pada zaman sekarang.

    theofirman said:
    12 Maret 2009 pukul 01:16

    kalo saya sih ….. jujur, sampe detik ini… sampe koment saya dimuat, sy masih bingung mo pilih siapa, apa dan kenapa.

    karena smuanya (caleg nya , partai nya, dan sgala tetek bengeknya) masih berorientasi / mempunyai tujuan yg terselubung (mungkin…)
    smuanya masih dan hanya punya 1 tujuan yg jelas…. yakni menjadi anggota legislatif yang terhrmat…
    yah,, siapa sih yg g pengen jadi anggota legislatif??? wangi2, dapet honor dan gaji gede…, kerjanya cuman rapat/studi banding/plesir/dsb….,
    pokoke uenak tenan…..

    tapi, yah… jangan gitu banget lah ….siapapun dan apapun partai yang ada mohon segeralah sadar….bangun dari tidurmu, bahwa masyarakat yg memilihmu duduk di legislatif bener2 sangat membutuhkan bantuanmu….
    mohon ya anda2 para caleg yg nanti terpilih janganlah takabur, jangan sok,(ojo dumeh)….

    coba lah kpd smua caleg yg lagi mpromosiiin diri kalian semua, cobalah kalian juga mempaparkan kelemahan kalian…. jangan melulu visi2 yg tak masuk akal…..

    kyknya cukup sekian dulu ya,,,,,

    wasalam

    ahmad said:
    12 Maret 2009 pukul 15:26

    Assalamualaikum.. telat ya koment nya… kalo masalah PKS se di daerahku kok masih kayaknya masih membatasi hal hal yang masih ada unsur tradisi di masyarakat, seperti kegiatan tahlilan dan kegiatan kegiatan lain yang masih ada unsur agama dalam setiap ritualnya, intinya tidak menerima tradisi yang ada bid’ahnya, gak semua bid’h buruk kan? trus lagi di kantor keliatan banget kalo kerjaan anggota dewan kebanyakan menghambur hamburkan uang rakyat…!!! so..!??? banyak kegiatan yang mubadzir… dan yang dicari setelah jadi anggota DPR adalah mengembalikan modal yang dopakai kampanye sewaktu jadi calon legislatif…. maaf kalo ada yang tersinggung..!!!

      joko said:
      15 Maret 2009 pukul 08:04

      semua yg namanya bid’ah itu sesat bung. islam itu tak masuk akal, karena akal anda terlalu kecil untuk dimasuki islam.

        muslim said:
        3 April 2009 pukul 11:27

        hargai pendapat orang lain. anda tidak tahu apa yang orang lain ketahui!!!!!
        lutfi

    M Shodiq Mustika responded:
    14 Maret 2009 pukul 19:53

    @ aris
    Aku setuju bahwa tidak ada partai yang bisa mengklaim dirinya paling bersih. Namun menurutku, ada banyak partai yang sudah sungguh-sungguh amar makruf nahi munkar. Tentu saja, tiada partai yang sempurna. Bukankah kesempurnaan itu hanya milik Allah?

    @ theofirman
    I see. Politisi yang berani meminta maaf atas kesalahannya justru membuat kita menaruh rasa simpati kepadanya.

    @ ahmad
    Komentarnya belum terlambat. Kalau mau berkomentar lagi pun masih boleh.

    joko said:
    15 Maret 2009 pukul 08:00

    tapi.. tetap aja PKS tetap terbaik. ya khan choy. jujur aja lah..

      M Shodiq Mustika responded:
      15 Maret 2009 pukul 10:00

      @ joko
      Apakah PKS itu yang terbaik ataukah bukan, emangnya gue pikirin? Pada artikel di atas sudah kuungkap, aku memilih orangnya, bukan partainya.

        ana said:
        16 Maret 2009 pukul 15:06

        kalo cuma milih orang nya, padahal ketika orang tersebut terpilih pasti kan akan membawa misi partai atau fraksinya…
        contohnya emang orang/caleg tersebut baik tapi kalo udah masuk sistem gima???
        mau ga mau kan pasti harus ngikut sistem
        tapi kalo kita milih pks… paling enggak akan lebih mewarnai sistem…
        cayo pks…
        emang semakin tinggi pohon…semakin kenceng anginnya…
        terlepas dari semua itu…
        pks juga diurusi ma orang, bukan malaikat…
        jadi ketika salah ya jangan langsung di justifikasi

