Say No to Megawati, SBY, Jusuf Kalla, Tifatul Sembiring, Prabowo Subianto, Wiranto, Amien Rais, Sri Sultan HB X, ….

Posted on Updated on

MegawatiPagi ini, 6 April 2009, aku dikagetkan dengan maraknya fenomena grup “say no to megawati” di facebook. Kaget karena yang bergabung dengan grup tersebut buanyaaak.

Aku sendiri bukan pendukung Megawati. Namun, kalau untuk bergabung dengan grup antimegawati, aku akan pikir-pikir dulu. Diantaranya: Apakah dengan bergabung itu, apa yang akan kudapat dari Tuhan? Ridha-Nya ataukah murka-Nya? Selama tidak yakin akan mendapat ridha-Nya, aku nggak mau ikut-ikutan gitu.

Akan tetapi, kalau untuk menyuarakan “Say No to Megawati” pada pemilu 9 April nanti, okelah. Aku sangat mendukung. Begitu besarnya dukunganku terhadap ungkapan tersebut, sampai-sampai kupikir perlu untuk memperpanjang ungkapan tersebut menjadi “Say No to Megawati, SBY, Jusuf Kalla, Tifatul Sembiring, Prabowo Subianto, Wiranto, Amien Rais, Sri Sultan HB X, ….” Bahkan, aku juga akan berkata say no to M Shodiq Mustika (namaku sendiri).

Mengapa? Sebab, nama-nama seperti itu takkan kutemukan di lembar kertas suara yang akan kucontreng nanti. Kalau aku menulis nama-nama tersebut di lembar kertas suara, aku khawatir suaraku menjadi sia-sia lantaran tidak sah.

Namun demikian, kalau untuk di luar kepentingan pemilu legislatif, aku lebih suka berteriak: SAY NO TO FITNAH, SAY NO TO KECURANGAN, SAY NO TO KEMUNAFIKAN, SAY NO TO MAIN HAKIM SENDIRI ….dan sebagainya.

202 respons untuk ‘Say No to Megawati, SBY, Jusuf Kalla, Tifatul Sembiring, Prabowo Subianto, Wiranto, Amien Rais, Sri Sultan HB X, ….

    SANTO said:
    13 April 2009 pukul 23:34

    ingat,eling dan waspada jangan pada emosi..!apa yang kau dapatkan bila pada emosi ujung2nya pada stoke/pada masuk rumah sakit jiwa..!mari sama2 perbaiki diri..!berdo’a dan bekerja tuk keselamatan Indonesia tercinta.supaya bangsa kita dipimpin oleh pemimpin yg baik dlm segala hal.kasihan para pahlawan kita mati tertembak demi nusa bangsa,eh kita malah asyik saling ejek,fitnah,caci,saling sikut, mau dikemanain bangsa kita klo begini terus,bagi para caleg yg jadi..siapapun kami doakan, kami dukung supaya berbuat yg terbaik bagi negeri ini,mari kita sama2do’a supaya kita semua jadi orang dijalan yg benar dan selalu diridhoi Allah…Amin

    Dark Angel said:
    14 April 2009 pukul 15:43

    Perlu Kita Ketahui Semua Bahwa Diindonesia Ini Semuanya Pada Keblinger
    Mulai Dari Sejarah,Pemahaman Agama,Pemahaman Budaya,Pemahaman Demokrasi Bahkan Pemahaman Politik Semuanya Salah Kaprah..

    Idealnya Sebuah Partai Mengusung Suatu Ideologi/Asas Jadi Kalau sudah ada partai Yang Punya Ideologi Sama Buat apa Bikin Partai Lain Yang Sama pula asasnya Bukankah Ini Menandakan Bahwa Tokoh2 Politik Kita hanya ingin Jadi Petinggi Instan dengan Mendirikan Partai

    kenapa Harus ada Beberapa Partai Yang Berasaskan Demokrasi, Kenapa harus ada lebih setengah lusin Partai Berasaskan islam…Bukankah Ini malah Menjadikan Negri ini Tontonan atau bahkan Tertawaan Bangsa Lain…

    Dark Angel said:
    14 April 2009 pukul 15:49

    Golput adalah Hak
    Golput adalah Juga Suara
    Golput adalah Teguran
    Golput adalah Indikasi Kemajuan Intelektual Rakyat
    Golput adalah Didikan Untuk Para Petinggi Negri ini
    Golput adalah Gerakan Untuk Perubahan Yang sebenarnya
    KARENA

    “GOLPUT ADALAH TANTANGAN BAGI PARA POLITIKUS/PETINGGI DINEGRI INI”

      agus said:
      17 April 2009 pukul 13:20

      gitu ye…………………………………………………………………………….?????????

    agus said:
    15 April 2009 pukul 17:57

    Apa nggak ingat kenaikkan BBM kemarin, kita dibuat klenger kehausan BBM, baru sudah mau mati dan menyerah udah deh jual berapapun kubeli, BBM lancar lagi. Tiga kali bro gua rasakan klenger saat-saat BBM mau dinaikkan oleh pemerintah ini. Udah deh coba di review.

