Suami-Istri
Pengalaman Memalukan: “Kaya” Mendadak, Malah Hilang Ingatan walau hanya sesaat
Kisah nyata ini sebetulnya membuat malu istriku dan juga diriku selaku suaminya. Sebab, kejadian “hilang ingatan” ini terjadi pada dia. Namun supaya kita semua bisa mengambil hikmah dari pengalaman ini, nggak pa pa deh, aku ungkapkan ceritanya di sini. Dirimu mau membacanya dan mengambil hikmahnya, ‘kan?
Demi Istri Muda, Pak Haji Hajar Istri Tua Sampai Kepala Bocor
Kasus kekerasan dalam rumah tangga ini mungkin dapat mencemarkan nama baik para haji, para kepala sekolah, juga para lelaki yang berpoligami. Bagaimana tidak? Pelakunya ialah seorang kepala SMA di Aceh Timur. Dia “bergelar” haji. Dia pun beristri lebih dari satu. Mungkin saja masyarakat akan [semakin] memandang negatif kepada poligami, ibadah haji, dan juga jabatan di dunia pendidikan. Mau tahu bagaimana beritanya?
Konsultasi: Mau cerai karena beban berat
Saya seorang laki-laki berumur 26 tahun telah menikah 1 tahun dan saya mempunyai persoalan mohon dibantu dengan sangat. Saya ingin bercerai dengan istri saya dikarenakan saya tidak cinta dengan istri saya dan saya ingin fokus ke karir dulu serta ingn membuat hidup saya dan Orang tua saya bisa hidup dengan layak. Saya menikahi istri saya dikarenakan rasa tanggung jawab saya terhadap istri saya dikarenakan waktu pacaran saya sangatlah bebas sekali sekali-kali kita bercinta walaupun begitu istri saya tidaklah hamil dan kita bepacaran hampir 4 tahun. Saya menikahi dia karena desakan dari orang tua istri saya dan juga dari istri. Sekarang saya sangat menyesali perbuatan masa lalu saya karena saya dari keluarga tidak mampu orang tua saya juga sudah sangat tua, kakak2 saya juga tidak mampu membantu orang tua karena hidup merekapun juga susah dan mereka semuanya tenlah berkeluarga hanya saya yang jadi tumpuan orang tua saya di karenakan saya lulusan S1 dengan biaya sendiri tapi sayang saya telah mengecewakan mereka. Hidup saya sekarang sangatlah susah hutang bertumpuk walaupun saya mempunyai gelar Sarjana, tapi itu tidaklah mencukupi saya pun masih numpang di mertua saya. Saya ingin sekali bercerai dengan istri saya namun saya tidak tega menceraikan istri saya sekarang istri saya sudah baik kepada saya namun jika saya melihat kondisi orang tua saya sekarang saya sangatlah kasihan terhadap mereka sesenpun uang saya tidak bisa membantu mereka. Tolonglah saya saya didera dilema yang membingungkan. Saya mohon bantuannya.
Jawaban M Shodiq Mustika:
Dzikir untuk Atasi Masalah Rumah-Tangga
Berikut ini adalah kutipan naskah buku M Shodiq Mustika, Dzikir Cinta Islami, Bab 20, “Atasi Masalah Rumah-Tangga”. Isinya: cara dzikir [1] supaya suami bertanggung jawab, [2] supaya nafkah lahir-batin memuaskan, [3] supaya tidak kewalahan mengurusi rumah-tangga.
20
Atasi Masalah Rumah-Tangga
Saya ibu rumah tangga biasa dengan 3 anak. Sudah menikah 15 tahun dan sampai sekarang belum mendapat pekerjaan, meski lulusan sarjana pendidikan. Beda umur kami besar (suami 50 tahun, saya 35 tahun). Dulu saya memilih dia dengan harapan dapat hidup damai, sekarang saya rasakan seperti dalam neraka. Ada beberapa persoalan pokok yang saya hadapi.
- 1. Ketat. Dia hanya memberikan separo dari gajinya pada saya. (Dia dosen golongan IIID). Jika memberikan, sudah dengan rincian tetek bengek, yang hanya pas untuk makan dan keperluan anak. Kalau ada keperluan lain, saya harus mengemis. Status saya seperti PRT saja.
- 2. Ketidakpercayaan suami. Selalu dimulai dengan keuangan. Kalau ada yang harus dibeli di luar rencana, harus dicatat, misalnya ember pecah.
- 3. Hubungan pasutri. Sebab jiwa saya tertekan, otomatis saya jadi malas dalam urusan ranjang. Kalau sudah begitu, voltasenya naik tinggi; ia jadi cepat tersinggung, lalu marah-marah.
Yang saya takutkan, saya jadi kurang cinta padanya, sebab banyaknya pertengkaran. Kekurangan biaya sehari-hari, selalu menjadi biang pertengkaran. Tolong jawab surat saya ini sebab banyak teman-teman saya menghadapi soal sama.
–Ny. D di Jabar
Nyonya D di Jabar, dengan senang hati saya jawab persoalan Anda, yang saya kaitkan dengan topik dzikir. Baca entri selengkapnya »