          M Shodiq Mustika responded:
          16 Maret 2009 pukul 16:12

          @ ana
          Semua partai berada pada sistem yang sama, yaitu sistem politik Indonesia. Semua partai ada plus-minusnya. Lebih mudah mengetahui “caleg terbaik” daripada “partai terbaik”.

          endang safitri said:
          17 Maret 2009 pukul 16:44

          ana setuju….

          endang safitri said:
          17 Maret 2009 pukul 16:45

          ana setuju… afwan yg bawah salah alamat…

        Radhite said:
        7 April 2009 pukul 04:29

        Kalo aku lebih suka, perhatikan track record partainya. Baru kenali calegnya. Dan tentukan pilihan deh.

        Jadi partai juga harus diperhatikan. Caleg yang baik tidak akan berdaya jika berada di dalam partai yang buruk. Karena di DPR khan ada Fraksi, sebuah mekanisme yang membuat partai tetap lebih berkuasa dibandingkan alegnya. Kalo aleg ga nurut, tinggal di recall aja.

          M Shodiq Mustika responded:
          7 April 2009 pukul 04:40

          @ Radhite
          Benarkah demikian? Kurasa, kekuatan partai saat ini tidak sebesar itu. Kekuatan figur individu masih lebih dominan. Jika suatu partai menyingkirkan figur caleg pilihan masyarakat, maka partai itu pun akan disingkirkan oleh masyarakat.

    endang safitri said:
    17 Maret 2009 pukul 16:44

    Bismillah…
    Assalamu`alaikum….. ikhwah fillah yg insya allah di rahmati allah… boleh saya berkomentar???hak antum akh shodiq untuk berkomentar tentang iklan pks…
    kalau menurut ana perubahan itu adalah sebuah keniscayaan… n yg ana lihat dari partai pks semakin hari semakin berprestasi… ya akhi…. islam itu rahmatan lil alamin… bukan rahmatan lil muslim saja…
    so… itu bukanlah pergeseran nilai2 yg di usung oleh pks. tapi iklan itu membuktikan bahwa pks juga di dukung oleh orang2 yg tidk melulu pakai jilbab. apa islam dan kebaikannya hanya untuk orang yang pakai jilbab saja???
    ana setuju dg pendapat diatas pks itu kumpulan manusia bukan malaikat….
    coba antum jangan hanya melihat `kesalahan menurut antum saja… coba lihat kelebihan2 n perubahan yg d bawa partai ini…
    dahulu di gedung mpr, hal2 yg tentang agama di anggap tabu… sekarang alhamdulillah ke tabuan itu sudah mulai pudar…
    allahu`allam bishowab

    bambang said:
    19 Maret 2009 pukul 11:18

    Jangan Pusing-pusing
    Partai Boleh Banyak, Caleg ada Ribuan

    Tapi, Kita Punya Allah yang SATU

    Kalo saya sudah mantap, HARUS BERPARTISIPASI DI PEMILU
    Milih siapa dan dari Mana?

    Kalau milih istri: Muslimah sholihah, wajahnya oke, nasab oke, kekayaan Ok. Sikat!!
    Muslimah sholihah,wajah kurang OK, jujur saja mikir-mikir, siapa tahu ada yang lain..
    Muslimah shoihah, wajah ok, keluarganya berantakan, jujur saja masih ragu, Akhirnya lanjutkan perburuan…

    Kalau Partai: Jangan Di benturkan Memilih caleg yang OK apa Partai yang OK.

    Kenapa tidak dicari paduannya: Caleg OK dari Partai yang OK

    Ingat ungkapan: “Janganlah kau tanyakan seseorang pada orangnya, tapi tanyakan pada temannya. karena setiap orang mengikuti temannya”.

    Rasululullah saw pernah bersabda, “Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik (shalihah) dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya itu atau engkau menibeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harumnya itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak sedap”. (Riwayat Bukhari, kitab Buyuu’, Fathul Bari 4/323 dan Muslim kitab Albir 4/2026)1

    Maka alangkah bagusnya nasehat Bakr bin Abdullah Abu Zaid, ketika baliau berkata, ” Hati-hatilah dari teman yang jelek …!, karena sesungguhnya tabiat itu suka meniru, dan manusia seperti serombongan burung yang mereka diberi naluri untuk meniru dengan yang lainnya. Maka hati-hatilah bergaul dengan orang yang seperti itu, karena dia akan celaka, hati-hatilah karena usaha preventif lebih mudah dari pada mengobati “

    Cari caleg TERBAIK dari PARTAI TERBAIK
    CONTRENG!!!

