No Woman, No Cry?

Posted on Updated on

Tiada perempuan, tiada tangisan? Itu sih yang didendangkan dalam sebuah lagu reggae, “No Woman, No Cry”. Pada kenyataannya, belum tentu. Malah mungkin tangisannya lebih kencang!

Apa jadinya bila di dunia ini tidak ada laki-laki atau tidak ada perempuan? Bayangkan! Dalam bayangan kami, mencuatlah memori mengenai salah satu serial kartun anak-anak. Judulnya: Timmy Turner.

Cerita bermula ketika Timmy mulai kesal oleh ibunya yang cerewet. Sedikit-sedikit salah. Selalu saja ada yang dikomentari. Dari mulai masalah kebersihan, kelakuan Timmy yang tidak rapi, sampai masalah sepele yang tidak penting.

Belum habis kekesalan Timmy akan ibunya—tentus saja ibunya ini berjenis kelamin perempuan—yang cerewet, Timmy dihadapkan pada teman sepermainannya yang juga berjenis kelamin perempuan dan juga teramat menyebalkan. Lantas, Timmy bersumpah-serapah, sekaligus merajuk dua peri yang selama ini menemaninya, Cosmo dan Helga:

”Menyebalkan!!! Seandainya saja di dunia ini laki-laki dan perempuan dipisahkan! Sungguh menyebalkan anak perempuan itu…………..”

Cosmo dan Helga yang terbiasa dengan rengekan bocah manja bernama Timmy itu akhirnya mengabulkan permintaan Timmy. Itu pun setelah Cosmo dan Helga, dua peri yang mewakili laki-laki dan perempuan sempat bersitegang. Akhirnya, dengan mengayunkan tongkat ajaibnya, SIM SALA BIM. Dunia terbagi dua, Hers dale city and His dale city. Betapa gembiranya hati Timmy.

Timmy sontak bersorak riang ketika para laki-laki dikumpulkan dalam satu area; no-salon, no mall, no women, men only!!! Pacuan kuda, lapangan sepak bola yang luas, konser musik pria, restoran pria. Yihaaaa!!! Semuanya gembira, berkelahi, berkata kasar, jorok, dan hal-hal menjijikkan lainnya, tanpa omelan dari para perempuan.

Begitu pun area perempuan. Dunia Hers Dale City penuh dengan nuansa pink, salon yang mahal, shopping centre yang mewah, jamuan makan yang megah, pesta dansa yang meriah dan ………. Yah. GOSIP… GOSIP… GOSIP!!!

Tapi, apakah mereka merasa berbahagia dengan keadaan tersebut? Awalnya mungkin iya. Tapi lama-kelamaan mereka benar-benar dirundung kebosanan yang teramat sangat. Tiba-tiba Timmy merasa kehilangan sosok perempuan yang selama ini terkesan sangat menyebalkan di matanya. Tiba-tiba dunia laki-laki, yang semula menyenangkan dengan segenap kebebasan tanpa batas karena tidak ada yang mengomeli ketika berbuat jorok, kini terasa amat sangat menjijikkan.

Sungguh para lelaki itu merasa ada yang kurang. Ketika pakaian kotor menumpuk, tidak ada satu laki-laki pun yang dapat mengoperasikan mesin cuci, atau pun piring kotor yang sungguh-sungguh menjijikkan.

Begitu pun di area perempuan. Hambar sekali, bila tidak ada laki-laki yang biasa mengotori.

Untung Timmy pun sadar bahwa dunia sungguh membosankan ketika para laki-laki dan perempuan dipisahkan. Tak ada ibu cerewet yang menyuruhnya membersihkan remah-remah kue di tempat tidur, atau mencucikan baju kotornya. Akhirnya peri Cosmo dan peri Helga menyatukan kekuatan, SIM SALA BIM…. Cling! Dunia laki-laki dan perempuan pun bersatu kembali. Betapa Timmy rindu diomeli kaum perempuan.

Ternyata warna kehidupan disemarakkan oleh keberadaan laki-laki dan perempuan. Alhamdu lillaah….

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Q.S. An-Nisa: 1).

29 respons untuk ‘No Woman, No Cry?