    Ajeng said:
    16 April 2009 pukul 00:22

    Megawati, prabowo n wiranto jgn trlalu mmbuat statemen yg mmbngungkan rakyat, kl mang pngin dipuji dan diakui sbgai negarawan hrusnya anda mengakui kkalhan dlm persaingan politik.

      M Shodiq Mustika responded:
      16 April 2009 pukul 06:06

      @ Ajeng
      1) Statemen manakah yang membingungkan rakyat? Rakyat yang manakah yang dibuat bingung oleh statemen tersebut?
      2) Bagaimana kita bisa yakin bahwa si A, si B, dan si C itu benar-benar kalah secara adil dalam persaingan bila persaingan tersebut diwarnai dengan kecurangan?

        triyanto said:
        16 April 2009 pukul 10:22

        M. Sodiq
        Siapa yang curang, siapa yang dicurangi, kalau ada yang golput mang tu suara buat siapa?????????????????????????????????

          M Shodiq Mustika responded:
          16 April 2009 pukul 10:34

          @ triyanto
          Masalah kecurigaan akan adanya kecurangan dalam pemilu ini sudah kubahas di “Hasil Pemilu 2009 direkayasa Pemerintah?” Mereka yang menaruh kecurigaan itu bukan hanya peserta pemilu yang merasa dirugikan, melainkan juga oleh pengamat independen.

      triyanto said:
      16 April 2009 pukul 10:15

      ajeng aku setuju 1000% Mega, Wiranto Juga Prabowo mestinya mau mimpin rakyatkan tanya mau tidak saya pimpin? Rakyat juga sudah menjawab melalui Partainya dan jelas-jelas yang mau hanya sedikit buanget eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee………………….. cari-cari kesalahan orang lain dengan ngotonya kalau ngomong dianggap orang lain tidak punya perasaan, Mega kawin sampai 3 kali prabowo keluarganya berantakan Wiranto juga sama aja. gimana kalau mimpin NKRI, sekarang saja rakyat dipecah-pecah. Dasar POLITOK memang busuk, kemarin barusan saling menjatuhkan sekarang baik-baik (pura-pura baik) besuk paling juga dijungkir balikkan. PEMILU JALAN TERUS untuk KPU perbaiki DPT >>>MERDEKA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

        M Shodiq Mustika responded:
        16 April 2009 pukul 10:41

        @ triyanto
        1) Pemilu tanggal 9 kemarin itu untuk memilih anggota legislatif, bukan untuk memilih presiden. Kalau tidak percaya, silakan tanya ke KPU!
        2) Apakah Anda tidak mencari-cari kesalahan? Apakah Anda belum tahu bahwa dalam Islam, perceraian itu halal?

          sihab said:
          18 April 2009 pukul 22:17

          m sadiq
          lo kl ngomong cerai jngN keenakan ngomong halal dong
          walupun itu halal tp plng di benci sm Allah
          lagnya ngarti agama
          kl ngurus dirinya az blm dewasa gmn mo ngurus negara
          udah az negri ini jd taman bermain para politikus yang ngAg ngarti norma, adat, susila, sama hukum tuhan

            M Shodiq Mustika responded:
            18 April 2009 pukul 22:34

            @ sihab
            Semua yang halal itu tidak dibenci oleh Allah. Dalil yang menyatakan “perceraian adalah perbuatan halal yang [paling] dibenci oleh Allah” adalah hadits yang dha’if (lemah) atau bahkan palsu, sehingga tidak cukup kuat untuk dijadikan sandaran.

            tom said:
            19 April 2009 pukul 12:11

            knapa e.e.e knapa bahas suara jadi bahas cerai knapa … knapa padahal ujung-ujungnya ngajak orang tho

        Yasmin Jauza said:
        18 Juni 2009 pukul 11:33

        wadau,,,,,ada yg lagi emosi….serem…..

      ysf bjm said:
      16 April 2009 pukul 13:24

      betul itu

    kentrung said:
    16 April 2009 pukul 07:14

    Ingat PILPRES tgl 8 Juli 2009 , Ingat BBM….(Bukan Bu Mega)… Berapa banyak aset negara yg dijual ama dia disaat menjabat…berapa banyak buruh yg akhirnya jd pegawai kontrak? tidak punya masa depan….SemisaL dia anak pak Suparni…bukan siapa2 dia….

    triyanto said:
    16 April 2009 pukul 10:02

    Dapat suara banyak sedikit itu dari rakyat, kenapa Capres memaksakan kehendak harus menang? Apa karena sudah keluar uang banyak setelah jadi mau cari ganti alias KOROPSI, sama dengan CALEG kalah masuk RSJ, mau jadi wakil rakyat tapi rakyat tidak menghendaki alias tidak memilih kok stress ya akhirnya masuk RSJ. Mau jadi PRESIDEN kok ngotot sudah jelas-jelas RAKYAT nggak milih, MEGAWATI, WIRANTO, PRABOWO jadi anak kecil lagi, keinginan harus dituruti, nggak keturutan kok sewot, apa karema uang sudah keluar ber milyat-milyat. ati-ati aja pak bu RSJ menunggu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

      M Shodiq Mustika responded:
      16 April 2009 pukul 10:09

      @ triyanto
      Postingan di atas itu mengenai pemilu legislatif, bukan pemilihan presiden (pilpres).
      PilPresnya baru berlangsung tiga bulan lagi (kalau tak ada penundaan). Bagaimana bisa dikatakan ngotot mau jadi presiden?