    Jangan lupakan Allah saat RAGU menyerbu.
    Jangan Lupakan Allah saat BIMBANG menghadang.

      M Shodiq Mustika responded:
      19 Maret 2009 pukul 14:06

      @ bambang
      “… dari PARTAI TERBAIK”? Bagiku, itu adalah pandangan yang terlalu menggeneralisasi. Itu seperti mengatakan: carilah jodoh terbaik dari nasab terbaik. Padahal, jodoh terbaik itu belum tentu dari nasab terbaik. Masih ada banyak variabel lain.

        Radhite said:
        7 April 2009 pukul 04:33

        Ha…ha…ha… Pemilu jangan dipafami sekedar mencontreng bro…Tetapi juga harus memahami sistem politik secara umum. Ada mekanisme yang berlanjut setelah itu. Dan partai masih memiliki posisi yang kuat jika ente tahu.

          M Shodiq Mustika responded:
          7 April 2009 pukul 04:52

          @ radhite
          Justru itulah. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa sikap partai sulit ditebak. Sikap partai setelah pemilu itu jauh lebih sulit ditebak daripada sikap calegnya.

    the pajar _El-islam said:
    20 Maret 2009 pukul 16:11

    kenapa ya pks terus yg menjadi bahan pembicaraan,, dimana2 buletin/blog/brita tv/radio dll,,slalu pks,,,, jangan2 karna hanya iri ma pks,,:)
    mari sama2 kita bangun bangsa,,dengan metode masing2 and saling menghargai perbedaan,,ingat tiada manusia/kelompok/organisasi/partai dll… yg sempurna..
    and coba kita merenung bangsa ni dah bgt sakitttttt.. maka di tangan kitalah penentunya,,,

      M Shodiq Mustika responded:
      21 Maret 2009 pukul 15:38

      @ the pajar_El-islam
      Apakah kau berkomentar tanpa menyimak isi artikel di atas?

    Mr. JM said:
    30 Maret 2009 pukul 05:09

    asw.maaf,ikutan nimbrung nih….
    berbicara PKS emang ngga ada habisnya..
    wahai orang2 yang membela PKS, silahkan bela terus sampai engkau bosan…tunggulah bom waktu itu akan meledak…karena fenomena PKS ini bagaikan bom waktu…
    PKS dilihat dari kacamata politik tidaklah keliru, karena politik memang harus membuat manuver2seperti itu…
    tapi kalo dilihat dari kacamata dakwah,..saya pikir harus dikoreksi ulang…
    banyak hal yang harus dikoreksi dari PKS…
    satu lagi Info….
    di daerah PKS sudah mulai terkena kasus korupsi yaitu ilegal lodging.caleg PKS terlibat ilegal lodging di kabupaten jembarana Bali.
    Inilah Politik, semua sangat mungkin terjadi…
    makanya segera rubah slogan “Bersih Peduli Profesional” apalagi julukan sebagai partai dakwah…

      Radhite said:
      7 April 2009 pukul 04:37

      Asas praduga tak bersalah harus tetap dijunjung. Kasus tersebut masih dalam tahap pemeriksaan oleh polisi. Pengadilan pun belum ada, apalagi vonis.

      Saat ini, isu korupsi menjadi strategi khusus di kalangan politisi, kelompok kepentingan, kelompok penekan dan media massa untuk membunuh lawan politiknya dengan sadis.

    khidhir said:
    30 Maret 2009 pukul 21:53

    hebat, juga PKS. sangat berani melawan AGAMAnya bahkan AGAMA sudah di Injak Injak demi DUNIA, bagaimana dikate partai dawah, warga PKSnya sendiri tidak bisa di Dakwahi, dan Bosnya PKS, pun yang Katanya DOKTOR jamiah islamiah. yang mestinya menjadi Da’i yang berjuang di jalan Allah. malah sekarang Jadi dai yang berjuang demi Dunia dan kekuasaan, wahai PKS, korupsi dan suap itu hanyalah masalah dunia/kecil. tapi ada masalah yang sangat besar yang sudah engkau injak injak yaitu masalah AGAMA, saya sebagai orang awam kasihan dengan islam yang hanya jadi kendaraan politikmu saja

    Denny Prabowo said:
    31 Maret 2009 pukul 08:15

    PKS yang merupakan partai islam besar mati-matian menampilkan citra sekuler biar bisa diterima pemilih awam.