    Pabrik Tas Ransel Jakarta said:
    25 Februari 2012 pukul 10:03

    bener banget tuh masbro. pria dan wanita saling melengkapi dan saling membutuhkan satu sama lain.

    junaidi m said:
    2 April 2012 pukul 10:57

    yaps, setojo banget sob 🙂

    john said:
    23 April 2012 pukul 19:56

    SETUJUUUUUU 🙂

    ramaanggadiredja said:
    20 Juni 2012 pukul 10:18

    klo di posisi ku yg terlahir sebagai gay, aga bingung, iya sih cwe lebih rajin dlm soal2 kebersihan n detail2, tp aku juga gitu… aku laki2 tapi justru butuh laki2 yg ingin ku urus dengan segala kekasarannya bergerak di dunia ini. cuma aku jg butuh cwe untuk melahirkan anakku… hehehe

    jaka said:
    4 Juli 2012 pukul 15:04

    tapi kita juga nantinya akan butuh woman gan,, hehe

    nadiaananda said:
    4 Juli 2012 pukul 15:05

    Nice Informasinya gan,, sangat membantu sekali.. 🙂

    iklan dofollow said:
    12 Juli 2012 pukul 22:40

    Wanita dan pria sama sama punya hak untuk berbagi, mereka ada dalam genggaman dan kuasa Alloh swt. Keren artikelnya mas

    gobann.com said:
    10 September 2012 pukul 21:50

    Nice article! Kalau ada yang mau jual/beli jasa mikro, coba ke gobann.com deh! Disana ada jasa apa saja yang bisa dikirim secara online, hanya untuk Rp 50.000. Lagi ada promo juga lho, buat yang memenuhi 10 transaksi bisa memenangkan iPad 3!

    belajar aja said:
    10 September 2012 pukul 21:51

    salam kenal…salam blogwalking

    Nasir said:
    13 Oktober 2012 pukul 10:52

    Bner ch
    Tpi loq udh skit hti m prempuan psti ingin pisahkn
    Wkwkwkw

    Eva said:
    6 November 2012 pukul 14:42

    Terima kasih atas konten dan info yg menarik dan menginspirasi….thk u

    Jefry said:
    19 Desember 2012 pukul 13:51

    Bersyukur dunia ini ada pria dan wanita, masing2nya saling mengisi dan melengkapi satu sama lain.. no women no complete

    Ihsan Ariswanto (@ihsanariswanto) said:
    1 Januari 2013 pukul 19:06

    Post bagus, tapi bagian awal itu salah tafsir :D.
    No women no cry maknanya adalah “Duhai wanita, jangan menangis”

      Musa Mustika responded:
      14 Desember 2013 pukul 10:29

      Begitulah. Itu penafsiran bebas.

    Jefry Ardyansah Riyan said:
    21 Februari 2013 pukul 14:22

    apa ea… she…. setujuuuuuu… wis….

    wijayaanita78 said:
    12 Maret 2013 pukul 21:01

    yang terpenting kita berusaha yg terbaik, pasti akan jadi lebih baik semuanya

    gboytyro said:
    28 April 2013 pukul 09:22

    saya setuju , hahahah, judulnya klask hehehee

    evakasih said:
    16 Mei 2013 pukul 12:52

    aset yang paling berharga dalam diri kita adalah karakter kita

    parfum said:
    28 Mei 2013 pukul 14:38

    setuju banget deh sama ni lagu. emang deh om bob pas banget bikin lagunya 😀

    idcard murah said:
    23 Juli 2013 pukul 10:51

    hehehehe ada ada saja neh

    Hafis Nasution said:
    5 Desember 2013 pukul 16:59

    MEMANG Dunia ini akan sepi jika tidak ada lawan jenis, maka yang perlu adalah keseimbangan maksudnya seimbang antara lelaki dan perempuan seimbang jika tidak seimbang akan hancur juga

    jtxmisc said:
    13 Maret 2015 pukul 19:04

    keren mas 😀 , Aaid

    jtxmisc said:
    18 Maret 2015 pukul 12:53

    konten yg sangat kreatif sekali , Mika

    jtxmisc said:
    23 Mei 2015 pukul 10:00

    termakasih infonya, sangat bermanfaat , Abla

    Istanamurah said:
    29 Juni 2015 pukul 10:59

    tapi perlu diingat kita lahir dari rahim seorang perempuan.. heheheh

    Dety said:
    11 Oktober 2015 pukul 09:08

    artikel yang bagus, ditunggu artikel berikutnya

      Denni said:
      3 Desember 2015 pukul 04:07

      Dety, dah punya cowo?

Silakan sampaikan pemikiran Anda