        Jhony said:
        6 Juli 2009 pukul 12:10

        Ya Betul itu namanya pembodohan. Wong Pilpresnya belum dilaksanakan Kok katanya Ngotot. Bukan kah Tuhan senang melihat orang – orang yang berusaha.

    triyanto said:
    16 April 2009 pukul 10:26

    CALEG GAGAL PADA GILA MASUK RSJ ??? HABIS CALON NGELEG, UNTUNG GAGAL KALAU JADI NGELEG BENER

    triyanto said:
    16 April 2009 pukul 10:31

    MEGAWATI NOOO…, PRABOWO NOOO…, WIRANTO NOOO…

    nurkolik said:
    16 April 2009 pukul 12:51

    Sebenarnya PKS itu mau apa sich… kalo mengincar kursi wapres yang terus terang aja ke demokrat ngmng kok muter2, kalo dipikir biarin aja SBY mau cari wapres versi beliau sendiri, beliau milih orang buat wapres kan udah dipikir untung ruginya buat partai maupun dia pribadi. Terus terang kenapa sich PKS takut ama Golkar ?

    Ilda said:
    16 April 2009 pukul 21:32

    Gw dkung say no to megawati dan yang sealiran sama dy: si wiranto dan juga si prabowo!.
    Jayalah indonesia!

    SARAH said:
    17 April 2009 pukul 11:56

    MEGAWATI ITU PEREM PUAN SEKALIGUS IBU
    (pernah menjadi Ibu Bangsa Ini,Ibu Bagi Naka-anaknya)

    Diskriminasi itu melanggar Hak Asasi Manusia,termasuk hak anak perempuan anda juga nantinya.Anda jangan membohongi diri kalau anda tidak berkeinginan anak perempuan anda menjadi orang berguna/pemimpin (munafik).Saya hanya akan menjadi yakin itu kalau anak orang lain anda-anda akan menjadi pendusta sekaligus munafik.

    Trimakasih lah pada ibumu, sebelum bisa berterima kasih pada ibu orang lain. Bisa??? dan sudah???

    Anda anggap apa ibu anda???yang nota bene adalah wanita alias pahlawan.????

    Bayangkan IBUMU TELAH DENGAN SUSASH PAYAH MEMBESARKAN ANDA-ANDA (PRIA/WANITA) YANG MERASA DIRINYA PANTAS MENJADI PEMIMPIN /PENGHUJAT.

    iBUMU TELAH DENGAN SUSAH PAYAH menjadi pemimpin BAGI DIRIMU DAN ADIK-ADIKMU KETIKA DALAM RAHIM YANG PENUH MISTERI ITU,IA MEMBIMBING ENGKAU,IA ,MEMBELA ENGKAU DARI SEGALA KEMUNGKINAN BINASA NYA ENGKAU DAN ADIK-ADIKMU ITU. IA MEMIMPIN ENGKAU UNUTK DAPAT KELUAR DERNGAN SELAMAT DARI LUBANG RAHIM YANG SUCI ITU…!!!
    iNGAT….

    Bapakmu hanya bisa MELETAKKAN mu danadik-adikmu secara acak di tempat yang suci itu lalu pergi dan membiarkan engkau dan adikmu,dan kemudian lalu berharap engkau dapat keluar demngan selamat……..

    jadi suati yang tidak pantas dan melawan akal sehat jika anda membenci dan ragu mendukung dan mempercayai seorang wanita bisa mewnjadi pemimpin.

    Ingat sekali lagi…

    IBUMU….alias IBU-IBU YANG LAINNYA JUGA adalah
    PAHLAWAN JAUH SEBELUM MEREKA DIJADI KAN PAHLAWAN DAN PEMIMPIN JAUH SEBELUM MEREKA DIJADIKAN PEMIMPIN.

    mANUSIA SEPENTING DAN SEHEBAT APAPUN DIDUNIA…….ADALAH HASIL PERJUANGAN,KEBERANIAN,BIMBINGAN DAN TUNTUNNAN SEORANG IBU/WANITA.

    HANYA IBU /PEREMPUAN YANG SIAP MELAWAN TAKDIR PENYELAMATAN SEORANG MANUSIA (ENTAH NANTINYA MANUSIA ITU AKAN JADI PERAMPOK,MALING ATAU BAHKAN MENJADI ORANG MUNAFIK).