    Saya malah salut dengan PBB yang partai kecil, tapi sampai hari ini isu yang diusungnya tetap penegakan syariat islam.

    namun saya lebih salut lagi sama orang yang berlepas diri dari sistem demokrasi yang sudah ada sejak 5 abad sebelum kelahiran nabi isa a.s, dan tak pernah digunakan oleh nabi Muhammad SAW.seistem buatan kaum yunani yang selogannya: suara rakyat suara tuhan.

    apakah kita harus menjadu tuhan untuk menegakan syariat TUHAN?

      M Shodiq Mustika responded:
      31 Maret 2009 pukul 08:47

      @ Denny Prabowo
      Kalau mau lebih konsisten dengan penalaran seperti itu, mestinya akh Denny Prabowo lebih salut lagi terhadap orang-orang yang mendirikan “negara Islam” tersendiri atau hijrah ke “negara Islam”. Sebab, kelompok yang katanya berlepas diri dari sistem demokrasi itu ternyata masih tetap tinggal di negara yang menerapkan demokrasi dan mengambil manfaat (beserta mudharatnya) dari negara ini.

        Denny Prabowo said:
        21 April 2009 pukul 11:26

        Karena ada kewajiban taat pada pemimpin dalam hal yang makruf, dan kewajiban bagi para ulama untuk menasihati pemimpin.

        kalo yang antum maksud dengan mengambil manfaat yang terkait dengan muamalah, sama orang kafir juga diperbolehkan. lah Rasul aja waktu hijrah ke madinah bayar orang yahudi sebagi penunjuk jalan.

        kondisi umat saat ini jauh dari ilmu. kesyirikan merajalela. bidah di mana-mana. orang yang mengikuti sunnah menjadi asing. yang harus dilakukan adalah thasfiyah atau pemurnian dan tarbiyah atau pendidikan. seperti yang dilakukan rasulullah di awal islam. dia berdawah tauhid. dan itu yang sedang dilakukan olah orang-orang yang berlepas diri dari demokrasi yaitu melakukan pemurnian.

        Saya hanya mengikuti Rasulullah. Demokrasi sudah ada 5 abad sebelum nabi isa lehir. kalau memang hal itu baik, mengapa rasulullah tidak menggunakannya? mengapa ketika ditawari kekuasaan oleh pembesar-pembesar qurais beliau tidak menerimanya? malah memilih terus mendawahkan islam. Kalau saja nyawa rasul tidak terancam di makkah, tentu dia tak perlu berhijrah ke madinah.

        Nyawa saya tidak terancam di Indonesia, tanah air yang saya cintai, seperti juga rasul mencintai tanah airnya makkah. karena kecintaan kepada tanah air merupakan fitrah manusia. Sehingga saya tak perlu berhijrah. sebab saya aman-aman saja menuntut ilmu syari dan mendakwahkannya di negeri yang saya cintai ini.

        lagi pula, saat ini tidak ada daulah islamiya atau kekhilafahan lalu saya harus hijrah ke mana? saya harus berbaiat pada khalifah mana?

        sekarang saya tanya: apakah menurut antum sistem demokrasi sama baiknya dengan sistem islam?

      Tof1 said:
      1 April 2009 pukul 13:34

      ah ente sok tahu atw gak pernah nntn TV kale yah…..???
      klo ente pernah nntn TV Pasti pernah lihat klo PBB itu kampanye pake ngundang artis dangdut trus goyang2 deh sampe klenger…..!!! apa itu yg namanya msh islami????

        Denny Prabowo said:
        21 April 2009 pukul 11:32

        ah ente yang sok tau! PKS waktu mengusung adang darajatun sebagai calon gubernur DKI juga dangdutan.

        bukan itu intinya bro! bukan berarti saya pro PBB karena saya berlepas diri sama sekali dari partai-partai itu. tapi setidaknya PBB mesih memperjuangkan syariat islam. kalo soal dangdut kan sama aja dengan iklan PKS yang menampilkan gadis tak berkerudung dan anak-anak punk. dangdut no! punk yess! apakah seperti itu?

