“Haruskah Saya Berhubungan Seks dengan Pacar Saya?”

Posted on Updated on

SG (seorang santri gaul): “Bolehkah saya pacaran tanpa mendekati zina?”

MK (seorang mahasiswa kritis): “Tidak bolehkah saya pacaran tanpa mendekati zina?”

UM (seorang ustadzah muda, penulis buku): “Kalau kalian tetap berdalih bahwa kalian bisa pacaran tanpa mendekati zina, kalian salah besar. Coz what, itu berarti kalian tidak sedang pacaran dong. … Yang namanya pacaran tuh seharusnya disertai ML (berhubungan seks).”

MK: “Kalau begitu, haruskah saya berhubungan seks dengan pacar saya?”

SG: “Waduh! Saya jadi tambah bingung.”

UM: “???!!!”

-oOo-

SG: “Bolehkah saya pacaran tanpa mendekati zina?”

MK: “Tidak bolehkah saya pacaran tanpa mendekati zina?”

MSM (M Shodiq Mustika; di KTP, pada isian pekerjaan, tertera kata “ustadz/mubaligh”): “Apa yang kalian maksud dengan ‘pacaran’? Bagaimana kalian bisa pacaran tanpa mendekati zina?

MK: “Saya dan si dia mengikuti kata orang bahwa pacaran adalah bermesraan untuk melampiaskan kasih-sayang. Mungkin kami akan rangkul-rangkulan, remas-remasan, dan cium-ciuman ketika berduaan. Seputar itulah. Tapi, kami takkan petting (saling tempel alat kelamin). Jadi, kami tidak mendekati zina, bukan?”

MSM: “Siapa bilang bahwa ‘mendekati zina’ itu identik dengan ‘saling menyentuhkan alat kelamin’? Ayolah kita membandingkannya dengan arus listrik yang bertegangan tinggi. Apakah ‘mendekati arus listrik bertegangan tinggi’ itu identik dengan ‘menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi’? Belum tahukah kau bahwa dalam jarak sejauh beberapa meter pun, kabel listrik bertegangan tinggi itu sudah membahayakan tubuh manusia?” (Makna yang tersirat di balik tanggapanku ini mestinya dapat ditangkap dengan mudah oleh MK, si mahasiswa kritis yang tentunya berotak tajam.)

SG: “Saya dan si doi berpendapat bahwa seperti dalam artikel “Izinkan Aku Berzina”, pacaran adalah hubungan percintaan yang berkemungkinan berlanjut ke pernikahan. Singkatnya, bagi kami, pacaran adalah hubungan cinta pra-nikah. Kami hendak menjalaninya secara islami seperti yang dianjurkan oleh Abu Syuqqah. Dengan mengerahkan jurus-jurus penangkal zina, kami bisa pacaran tanpa mendekati zina.”

MSM: “Wah, SG menyimak artikelku rupanya. Senanglah diriku selaku penulisnya. Makasih, ya! Hanya saja, alangkah afdolnya bila kau simak pula buku Abdul Halim Abu Syuqqah, Kebebasan Wanita (Gema Insani Press, 1999), Jilid 5, hlm. 71-80, dan Jilid 2, hlm. 1-137. Akan lebih bagus lagi andai kau baca juga versi aslinya, Tahrîrul Mar’ah fi ‘Ashrir Risâlah. OK? Tentu saja, aku mendukung sikap islami SG, termasuk yang tidak mendekati zina itu. Mudah-mudahan Allah senantiasa menempatkan kalian di jalan cinta sejati. Aamiin.”

-oOo-

MSM: “Apakah Anda mendukung ataukah menentang sikap muda-mudi yang tidak mendekati zina ketika menjalin hubungan cinta pra-nikah?”

Anda: “……………………..” (Sekarang giliran Anda menjawab pertanyaanku itu. Silakan sampaikan jawaban Anda di kotak “leave a reply” di bagian bawah halaman ini.)

101 respons untuk ‘“Haruskah Saya Berhubungan Seks dengan Pacar Saya?”

    infogue said:
    28 Mei 2008 pukul 11:57

    Artikel di blog Anda sangat menarik dan berguna sekali. Anda bisa lebih mempopulerkannya lagi di infoGue.com dan promosikan Artikel Anda menjadi topik yang terbaik bagi semua pembaca di seluruh Indonesia. Telah tersedia plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!
    http://18-thn.infogue.com
    http://18-thn.infogue.com/haruskah_saya_berhubungan_seks_dengan_pacar_saya_

    Ariefjb said:
    29 Mei 2008 pukul 23:35

    Saya pernah baca buku 7 habits of hep, stephen covey bahwa cinta adalah kata kerja/love is verb. Jadi jika kita melakukan kerja/pengorbanan kepada seseorang maka makin cintalah kita. Hal ini sudah saya buktikan berulang kali.