    SAYA TIDAK YAKIN SEORANG MUNAFIK TERTLAHIR DARI SEORANG PEREMPUAN /WANITA MUNAFIK……

      devi said:
      2 Mei 2009 pukul 09:50

      Jangan dicampur aduk masalah Ibu dalam arti sesungguhnya dengan arti wanita atau ibu dalam masalah politik itu beda………kali

    Sutisna said:
    17 April 2009 pukul 12:03

    komentar itu oke juga tuh, aku sih ndak poernah ragukan ibuku /wanita jadi pemimpin ….

    aku doakan agar siapa saja wanita terbaik dapat pimpin negeri ini….termasuk Megawati kenapa tidak??/Majuuuuuuuuuuuuuuuterussssssssssss Mega aku ikuuuuuuuuuuutttt

    Sutisna said:
    17 April 2009 pukul 12:07

    SBY Presiden dan HIDAYAT NURWAHID Wapres?????

    (T i d a k C u c o k l a h)

    Nanti SBY bela Abbas

    Nurwahid bela HAMAS jadi apa negara ini

    mau di pecah belah??????

    Sutisna said:
    17 April 2009 pukul 12:12

    SBY lagi dikelilingi macan-man kecil .Lihat aja betapa uring-uringannya PKS ketika Golkar menawarkan KALLA jadi wapress. PArtai kecil main PUAKSA…..Pake otak kagak??? Belum besar sudah main paksa emangnya negara ini punya nenek moyangnya????

    Dahhhh……Biar negara mantab SBY atau Mega …wapresnya yang Profesional (bukan unsur partai). Cari pakar ekonomi dan pekerja keras bayakkan….misalnya Rizal, sri indrawati, kwik kian gie dlll

    Apa untungnya politikus muke gile gitu…kagak tahu diri ….ukur dirilahhhhh emangnya maupimpin negera sama dengan ajak orang pergi ke WC???

    Sutisna said:
    17 April 2009 pukul 12:15

    SEKALI LAGI HIDUP PEREMPUAN………..

    HIDUP IBU-IBU……………..

    HIDUP MEGA WATI ………

    Mari kita bebaskan wanita-watita yang masih disandera LAKI-LAKI/Pria yang termakan propaganda tak berdasar…propaganda hasil kira-kira…….

    toti said:
    17 April 2009 pukul 12:19

    Mulai sekarang akau sayang ibu………….

    karena aku di beri susu waktu kecil………..

    bukan susu bapakku………….he he heh hidup mega wati……..mari berantas makhluk perusak bangsa ….aku siap…….maju di depan….darah pun aku rela persembahkan…..

      Odong2 Elit said:
      6 Mei 2009 pukul 16:52

      Ini gimana sih…Ibu kan suka dikasi susu juga ama Bapak…kalo gak kamu gak bakalan lahir…gak percaya tanya deh Ibumu…jadi jangan coba2 memecah belah antara Ibu ama Bapak ya…jangan campurin antara kepemimpinan ama feminisme…hasilnya akan ngawur…Kepemimpinan ukurannya adalah kinerja…Jadi kalo kinerjanya jelek mau Ibu2 ato Bapak2 yah kita hindarilah,kita ganti dan atau kita jatuhkan itu udah jadi kodratnya kita sebagai rakyat.Pokoknya pemimpin yang bisanya cuma jualin asset negara(Contoh : Indosat,Kapal Tangker Pertamina), naikin BBM, gak peduli ama TKW kita diluar negeri (Macapagal Aroyo menyambut TKW Philifina langsung dari kapal,memeluk mereka dan menganggap mereka sebagai pahlawan;Mega gak peduli;mereka juga Ibu lho) sedapat mungkin kita hindari, mereka gak berhasil membuktikan kinerja ketika mereka duduk di atas.Jadi sah kalo ada yg bikin grup “say no to Megawati”dan saya diundang ikut juga oleh Ibu2x.Yang jelas Mega bukan Ibuku,dan sebagai pemimpin dia kurang capable.Saya akan Say no untuk pemimpin yang kurang capable baik dia itu Bapak atau Ibu

        Yasmin Jauza said:
        18 Juni 2009 pukul 11:43

        @ Odong2 Elit : wah….saya salut bung sama komentar Anda. Urusan kepemimpinan mesti di letakkan di tangan orang yg CAPABLE, terlepas dia LAki or perempuan. Janganlah melihat GENDER. Tuhan menciptakan 2 makhluk beda kelamin ini sudah pada kodrat & fungsi yg paling baik. jadi untuk apa saling menghujat GENDER ??? Laki atau Perempuan punya Peran masing2 yang sama pentingnya. Intinya,,,qt semua adalh Pemimpin (Setidaknya pemimpin untuk keluarga & diri sendiri). Jadilah pemimpin yg baik, tidak mendzolimi, tahu Ilmu kepemimpinan,dan punya ilmu “mendengar dengan hati” (Kudu punya hati nurani…penting banget tuh).

    toti said:
    17 April 2009 pukul 12:21

    Banyak orang Bego pernah jadi pemimpin…………..henaya tak tahu aja sejarahnya dia…..he he he……

    Emangnya nenek moyang kita tau baca tulis???? Tapi negara kita Merdeka dan di segani bangsa asing…..????