        Denny Prabowo said:
        21 April 2009 pukul 11:55

        ah ente yang sok tau! PKS waktu mengusung adang darajatun sebagai calon gubernur DKI juga dangdutan. ente boleh aja bilang itu kan bukan kader PKS, tapi PKS kan mendukung Adang.

        bukan itu intinya boz! bukan berarti saya pro PBB karena saya berlepas diri sama sekali dari partai-partai itu. tapi setidaknya PBB mesih memperjuangkan syariat islam.

        kalo soal dangdut kan sama aja dengan iklan PKS yang menampilkan gadis tak berkerudung dan anak-anak punk. dangdut no! punk yess!

    bambang said:
    2 April 2009 pukul 12:13

    Terima kasih m Shodiq atas tanggapannya 17 Maret yang lalu…

    Kesan yang ku tangkap…
    Tumben Mas Shodiq agak emosi naggapinya… ah.. mungkin cuma perasaanku saja…

    Jika semua jelek… pasti ada yang paling baik dari yang jelek… dong… ya nggak? Mosok manusia jelek dan tidak ada kebaikannya… mosok semua sragam… kayak produk mesin saja…

    Partai di Amerika, semua jelek…karena sekuler dan hampir smua bersebarangan dengan Islam… menurut saya tidak harus berlepas diri… tetapi dukung mana yang membawa peluang “berdamai” dengan komunitas muslim… sehingga membuka peluang dakwah.. secara terbuka…

    Semua calon presiden AS — sebelum Obama terpilih — semua non muslim… tidak harus berlepas diri… pilih yang membawa harapan terwujudkan keadilan bagi warga muslim.

    Dari semua partai yang ada di Indonesia, hanya beberapa yang ber-ASAS kan Islam…

    Dari yang ber-ASAS-kan Islam… pilih mana yang terbaik

    Kalau ada yang TERBAIK dari yang BURUK-BURUK…
    PASTI! ada yang TERBAIK di antara yang BAIK…

    Saya SEPAKAT jika kadang kita menemui JODOH TERBAIK dari NASAB yang TIDAK BAIK..
    TAPI dunia Tidak selebar DAUN KELOR… Cari Terus sampai Dapat Jodoh Terbaik dari Nasab baik…

    Sebagaimana kadang kita menemukan CALEG BAIK dari PARTAI YANG TIDAK BAIK…
    Kalau ini yang terjadi: saya yakin dia tidak bisa berbuat banyak, seandainya jadi ANGGOTA LEGISLATIF.

    KENAPA? Karena hampir semua keputusan politik dikendalikan oleh suara Fraksi. Bagaimana dia akan membawa perubahan, kalau dalam satu fraksi saja dia tidak bisa apa-apa?

    Saya yakin masih ada, PARTAI TERBAIK dari PARTAI ISLAM… meskipun ada kekuarangannya… masalahnya TIDAK ADA PARTAI MALAIKAT…

    Jadi Pendekatannya jangan CALEG dulu Baru PARTAI… tetapi…. PARTAINYA DULU APA? baru PILIH CALEG TERBAIKNYA.

    LOGIKANYA:
    PARTAI adalah Kumpulan Orang (jamaah) kita sering mendengar istilah HIZBULLAH (partai Allah).

    Tidak mungkin kumpulan orang-orang baik, menyodorkan wakilnya yang JELEK-JELEK semua. Bahkan saya berani memastikan, TIDAK MUNGKIN kumpulan orang baik, dengan sengaja menyodorkan MALING atau PERAMPOK.

    NAAAH… PILIH yang TERBAIK dari caleg PARTAI BAIK. DIJAMIN LEBIH AMAN. dibanding memilih SATU ORANG SHOLIH di SARANG MALING.

    Kalau Memilih yang mana paling ISLAMI Gampang kok. Pertama lihat ASAS nya. HARUS ISLAM…

    Kedua, bandingkan ketua umumnya atau tokoh2nya. Istrinya menutup aurot tidak?

    Dia merokok tidak? Ingat MUI sudah mengeluarkan fatwa HARAM terhadap Rokok.

    Nah Kalau FATWA HARAM ROKOK sudah dikeluarkan dia TETAP MEROKOK. Saya tidak yakin dia mau menghindar dari hal-hal yang HARAM saat jadi ALEG atau Pejabat. Apalagi banyak wilayah ABU-ABU di dunia politik. PASTI DEH SEMUA DI EMBAT.

