Tips Menulis di Internet Yang Aman dari Tuduhan Pencemaran Nama Baik

Posted on Updated on

Kasus dipenjaranya Prita Mulyasari telah membuat sebagian netter takut menulis di internet, bahkan walau sekadar komentar. Tentu saja, fenomena seperti ini memprihatinkan. Sebab, kreativitas dan kebebasan berpendapat menjadi terbelenggu. Atas dasar itu, berikut ini aku sampaikan 8 Tips Menulis di Internet Yang Aman dari Tuduhan Pencemaran Nama Baik, baik untuk curhat maupun untuk menyampaikan kritikan:

1- Sembunyikan identitas orang/lembaga yang kita kiritik

Sebaiknya kita tidak menyebut identitas orang/lembaga yang kita kritik. Lebih baik kita menyebut inisialnya (misalnya: OIH) atau menyebut ciri-cirinya saja (misalnya: warnanya biru). Cara ini telah kutempuh dalam menayangkan postingan-postingan yang berisi konsultasi berbagai persoalan cinta di situs ini. Dan alhamdulillah sejauh ini diriku tidak pernah mendapat tuduhan pencemaran nama baik dari orang-orang yang “aib”-nya kusajikan di sini.

2- Sebutkan bukti sumber informasi selengkap-lengkapnya

Bila kasusnya sudah menjadi “rahasia umum” (sudah tersebar luas), kita dapat menyebut identitas orang/lembaga yang kita kritik itu. Namun, hendaknya kita menyebut sumber informasi kita selengkap-lengkapnya. Jangan asal copypaste! Untuk sumber dari internet, kita bisa menyajikan link-nya. Sumber informasi itu merupakan bagian dari bukti. Tanpa bukti, kita bisa dituduh melancarkan fitnah!

3- Sampaikan pujian lebih dulu

Kita jangan langsung memaparkan masalah atau menyampaikan keluhan/kritik. Sebaiknya kita menyampaikan pujian lebih dulu mengenai orang atau lembaga yang kita kritik. (Bagaimanapun, sejelek-jeleknya orang/lembaga, tentu ada segi-segi positifnya.) Contoh: “Pertama-tama, aku hendak menyampaikan lebih dulu kekagumanku terhadap OIH. Satu hal yang paling aku sukai adalah betapa lengkapnya fasilitas yang disediakan. …”

4- Setelah memuji, sampaikan ucapan terima kasih

Efek positif dari pujian itu akan lebih besar bila kita menyertainya dengan ucapan terima kasih. Bagaimanapun, semua orang (yang normal) pasti senang mendapat ucapan terima kasih, apalagi bila mendapat kesan bahwa ucapan terima kasih itu disampaikan dengan setulus-tulusnya.

5- Ciptakan kesan bahwa kita lebih menaruh perhatian pada orang/lembaga yang kita kritik

Hindari kesan bahwa persoalan yang kita bicarakan itu mengenai betapa terganggunya diri kita, atau pun hal-hal lain yang bersangkutan dengan kepentingan kita sendiri. Contohnya, daripada mengatakan bahwa kita merasa sebal mendapat pelayanan yang mengecewakan, lebih baik kita menulis: “Kami turut bergembira bila OIH mendapat tempat yang kian manis di hati masyarakat karena mereka mendapat pelayanan yang memuaskan.”

6- Perbanyaklah kata “kita”

Penggunaan kata “kita” membuat posisi kita sepihak dengan orang/lembaga yang kita kritik, bukan berhadapan dengannya. Bahkan, penggunaan kata “kita” menumbuhkan keakraban dan bukan permusuhan. Kata ganti “saya” atau “Anda” (atau nama identitas) sebaiknya digunakan sesedikit mungkin. Bila kata “saya” digunakan terlalu sering, pembaca bisa menangkap kesan bahwa kita egois. Sedangkan penggunaan kata “Anda” (atau nama identitas) yang terlampau banyak dapat menimbulkan kesan “menuding” (atau memojokkan).

7- Tempatkanlah diri lebih “rendah” daripada orang/lembaga yang kita kritik

Daripada melancarkan tuduhan atau persangkaan buruk, lebih baik mengajukan pertanyaan. Daripada menyampaikan saran, lebih baik mengajukan usul. Daripada menuntut, lebih baik menawarkan kerja sama. Dan sebagainya. (Silakan tambahi sendiri.)

8- Mohon maaflah atas segala kata-kata yang kita tuliskan

Bagaimanapun, kita bukanlah manusia yang sempurna. Diantara pembaca patilah ada yang merasa kecewa dan sakit hati. Jadi, daripada mengatakan “saya mohon maaf kalau ada kesalahan kata-kata-saya”, lebih baik kita menulis “saya mohon maaf atas segala kesalahan kata-kata saya”.

Begitulah 8 tips yang bisa kusampaikan kali ini untuk mengingatkan kita semua, termasuk diriku. Aku sendiri sering lupa untuk menerapkan kiat-kiat tersebut. Jadi, setiap kali kau jumpai aku mengabaikan tips-tips tersebut, kuharap dirimu berbaik-hati mengingatkan diriku. Oke?