    Justru yang tau baca tulis jadi kepinterran malah nipu rakyat,tapi kalau pemimpin bego yang rakyatnya harus pinterdong….

    jangan nturut bodoh..

    ndroy said:
    17 April 2009 pukul 21:02

    no megawati, no sby, no jk, no prabowo, no wiranto. meningan dukung calon presiden alternatif yudi krisnandi (partai golkar) jadi presiden. muda, berwibawa, cerdas dan lebih fress. yang tua-tua lengser ke prabon aza. gua dukung 100% lo jadi presiden yud. cari wakilnya dari PDIP yang muda dan cerdas juga. gua yakin u bisa jadi saingan berat SBY
    HIDUP PRESIDEN ALTERNATIF…………

    Ale2 said:
    18 April 2009 pukul 15:35

    Triyanto, aku setuju dgn km. Aku ga usah komen cukup km aja . Aku dah puas.

    Al Hakim said:
    18 April 2009 pukul 18:23

    Ada sebuah partai yang yang para pegiatnya merasa serba tahu, merasa dirinya paling benar dan paling bersih dan profesional. Saat kampanye, mereka memperlihatkan citra yang sangat berbeda dengan ideology sebenarnya. Materi kampanye dibuat segaul mungkin. Seakan mengakomodir semua kalangan dan warna. Semua bisa pokoknya. Padahal semua itu bukanlah tipe sehar-hari mereka. MEREKA KAMPANYE MENGHALALKAN SEGALA CARA, TAPI SAAT SEDIKIT PUNYA KUASA, MEREKA MENGHALALKAN DARAH SESAMA. Kalau mereka berkuasa, semua orang selain klan mereka adalah kafir. Alhamdulillah, partai ini nggak laku di kampong saya. Para calegnya kini stress memikirkan uang yang sudah keluar untuk membeli perangkat kampanye. Itulah PKS…!

      M Shodiq Mustika responded:
      18 April 2009 pukul 18:26

      @ Al Hakim
      Adakah bukti obyektif yang mendukung pernyataan Al Hakim bahwa PKS “SAAT SEDIKIT PUNYA KUASA, MEREKA MENGHALALKAN DARAH SESAMA. Kalau mereka berkuasa, semua orang selain klan mereka adalah kafir”? Kalau tidak, bukankah itu tergolong fitnah?

      sasanto said:
      20 April 2009 pukul 20:17

      Saya bukan orang bersih, tapi saya bisa melihat kebersihan partai tsb. Warganya sangat santun. Mereka banyak berbuat ketimbang bicara apalagi umbar janji. Yg keluarkan/kerjakan hanya mengharap balasan dari Tuhannya. Intelektualnya sangat terbukti & teruji. Tutur kata lemah lembut, pola hidup yg sederhana bak pakaian yg selalu mereka kenakan. aku sangat terusik jika partai dan calegnya difitnah. Semoga Alloh membuka mata dan hati kita akan kebenaran.

    Muhammad Qomary said:
    18 April 2009 pukul 21:25

    Waduh! saya nggak jadi ngefans Pak Shodiq. Tadinya hampir suka dengan tulisan-tulisan dan ulasan Bapak. Tapi Nggak nyangka kalo Pak Shodiq bisa berkata kasar dalam kali opini ini, Say no ke semua orang…. Coba bapak rasain, gimana kalo ada orang bilang : SAY NO TO SHODIQ…!
    Wasted!

      M Shodiq Mustika responded:
      18 April 2009 pukul 21:30

      @ Muhammad Qomary
      Dalam postingan di atas memang sudah kutuliskan “Bahkan, aku juga akan berkata say no to M Shodiq Mustika (namaku sendiri). Mengapa? Sebab, nama-nama seperti itu takkan kutemukan di lembar kertas suara yang akan kucontreng [pada pemilu legislatif 9 April 2009].” Apakah dirimu berkomentar berdasarkan judul saja tanpa membaca isinya? Selain itu, mengapa dirimu mencantumkan alamat eMail yang fiktif?

    sihab said:
    18 April 2009 pukul 22:30

    m sadiq
    gw msih inget pemilu baheula
    banyak muslim eksklusif ngomong pemilu itu haram karena memilih para pembuat hukum selain islam
    nah sekarang udah punya partai warna warni padahl hitam
    ngajk sana sini, ngaku paling benar dan jujur
    merasa elit yang paling sidiq (benar)
    munafik ngaG tuh
    padahal kita smua tau kbenaran itu dari Allah semata
    jd lo jangan merasa paling benar dong
    Allah mau lo kemanain

      M Shodiq Mustika responded:
      18 April 2009 pukul 23:04

      @ sihab
      Kalimatku yang manakah yang menyatakan bahwa aku merasa paling benar?

    sihab said:
    18 April 2009 pukul 22:44

    sarah ya
    ibu itu manusia biasa yang berbudi pahlawan
    dan wanita adalah wanita dan tidak semua berbudi seperti ibu
    ibu itu wanita suci penuh kasih dan sayang kepada anaknya
    tapi apa lo tega ngebiarin ibu lo ngurus orang sebanyak 200 juta lebih
    dan gw liat megawati itu ngag ada apa-apanya dibanding ibu gw
    meskipun ia kalah dalam hidup ia nrimo dan terus berusaha tamp nyari kesalahan orang lain
    nah mega omongannya aj dah ngag bisa dipercaya
    apalagi hatinya
    pakai logika dong jangan pake prasaan
    ini negara jeng bukan dapur yang butuh ini itu tinggl ngmbil
    sory baybeh