    YANG di FATWA HARAM saja di embat.

    Soo.. jangan tertipu Deh oleh.. orang-orang yang LANTANG INGIN MENEGAKKAN SYARIAT…
    Sementara ISTRINYA tidak menutup aurot… Tiap hari menghabiskan berpuluh ROKOK… Sholat Subuh tidak Jamaah di Masjid… Syariat macam apa??????????????

    PERBAIKI DIRIMU… SERU ORANG LAIN.

    nuwun… nuwun… nuwun.

      M Shodiq Mustika responded:
      2 April 2009 pukul 13:57

      @ bambang
      Tanggapan tanggal 17 Maret? Bukannya 19 Maret?
      Kalo terasa emosional, maafkan deh. Aku sih nggak ngerasa gitu. Bagiku, begitulah tanggapan yang khas lak-laki, to the point:
      “… dari PARTAI TERBAIK”? Bagiku, itu adalah pandangan yang terlalu menggeneralisasi. Itu seperti mengatakan: carilah jodoh terbaik dari nasab terbaik. Padahal, jodoh terbaik itu belum tentu dari nasab terbaik. Masih ada banyak variabel lain.

    kangsurur said:
    3 April 2009 pukul 13:51

    Jalan-jalan mejeng ke balik papan
    Jangan lupa contreng nomor delapan

    Minum air es dikasih gula
    memang PKS Partai Kita Semua

    azra said:
    3 April 2009 pukul 14:31

    Andaikan saya pintar merantai kata-kata, insyaAllah sudah dari dulu membumbui forum menarik ini dengan opini.
    Yang saya yakini dan saya berkhusnudzan dengan itu, sesungguhnya anda-anda semua, baik yang pro atau kontra dengan PKS, berada pada ruang perhatian yang tinggi pada partai dakwah ini. Memang kalo disuruh menilai orang, bahkan jamaah sekalipun, kembalikanlah fungsi hati, akal, n indra pada posisi yang paling steril, insyaallah ‘kacamata kuda’ kita akan terlepas dengan sendirinya, hati kita g akan gampang terbakar karenanya. Semoga ketidaktahuan kita pada jebakan diri, menjadi paling pintar, paling shalih, paling benar…segera kembali tersadarkan. Hanya Allah pemilik segala kebenaran,…

    Daripada komentar doank…yuk…segera beramal!

    awed said:
    5 April 2009 pukul 00:49

    Paling mudah memang untuk berkomentar, paling gampang memang untuk berkelakar, paling cetek kalau meng-Kretek (baca:kritik)…
    tak bisa ngasih solusi hanya bisa menjastifikasi…
    tak bisa ngasih alternatif hanya bisa ngasih komentar yang naif…
    tak bisa ngasih jalan keluar hanya bisa berkomentar…
    Ehm… rasanya paling pas kalau bicara diacara bukan Empat Mata ya Om…

    abiwin said:
    7 April 2009 pukul 15:33

    PKS itu = Penuh Ke Sabaran 🙂

    Semoga jika hizby ini menang pemilu, dan memegang kekuasaan dan dengan kekuasaan itu kemudian dakwah menjadi mudah, maksiat menjadi lebih berkurang, kejahatan berkurang, kerja yang halal dan baik menjadi mudah, de el el atau bahasa kerennya PKS menjadi washilah untuk kemudahan dan kebaikan itu,

    Kita semua yang membenci, yang membid’ahkan, mau mendukung, karena merasakan manfaat itu .. karena yang penting adalah bermanfaat untuk kebaikan, dan merubah kebaikan dengan kekuasan, kekuatan dan dengan iman.

    Apalagi nanti jika Syar’at islam bisa berjalan dengan baik walaupun tanpa di undangan undangkan, “mohon tidak diartikan macam macam”, tetapi syariat islam ada di dalam tiap sanubari muslim, dan kerinduan menjalankannya ada di hati, bukan karena paksaan, karena tidak ada paksaan dalam beragama ..

    Apalagi sampai bertengkar dengan sesama muslim, yang merasa faham islam “padahal tidak” dengan yang tidak “tetapi merasa faham ” padahal di larang ..

    Sekali lagi islam adalah Rahmat untuk semuanya
    dan PKS adalah Fenomena Dakwah Siyasi “Politik” yang bijaknya harus diberikan kesempatan, waktu, dukungan dan doa, agar tetap bersih lurus dan lainnya ..