22 respons untuk ‘Tips Menulis di Internet Yang Aman dari Tuduhan Pencemaran Nama Baik

    Gandi Wibowo said:
    4 Juni 2009 pukul 16:49

    Terimakasih atas Tipsnya, besok2 kalo nulis di dunia maya saya usahakan saya terapkan 😀

    bambang edi winarso said:
    4 Juni 2009 pukul 19:33

    Ass.
    Yap, nice tips.
    Kasus mbak prita hendaknya jadi pelajaran berarti bagi kita semua, bagaimanapun kita tetap harus menerapkan etika dalam berkata-kata bahkan untuk sekedar curhat sekalipun. Yah kalo membaca e-mail beliau memang rasanya kurang apa ya, kurang menerapkan unsur kehati-hatian dalam memilih kata-kata. Tapi reaksi RS Omni juga terlalu keras, apa nggak bisa memberikan SP atau surat peringatan atau permintaan maaf atas penyebaran surat itu. Lagi pula kalo memang RS Omni International merasa benar mengapa harus menanggapi hal-hal semacam ini.

    joko said:
    4 Juni 2009 pukul 21:47

    bagus ini yang namanya nimba ilmu orang kalau tak ada ilmunya ya terperosok gitu loo, emang kalu orang kecil adanya di bawah dulu sebelum di bantu yang lainnya

    danummurik said:
    4 Juni 2009 pukul 22:38

    Jangan takut untuk menulis

    muharrikah3280 said:
    5 Juni 2009 pukul 09:12

    Saya mohon maaf jika saya mengkopi tips ini ke komputer agar bisa menjadi pengingat. Boleh yaaa, Pak.

    doni said:
    5 Juni 2009 pukul 12:58

    ada 2 kemungkinan anda belum dituduh & masuk penjara
    1. yg anda sintir/kritik terasuk bloon/blum baca kritikan anda/males berurusan dengan polisi
    2. kritikan anda ga dianggap penting.

    coba anda kritik rs xmxni tempat bu pritxx di warat? besuk pagi anda sdh ada di penjara

    makasih atas tulisan di atas…
    memang berguna……sangat berguna…. tapi kalau karena tulisan commment saya ini saya masuk penjara… maka….?

    Mutiara said:
    5 Juni 2009 pukul 15:55

    Tapi kadang-kadang karana jengkel, tidak bisa diterapkan pak 🙂

    fery finish last said:
    6 Juni 2009 pukul 14:00

    Masa bodoh dengan pencemaran nama baik…

    Kunjungi blog saia di :
    pemudamasakini.wordpress.com

    wonganyar said:
    7 Juni 2009 pukul 13:12

    sep …. semoga sukses semua bloger aman tertib dan lancar tanpa kendala. thx u/ tipsnya

    […] dan kebebasan berpendapat menjadi terbelenggu. Atas dasar itu, berikut ini aku sampaikan 8 Tips Menulis di Internet Yang Aman dari Tuduhan Pencemaran Nama Baik, baik untuk curhat maupun untuk menyampaikan […]

    Jefry Rianderu said:
    10 Juni 2009 pukul 11:03

    MAkasih mas tips2 nya. Selama ini memang saya selalu ragu2 untuk memberi komentar atas ajakan diskusi teman2 via Media online.

    Euy ! said:
    11 Juni 2009 pukul 13:51

    Mau aman ? Liat-liat komentar orang, terus matiin komputer, terus tidur yang nyenyak, terus bangun saat ayam bekokok, terus cuci muka, terus menggosok gigi, terus nyalain komputer lagi, terus liat-liat komentar lagi, terus matiin komputer lagi, terus, terus, terus ….zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

      Yasmin Jauza said:
      23 Juni 2009 pukul 11:16

      weee….dasar pemalas….wakakakkak

    cape said:
    11 Juni 2009 pukul 15:50

    ga usah ngenet aja sekalian lebih aman…..

    dan-di said:
    18 Juni 2009 pukul 14:45

    tips yang sangat baik. Terima kasih.

    ADA Grosir said:
    18 Juni 2009 pukul 16:47

    Terima kasih untuk tips yg sangat berguna ini 🙂

    GANDA said:
    25 Juni 2009 pukul 09:16

    kalo mau ngemail aja musti diatur kata-katanya, lebih baik sekalian aja diblokir servernya, biar orang indonesia ga usah ngenet, biar gatek, biar……………aman kan, kita kembali lagi kejaman purba, mengungkapkan unek-unek pake bahasa isyarat
    (jangan membodohi, menzolimi masyarakat yang ingin melek teknologi, dosa, masuk neraka baru tau)

    Abdul Cholik said:
    26 Juni 2009 pukul 13:33

    Artikel yang memberikan pencerahan agar kita tidak terseret masalah yang akan merpotkan kita.Kritik juga harus bersifat membangun dan jauh dari sifat mencela,memaki,menghujat atau menghina.
    Salam mas

    condee78 said:
    1 Juli 2009 pukul 01:19

    hemm..bener bgt nih, gara2 kasus prita bisa bikin orang takut mengungkapkan rasa kesel, protes, komplein dsb di dunia internet.
    oleh karena itu artikel ini bagus bgt, tepat sasaran dan tepat pada waktunya lah ^^.
    oiya mas, klo ada waktu, coba buka blog saya, di http://condee78.wordpress.com
    saya juga pernah posting tentang komplein thdp polisi, semoga bisa memberikan komentarnya
    thanks

    Zky said:
    19 Juli 2009 pukul 20:15

    Waduh aq sering pake kata “saya” d blog q. Bsok2 aq ganti dgn kita biar lebih akrab ma pengunjung. Kita mengucapkan terimakasih eh… Saya mengucapkan terimakasih. “Kita” agak sulit d terapkan y?

    endang suherman said:
    10 November 2009 pukul 08:10

    terima kasih atastips tapi itu akan menghalangi kepedulian terhadap apa yang sebenarnya terjadi di kalangan masyarakat umum

    endang suherman said:
    10 November 2009 pukul 08:12

    untuk teman2 yang punya artikel bagus tentang apa saja tlg kirim dong

Silakan sampaikan pemikiran Anda