      Yasmin Jauza said:
      18 Juni 2009 pukul 11:48

      setujuuuuuuuuuuuuuuu sihab….. ikut achhhhhhhhhhhh.

    endru said:
    19 April 2009 pukul 09:20

    waduuhhhh bozzzz…..

    jadi orang indonesia kok gitu tow..

    suara kita bukan untuk diri sendiri…tapi untuk rakyat..

    daripada harus turun kejalan…mengganggu kenyamanan masyarakat…gak salah kalo ikut gabung ke say NO..

    kalo gak gitu mau ngomong sama sapa lagi…

    nurdjaedi Soemarno said:
    23 April 2009 pukul 13:50

    NEGARAWAN ITU KATA SUCI, DAN MENJADI NEGARAWAN ITU LEBIH BERARTI DAN SUCI BAGAI MELATI. MAKA MANAKALA ADA SEORANG PEMIMPIN YANG MENCARI KAMBING HITAM, KARENA PARTAINYA KALAH DALAM PEMILU 2009, ITU HAL WAJAR DAN LUMRAH. KARENA MEREKA UDAH CAPE-CAPE DAN BANYAK DANA KELUAR. NAMUN KINERJA KPU KURANG BAGUS DAN MENIMBULKAN DILEMA DAN MASALAH KARENA DPT YANG TIDAK BAIK. KITA SEBAGAI MASYARAKAT JADI SERBA SALAH. KATA MUI GOLPUT ITU HARAM, DAN DISATU PIHAK DPT YANG DIKELUARKAN KPU/KPUD, BANYAK WARGA NEGARA YANG SUDAH BERHAK MEMILIH DIPAKSA MENJADI GOLPUT KARENA NAMANYA TIDAK TERCANTUM DI DPT (PADAHAL MENJADI KPU ITU GAMPANG, DAN SEDERHANA SAJA. KOORDINASI SAJA DENGAN KELURAHAN, DAN KELURAHAN AKAN BEKERJASAMA DENGAN PENGURUS RT/RW UNTUK MENDATA WARGANYA. JANGAN TAKUT, DIJAMIN PASTI, MASYARAKAT AKAN IKUT NYONTRENG KARENA PENGURUS RT ADALAH UJUNG TOMBAK WARGA.
    KEMBALI KEPADA NEGARAWAN MEGAWATI……………….
    BELIAU AKAN DIUJI KENEGAWARANNYA PADA TH 2009 INI, SALAH MELANGKAH MEGAWATI AKAN HANCUR KHARISMANYA, KASIHAN BUNG KARNO. SARAN SAYA…… MEGAWATI JANGAN MENJADI PENGGAGAS BOIKOT TIDAK IKUT PILPES 2009. BIARLAH YANG LAIN SAJA.
    KEDUA MEGAWATI JANGAN MENCALONKAN LAGI MENJADI CAPRES. BERANI TARUHAN SAYA, KALAU MEGA TIDAK AKAN TERPILIH. SUDAH BANYAK CACAT MEGA WAKTU JADI PRESIDEN DULU. DARI JUAL INDOSAT, HILANGNYA PULAU SIPADAN LIGITAN, PECAHNYA KONGSI DENGAN LAKSMANA SUKARDI (PARTAI PDP). MEGAWATI COCOK JADI NEGARAWAN SEJATI, SAYANG MEMBANGUN KHARISMATIK SUDAH LAMA, TIBA-TIBA HANCUR DI TAHUN 2009. LEBIH BAIK PDIP MENCALONKAN SRI SULTAN HAMANGKUBUWONO X MENJADI CAPRES 2009, IKHLASKAN SAJA KENDARAAN PDIP DIKEMUDIKAN OLEH SULTAN. KARENA SULTAN MEMPUNYAI TRAH BAGUS DAN LAYAK MENANDINGI KHARISMA SBY. WAKILNYA AJUKAN SAJA PIGUR DARI LUAR PDIP, SEPERTI PRABOWO SUBIANTO (Partai GERINDRA. Ini baru mantap, dua pemimpin kharismatik maju dan bersaing faik, gentle, dan yang pasti akan ramai…….. (kalau sudah begini yang akan bungung kubu Partai DEMOKRAT), karena suaranya akan pecah.
    untuk MBA MEGA, Legowo saja,…. menjadi penonton dan negarawan sejati karena memang PDIP bagus masa akar rumput, namun pigur presidennya lemah tidak layak dijual buat orang Indonesia (kalau untuk PDIP saja mungkin laku dijual). APAKAH MAS PRAMONO, MBA PUAN, BANG MARUARAR SIRAIT, MAS BUDIMAN SUDJATMIKO setuju dan ikhlas, kendaraan PDIP dikemudikan oleh SULTAN. Kita tunggu saja jawabannya. Kalau iya, semoga sukses buat bangsa ini, dan selamat menjadi negawaran sejati buat MBA MEGA, sudah mencontoh BUNG KARNO yang notabene Ayah Kandungnya. By.Nurdjaedi Soemarno (Sekjen Partai Negara) Jakarta.

