kumpulan artikel
No Woman, No Cry?
Tiada perempuan, tiada tangisan? Itu sih yang didendangkan dalam sebuah lagu reggae, “No Woman, No Cry”. Pada kenyataannya, belum tentu. Malah mungkin tangisannya lebih kencang!
Apa jadinya bila di dunia ini tidak ada laki-laki atau tidak ada perempuan? Bayangkan! Dalam bayangan kami, mencuatlah memori mengenai salah satu serial kartun anak-anak. Judulnya: Timmy Turner.
Resah pulsa dicuri? Ini dia solusinya!
Pengaduan yang masuk ke Posko Pengaduan Pencurian Pulsa menyebutkan, pulsa pelanggan tersedot setelah menerima pesan singkat (SMS) berisi tawaran konten, kuis, undian, atau bonus. Mereka mengaku resah dan tak tahu lagi harus melapor ke mana agar pulsa yang diisi ulang tidak disedot lagi oleh operator nomor premium.
Para pelanggan kebingungan. Mereka merasa tidak berlangganan konten apa-apa, tetapi pulsa terus berkurang.
Kumpulan Cerita Humor Seputar Puasa
| kumpulan cerita | cerita lucu | humor sufi | seputar puasa |
Puasa adalah ibadah yang santai. Dalam kesantaian, alangkah enaknya bila kita bisa menikmati cerita-cerita humor mengenai puasa dan amalan ibadah sekeliling puasa, tanpa merusak ibadah puasa kita. Siapa mau? Ini dia beberapa humor sufi seputar puasa yang paling lucu (menurutku):
Hebat! Main piano dengan jari kaki tanpa tangan
Mainkan Piano Dengan Jari Kaki, Pria Tanpa Lengan Memukau Ribuan Penonton
Jumat, 13/08/2010 15:41 WIB
Rita Uli Hutapea – detikNews
Beijing – Di balik kekurangan ada kelebihan. Seorang pria muda mengundang decak kagum ribuan orang lewat permainan pianonya yang menakjubkan. Dengan sangat mahir dia memainkan tuts-tuts piano dengan… jari-jari kakinya!
Ya, pria bernama Liu Wei tersebut tidak seberuntung mereka yang memiliki anggota tubuh yang lengkap. Dia telah kehilangan kedua lengannya.
Namun meski tanpa lengan, pianis China tersebut tampil memukau di depan ribuan penonton acara “China’s Got Talent”. Dengan hanya menggunakan jari-jari kakinya, Liu membuat takjub para penonton saat membawakan karya klasik pianis ternama Prancis Richard Clayderman, “Mariage D’amour”.
Bila sedang kesal kepada ibu, baca ini, ya!
Kelak suatu hari nanti, atau sekarang, bila dirimu sedang kesal kepada ibumu, baca postingan di bawah ini, ya! Insya’Allah rasa kesalmu akan berkurang, lalu lenyap, lalu berubah menjadi rasa rindu. Seperti yang sedang kualami, membaca postingan dari seorang mukmin di bawah ini membuatku merindukan ibu yang telah wafat 16 tahun yang lalu.
via حَنِيفًا
Cuma Seribu Rupiah, Tapi Membawa Berkah!
“Ambillah hikmah dari mana pun!” Seruan ini berlaku pula untuk barang-barang “kurang berharga” yang “nilainya cuma seribu rupiah”. Nilai hikmahnya bisa jutaan, trilyunan, … bahkan tak terhingga. Kisah di bawah ini contohnya.
Semalam kami sekeluarga (aku + istri + anak2) jalan2 malam sabtuan ke pameran buku2 islam di Gedung Mandala Bakti Wanitatama, Jogja (Yogyakarta). Kesan pertama: Ini pameran buku ataukah peragaan busana? Judul pamerannya “book fair”, tapi gedungnya dipenuhi dengan stand busana. Aneh!
Eh, tapi mungkin juga nggak aneh. Aku jadi ingat cerita istriku. Katanya, setiap kali dia ketemu ibu-ibu orangtua/wali murid di sekolah anak kami, yang dibicarakan selalu kerudung, jilbab, busana muslim, pakaian, busana, pakaian lagi, busana lagi, … duuuh capek deh. Nggak ada yang ngomongin soal buku.
Eh, sori, ngelantur.
