Mengapa Kita Senang Menyaksikan Aib Orang Lain

Posted on Updated on

Diam-diam kita senang menyaksikan tersebarnya aib orang lain. (Misalnya, aib selebritis atau tokoh masyarakat yang tertimpa skandal video mesum porno.) Mengapa? Ada banyak kemungkinan. Manakah kemungkinan jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda? Silakan pilih salah satu dari tujuh kemungkinan jawaban berikut ini.

a) Aku merasa takut, jangan-jangan aib diriku sendiri akan diketahui oleh orang lain. Bila orang-orang sibuk menyaksikan aib orang lain, aku yakin mereka tak lagi sempat untuk memperhatikan aibku.

b) Aku tidak lagi merasa takut kalau-kalau aib diriku terbuka. Toh orang-orang lain itu sama jeleknya dengan diriku, bahkan mereka lebih jelek.

c) Biasanya, aku merasa kurang percaya diri lantaran menyadari adanya banyak kekurangan dan kelemahan pada diriku. Namun ketika aku menyaksikan aib orang lain, tumbuhlah rasa percaya-diri: A-ha! Ternyata orang itu lebih buruk daripada diriku. Jadi, aku lebih baik daripada dirinya.

d) Biasanya, aku merasa sangat percaya diri karena ada banyak orang yang mengakui bahwa pada diriku ada banyak kelebihan dan kehebatan. Namun, aku tidak suka menyaksikan orang lain yang lebih hebat daripada diriku. Aku tak ingin kehilangan perhatian dari orang-orang yang selama ini mengagumiku. Karena itu, hatiku girang ketika menyaksikan aib orang lain. Aib tersebut merupakan bukti kuat yang bisa kutunjukkan kepada para pengagumku bahwa orang lain itu tidak sehebat diriku.

e) Aku merasa hidup ini membosankan. Terbukanya aib orang-orang lain itu merupakan sensasi yang menggairahkan, sehingga aku lupa bahwa hidupku sendiri (tanpa tersebarnya aib orang lain) sebetulnya membosankan.

f) Aku merasa hampa, kesepian, dan terkucil. Aku senang menyaksikan terbukanya aib orang lain karena hal itu menyebabkan mereka terkucil pula seperti diriku.

g) Aku merasa hidup ini tidak adil, apalagi bila orang-orang menjadi sukses dan bahagia, padahal mereka tidak sebaik diriku. Jadi, bila aku membuka dan menyebarkan aib mereka, sehingga mereka menjadi terkucil dan sengsara, maka sukseslah diriku dalam menegakkan keadilan dalam hidup ini.

14 respons untuk ‘Mengapa Kita Senang Menyaksikan Aib Orang Lain

    Rudini Silaban said:
    18 Juni 2010 pukul 07:42

    sama halnya dengan senang diatas penderitaan orang lain Pak….

    Salam Kenal…

    Vulkanis said:
    18 Juni 2010 pukul 11:29

    Pengaruh syeitan kali Boz

    Krisna Kusuma Jati said:
    19 Juni 2010 pukul 16:31

    saya kira itu sudah karakter dasar manusia Pak. Manusia adalah makhluk yang mempunyai rasa ingin tahu atas suatu misteri.

    Bonsay said:
    20 Juni 2010 pukul 11:52

    lebih pada rasa penasaran dan ingin tahu pa..^_^

    King Kong said:
    20 Juni 2010 pukul 13:17

    Saya merasa ada di urutan g…. Hidup ini memang saya rasa tidak adil!!!

    selly said:
    27 Juni 2010 pukul 08:01

    ya, lebih kepada rasa ingin tahu..

    alghienka said:
    27 Juni 2010 pukul 08:05

    wah kenapa ya?
    jarang juga merasakan hal seperti ini..

    nurrahman said:
    15 Juli 2010 pukul 10:31

    komplek faktornya pak , kombinasi, bukan pilih salah satu

    oky said:
    17 Juli 2010 pukul 18:37

    mudah2an saya tidak termasuk kedalam golongan itu…
    tapi susah juga membedakan perasaan ingin tahu dan senang melihat hal2 itu…

    tedted said:
    20 Juli 2010 pukul 15:16

    jangan ditiru akhlak yang seperti itu. mending koreksi aib sendiri dan perbaiki

    shu_enk said:
    2 Agustus 2010 pukul 21:43

    lam kenal,
    paling tidak kita jd mmpunyai keyakinan bhwa kita lebih baik dr pada dia,bukan utk jd smbng tp lbh kepada koreksi diri agar lbh baik lagi,

    iiz said:
    11 Agustus 2010 pukul 16:59

    Uz, gemana soal kasusku??? kok belum di balas, aku kirimkan via imel pada 28 Juli 2010. mohon dibalas ya uz..

    aku lebih berdosa karena membuka aib atau menutup aib si dia???

    ¥udha said:
    25 Februari 2012 pukul 22:10

    Eh,emang bener ada nenek gayung ¿:-S

    ¥uda yunawan said:
    25 Februari 2012 pukul 22:15

    Hai… Teman2ku ‘ lgi pada ngapain ? Oleh yuda yunawan

Silakan sampaikan pemikiran Anda