      lebb said:
      24 April 2009 pukul 10:56

      setuju setuju…. megawati memang ga mutu sama sekali….

    dayan said:
    24 April 2009 pukul 16:22

    Buat Mbak Sarah dan Mas Sutisna
    Seperti comment saya di ramalan sby Mas-mas dan Mbak-mbak, kita diciptakan tuhan sebagai makhluk yang paling sempurna sehingga kita dapat menentukan mana yang baik dan benar jika kita mau berfikir secara rasional dengan otak kita yang sempurna ini. Dalam pemilihan pemimpin bangsa ini sebaiknya dilihat dan dipikirkan dulu, lihat latar belakangnya dan lihat yang telah dilakukannya. Yang pernah membuat cacat mbok ya jangan dipilih, kalau masih milih jelas kalau gak bego berarti mementingkan diri sendiri dan golongannya. Terus liat niatnya, mungkin belum berhasil 100% tapi niatnya baik dan mau berusaha. Wong indonesia hancurnya udah puluhan tahun, ya gak bisa dibenerin dalam sekejab. Jadi intinya pakai rasio dan hati nurani anda. Semoga Indonesia mendapat pemimpin yang BAIK DAN BENAR.
    Jadi mengenai yang di tulis mpak Sarah dan mas Sutisna mengenai figur ibu itu benar tapi untuk memilih pemimpin bangsa itu lain hal mbok ya dipikirkan lagi, karena yang namanya ibu itu manusia biasa (bukan Tuhan) yang bisa aja salah, mosok kalau salah kita benarkan. Jadi mbak Sarah dan Mas Tisna pikir lagi ya, emang sih manusia dapat memperbaiki kesalahannya yang terdahulu tapi ada niat gak, udah usaha gak untuk memperbaikinya ?. Maaf ya Mbak, Maaf ya Mas!

      Yasmin Jauza said:
      18 Juni 2009 pukul 11:51

      saya setuju dengan Anda mas Dayan…. sependapat….. (asik nie…udah ada yg mewakili….jd ga perlu cape2 keriting ngetik lagi…eheheh)

    Dhika said:
    25 April 2009 pukul 19:16

    ah, nyindir aja nih kayak ginian

    meskipun ga maw milih Megawati tapi caranya jgn kayak gini dong

    rio said:
    25 April 2009 pukul 19:42

    Rakyat lebih suka pemimpin yg gentle,kalo kalah ya ucapkan selamat kepada yg menang.kalo menang ya semakin menunduk.saya yakin kalo berjalan seperti itu negara kita akan maju

    Say No To PKS said:
    28 April 2009 pukul 02:33

    saya maha kaga mau banyak2 say…. an

    yang satu aja, sudah pasti, jelas and menyulut kemarahan

    SAY NO TO PKS

      Kristianto said:
      4 Mei 2009 pukul 16:09

      Sekarang seharusnya “SAY NO TO HENDARMAN SUPANDJI”. Jaksa di obok2 KPK sekarang balas dendam ni ye…, harusnya kejaksaan dibubarkan saja tuh, ganti sama orang-orang baru.

    igo said:
    8 Mei 2009 pukul 02:22

    NASIONALIS: SAY NO TO PKS cs

    v2love said:
    8 Mei 2009 pukul 08:26

    Diindönisia yg tercinta ini uang sangat berkuasa walau bodoh yg bakal jadi pemimpin,sebenarnya sih mereka pinter_pinter tapi {memintari rakyak}ngakali rakyak dengan mengatasnamakan rakyak kecil,rakyat jelata,wong ndso,wong cilik,nyatanya mengutamakan kekuasaan,kalo merasa pinter,beradab,mana mungkin calon pemimpin mengolok olok,menghina,menertawakan,merendahkan,lawan nya,sedangkan dia sendiri tidak berkaca.

    v2love said:
    8 Mei 2009 pukul 08:31

    Sungguh kasihan calon pemimpin kita,em kepada mas/bapa m shodiq saya mau bertanya apakah hukum nya seorang cewe menjadi pemimpin?Di tinjau dari segi islam.