    Bersihkan Hati kita dengan tidak mengumpat Partai Ini
    Bersihkan Hati kita dengan menghibah Partai ini
    Bersihkan Hati kita dengan tidak Membidahkan Partai Ini
    Bersihkan Hati kita dengan tidak Mencela, de el el

    Umpatan Anda, celaan anda, Fitnah anda sesungguhnya hanya akan membawa Anda pada Dosa, Mohon maaf bukan tidak bermaksud tidak menghargai pendapat orang lain.

    Bukankah lebih baik diam dari pada berkata tidak baik,

    Syukron Mas Shodiq, atas di muatnya komentar ini
    Semoga bukunya Menjadi Best Seller dan bisa membawa perubahan kepada ummat menjadi lebih baik sebagi bentuk kontribusi dakwah mas dalam Tulisan dan mas menjadi .. berkah dengan maisyah yang datang dari tempat yang baik, amin ..

    pksonline.co.cc
    materi-tarbiyah.co.cc
    pkskalibaru.co.cc

    abu said:
    13 April 2009 pukul 11:51

    Kebahagiaan sesungguhnya adalah ketika kita bertemu dengan Alloh di surganya. Mengapa kita tidak menguatkan cinta kita kepada Alloh. dari pada hardik sana hardik sini. kami memahami apa yang antum sampaikan kami juga memahami yang di lakukan PKS. Islam Itu disampaikan dalam Bahasa kaumnya boleh jadi yang orang pahami belum 100 % tetapi antum 100 % maka ada ketika seorang sahabat meminta izin rosululloh untuk berzina maka Rosullulloh membolehkan tetapi ada syaratnya yaitu agar dia mwerasa malu. ketika dia ada kesempatan “zina” ia merasa malu kalo bertemu Rosul. Oleh sebab itu Iklan adalah bahasa umum sedangkan bahasa kader adalah tabayun,taklimat. bukan bahasa iklan. jadi klo kita masih mempersoalkan itu orang lain yang akan menikmati ini semua. wallohu a’lam bishowaf. sekali lagi ana tidak membela PKS or yang lain

    ayup asvan said:
    13 April 2009 pukul 23:13

    Islam yes, partai Islam no…!!!
    relakah agama suci kita hanya dijadikan kendaraan elit politik yang haus kekuasaan…??!!

    ahaswan said:
    24 April 2009 pukul 22:18

    …hmm…PKS memang fenomenal…

    BJG_lifeStyle said:
    26 April 2009 pukul 22:41

    Hiduuuuup PDS

    […] kampanye pemilu legislatif yang lalu, PKS menampilkan iklan gadis gaul tanpa jilbab. (Lihat “Video PKS Berwajah Baru (Bagai Remaja ABG)“). Kali ini, pada pemilihan presiden, PKS beranjak lebih jauh lagi, yaitu dengan ikut […]

    rahman said:
    23 Mei 2009 pukul 13:08

    PKS kan partai eksklusif, dia cuma berteman sama golongannya saja. Makanya heran klo spt ini. katanya politik, negara, agama tidak bisa dipisahkan. agama ya partai, partai ya agama. Klo menghalalkan cara begini kan gak sesuai denga keyakinan agamanya bhw jilbab itu wajib. Berarti sekular juga dong?

    dayatnur said:
    27 Mei 2009 pukul 15:33

    PKS mungkin sudah bingung kali menentukan arah politiknya, apakah berbasis islam atau kebangsaan. tp menurut saya memang PKS harus berbalik arah 190 derajat menjadi partai yang berasaskan pancasila dalam konteks kebangsaan bukan berasaskan Islam. wong masalah jilbab saja kok diributin emang itu doang yang ditekankan dalam islam.

    […] dalam kampanye-kampanyenya yang lalu pun juga mengkampanyekan kebaikan? (Lihat, misalnya, “Video PKS Berwajah Baru (Bagai Remaja ABG)“.) Apakah kalau yang mengkampanyekan kebaikan itu PKS maka disebut dakwah, sedangkan bila […]

    imam said:
    10 November 2009 pukul 12:46

    biasa lah mas…. orang baru pingin ngetren juga pake sgala cara…….. .PKS …. apa itu…. plin plan jg.. dulu sih ngagumin skarang…?

Tinggalkan Balasan ke Mr. JM Batalkan balasan