Mari kita kembali ke pameran buku. Begitu masuk, aku amati para penjaga stand buku. Kebanyakan mereka kelihatannya kurang bergairah gitu. Apakah karena buku jualannya kurang laku? Ataukah karena honornya kekecilan? Ataukah karena lelah bin letih lantaran sudah malam? Ingin rasanya aku bertanya, tapi nggak tega. Aku takut mendapat jawaban negatif. (Dasar penakut, ya.)
Berhubung aku merasa kasihan, okelah aku beli beberapa buku. (Hehe, sok dermawan. Padahal yang kubeli yang murah-murah saja.) Tapi kuputuskan, tiap stand cukup satu saja buku yang kubeli, supaya ada pemerataan. (Sok sosialis ni ye.)
Bermimpi Mau Mati
Satu kali saya terpeleset dan jatuh dari sebuah bukit berguling. Bukit itu ada beberapa bebatuan. Saya sudah merasa tidak punya daya apapun untuk menyelematkan diri, yo wis, saya pasrah saja, apapun yang terjadi. Tiada daya yang dalam lintasan pikiran mungkin untuk selamat. Saya berguling beberapa kali menuruni bukit, terantuk sana-sini. Beberapa saat kemudian saya bangun, berdiri. Tidak kurang sesuatu apa. Orang yang melihat sudah mengira-ngira tentulah parah akibatnya…
Eh, itu bukan mimpiku. Itu kisah nyata mas agor dalam sebuah komentar di blog ini. Aku membacanya sepintas lalu. Mungkin karena kisah menarik itu beliau sampaikan secara –maaf– kurang dramatis, saat itu aku kurang merasa terkesan. Tapi setelah kurenung-renungkan sekarang, bukan salah mas agorsiloku bila ceritanya kurang dramatis. (Sebab, konteksnya adalah diskusi rasional.) Akulah yang salah.
Kemarin itu belum lama aku menyatakan membuka diri terhadap hikmah dari mana pun, termasuk dari mas agor. Tapi kok ya aku tak berusaha mengambil hikmah dari kisah sebagus itu. Betapa bodohnya diriku. Itulah kesalahanku. Namun alhamdulillah, alam bawah sadarku membawaku untuk mengambil hikmah dari kisah semacam itu. Ya, semalam aku bermimpi mau mati!
Ini dia cerita di dalam mimpiku:
via Aku Mau Mati
Aku akan mengubah agamaku. Bagaimana tanggapanmu?
Sebagian besar diantara kita tidak mengubah agama kita masing-masing. Agama kita ketika mati hampir selalu sama dengan agama ketika kita lahir. Alasan kita, kita yakin bahwa agama kita sudah benar, agama lain sesat. Anehnya, pengetahuan kita mengenai agama kita, apalagi mengenai agama lain, minim sekali dan tidak mendalam. Padahal, meyakini kebenaran agama kita, sedangkan pengetahuan kita mengenai agama-agama itu sedikit dan kurang mendalam, merupakan sikap yang ceroboh, bukan?
Aku tidak ingin ceroboh perihal pilihan agama yang kuanut. Sebab, agamalah yang menentukan keselamatan hidupku sekarang dan masa mendatang, termasuk sesudah mati. Namun, pengetahuanku tentang agamaku dan agama lain sangat sedikit. Oleh karena itu, aku mengundang dirimu untuk berbagi ilmu agama kepadaku. Aku mohon, tunjukkanlah kepadaku apakah agama yang sedang kujalani sudah tepat ataukah sesat. Untuk itu, silakan kunjungi blog maumurtad.wordpress.com dan tanggapi artikel-artikel di situ. Terima kasih.
via Mau Murtad?
Curhat: Cerita Cinta Ironis antara Ariel & Anak Gadisku
Barusan aku jumpai sebuah catatan harian yang bagus banget dari seorang blogger di WordPress.com. Isinya sebuah kisah nyata yang baru saja berlangsung. Cerita cintanya yang terasa ironis, ternyata terkait dengan Ariel Peterpan dan anak gadisnya. Kita bisa mengambil banyak hikmah dari kisah cinta tersebut. Syukurlah aku sudah diberi izin untuk copy-paste di sini. Jadi, kita bisa menikmatinya di sini. Asyik, ‘kan?
- 1
- 2
- …
- 4
- Selanjutnya →