      M Shodiq Mustika responded:
      8 Mei 2009 pukul 08:59

      @ v2love
      Sebagian besar ulama tampaknya mengharamkan wanita menjadi pemimpin negara, tetapi sebagian lainnya (misalnya Ali Jum’ah sang mufti Mesir) membolehkannya. Para ulama yang membolehkan wanita menjadi pemimpin negara ini menggunakan kaidah dari ushul fiqih bahwa dalam mu’malah, segalanya boleh kecuali bila terlarang secara qath’i; dan mereka berpandangan bahwa dalil-dalil yang katanya mengharamkan wanita menjadi pemimpin negara itu tidak qath’i.

    mkomira said:
    8 Mei 2009 pukul 10:42

    Kebebasan memilih adalah hak setiap warga Indonesia, so anyone bisa menyerukan pendapat nya. ” SAY NO …. ” hanya lah suatu bentuk ke Demokrasian seseorang.

    sepat said:
    10 Mei 2009 pukul 02:28

    SBY baru bingung linglung pengung untuk menentukan CAWAPRES, dia takut kalah makanya mo ngandeng Mega, Uangnya kok banyak banget ya??? Sampai masuk 100 tokoh berpengaruh dunia. Duitnya dapat darimana??? Kata Pak Amien sih SBY dikasih AS tp kok tdk ada yang nglacak lagi, Pak AMien pun diam seribu kata bahkan menjilat ludahnya!!!!!!!!!
    Ayo kita bikin sistem untuk milih Presiden, DPR dll kaya pemilihan RT dan RW banyak yang menolak karena kerja tok ngak dibayar bahkan nombok!!!!!!!!

    Kristianto said:
    15 Mei 2009 pukul 15:38

    SAY NO TO PKS… Kalau SBY menjadikan Boediono sebagai cawapres, terobosan baru, dibanding candidate lain. SImple, sederhana, bersahaja, no amplop. Tidak ambisius kekuasaan dan kekayaan. BUkankah itu IMPLENTASI sejati seorang muslim?

      Jhony said:
      6 Juli 2009 pukul 12:17

      Yang Penting Rakyat tidak terus menderita. Jadi pemimpin yang Optimis jangan pasif. Dibawa kemana rakyat ini, semua diangkut orang Asing misal Batubara, Emas, Perak, Minyak mentah, CPO. semua orang Asing. dan uangnya keluar Negeri semua. Ayo berbenah – berbenah dan berbenah. Ganti haluan baru sejahterakan Rakyat Indonesia

    dede nana nini said:
    30 Mei 2009 pukul 22:53

    yang terbaik yang bisa dilakukan adalah membuat megawati kalah
    jika tidak ya tampak seperti bangsa bodoh.
    punya presiden ditanya begini jawab begitu…. lihat acara bersama kadin….
    bgmn dimata negara lain….

    sok said:
    2 Juni 2009 pukul 02:11

    @M shodiq.
    Kata hasan (Lemah) Dhaif (palsu), itu yang benar. Hadits tentang talak telah dishahihkan oleh Muhadits (ahli hadits) Terkenal Imam Bukhari. Jadi, sudah tidak diragukan dan mengarang-ngarang lagi yang bukan-bukan. Coba buku Riyadush shalihin atau fikh lima mazhab.

    sok said:
    2 Juni 2009 pukul 02:26

    @M Shodiq

    Saat BUng menulis artikel bung diatas, saya binggung dengan kalimat ini :

    Akan tetapi, kalau untuk menyuarakan “Say No to Megawati” pada pemilu 9 April nanti, Akan tetapi, kalau untuk menyuarakan “Say No to Megawati” pada pemilu 9 April nanti, okelah. Aku sangat mendukung. Begitu besarnya dukunganku terhadap ungkapan tersebut, sampai-sampai kupikir perlu untuk…..

    Tanggal 9 April tersebut bukannya pemilu Caleg ? Dan setahu saya, Isu Megawati mencalonkan presiden sudah ada pada bulan feb 2009. Dan Megawati tidak masuk Caleg, untuk pemilu 9 April. Dan saya kira Anak TK pun tahu, tanggal 9 April pemilu caleg dan bukan presiden. Jadi, kata “Say No to Megawati” pada pemilu (tanggal pemilu calon presiden) calon presiden nanti. Itu yang benar.

    Maaf hanya memberi masukan, tidak ada yang paling berilmu kecuali yang Maha menciptakan.

    andri said:
    23 Juni 2009 pukul 14:55

    kenapa boediono tidak masuk kategori pemimpin yang harus dikatakan tidak????

    taufiq nurdiansen said:
    18 September 2009 pukul 14:34

    kalau menurut saya ,,semua partai itu sama,,,sekarang kn tergantung pimpinan partai,,,kalau hanya untuk kekuasaan mereka saja,,bagus campak kan aja tu partai ke laut,,jangan bendera nya,,pi jajaran partai tersebut..ngapain banyak2 partai..5 saja dah cukup,,inisiatif sendiri lah bagi partai2 yang suaranya dikit…kalian pintar semua kn??

    taufiq nurdiansen said:
    18 September 2009 pukul 14:41

    kalau menurut saya,,,semua partai itu sama..tergantung dengan kebijakan pimpinan partai masing2 ,,,kalau hanya itu kepentingan mereka saja ,,,campak kan aja ke laut tu partai,,tapi jangan benderanya y…jajaran nya..ngapain banyak2 partai 5 saja dah cukup ..inisiatf pimpinan partai yang suara nya sedikit lah ,,kalian pintarkan,,,jangan pintar hanya untuk membodohi masyarakat saja???ok??

Tinggalkan Balasan ke Odong2 Elit Batalkan balasan