    Tidak heran ada pepatah jawa bilang kita cinta krn terbiasa dgn orng tsb. Jika kita ingin rasa cinta ada haruslah kita lakukan pengorbanan thd pasangan.

    Covey juga mengatakan budaya cinta skr mengagungkan cinta adalah perasaan, hal inilah yg sering didengung2kan film2 holiwood kata dia. Alhamdulilah dgn baca tsb saya bebas dari ‘derita’ cinta.

    Dalam 20th terakhir terjadi peningkatan angka perceraian, orang tua tunggal, hamil di luar nikah dst kata dia di AS.

    Yg tak kalah menariknya adalah adanya pacaran ‘nonislami’ di daerah saya tahun2 yg lalu banyak sekali kasus hamil diluar nikah, tapi dengan kegiatan pengajian kampung di segala usia mampu menekan kasus ini mjd 0% kalo boleh dibilang.

    Wallahu alam

    M Shodiq Mustika responded:
    30 Mei 2008 pukul 01:26

    @Ariefjb

    Yg tak kalah menariknya adalah adanya pacaran ‘nonislami’ di daerah saya tahun2 yg lalu banyak sekali kasus hamil diluar nikah, tapi dengan kegiatan pengajian kampung di segala usia mampu menekan kasus ini mjd 0% kalo boleh dibilang.

    Wah, menarik sekali! Bagi2 pengalaman dong! (Gimana kiat2nya?)

    Allia said:
    10 Juni 2008 pukul 15:29

    wah saya mah klo pacaran cowo saya dateng kerumah jadi ga ada acara smpi ml dan yang lain2nya paling cuma lihat2an itu udah pasti he…….he…….he….

      yenjay said:
      27 Oktober 2009 pukul 17:39

      maza’ ze cuna liat2an doank…!!!!!!!

      yenjay said:
      27 Oktober 2009 pukul 17:40

      maza’ ze cuma liat2an doank…!!!!!!! ga’ asik tuh…. tp it bagus ko’..!!!

    valent said:
    16 Juni 2008 pukul 15:39

    bingung..

    tapi intinya : kita boleh mengenal pasangan lebih jauh (pacaran) tapi kita jauhin hal-hal yg dilarang agama… mis : ML, Petting, DLL

    ^_^

    M Shodiq Mustika responded:
    17 Juni 2008 pukul 15:15

    @valent
    Kesimpulanmu betul. Ini bukti kau tidak bingung.

    Vieta said:
    20 Juni 2008 pukul 23:00

    Q sbenerna ngedukung pcrn tnp ngedeketin zina…Tp ap ad y,cz stau aq namana aza ‘pcrn’ so psti pandang2an,pgangan tgn,dll tu kn udh ngedeketin zina,y to??Brati singkatna ‘pcrn’ tu HARAM.Sygna G ad yg mo ngakuin itu jmn skrg y pren..dunia dh hncur:-(

    Tanggapan M Shodiq Mustika:
    Benarkah pacaran itu pasti mendekati zina? Itu hanyalah prasangka tanpa bukti sama sekali. Survei ilmiah justru membuktikan sebaliknya. Lihat http://wppi.wordpress.com/2008/01/17/ciuman-dengan-pacar/

      Toni said:
      7 Oktober 2009 pukul 19:28

      kalau saya berpendapat bahwa pacaran sebelum nikah itu HARAM hukumnya, lah namanya bersentuhan sama yang bukan muhrim saja sudah dosa apalagi sampai cium-ciuman, pegang2an tangan. POKOKnya HARAM..

    Astrid said:
    25 Juni 2008 pukul 16:10

    saya Dukung dgn lARangan adanya zina dLm setiap hubungan pasangan kekasih.karEna itu sudah meLanggar apa yang d’larang oleh Allah.swt. mAka untuk pasangan yang sekarang menjalin asmara marilah kita jalin secara sehat.

    qiqok cakep said:
    18 Juli 2008 pukul 14:33

    pacaran mulu,
    mau ta’ruf selamanya?
    kapan nikahnya?????????capek deh
    mantranya anak- anak jilbaber kalo pacaran
    panggilanya umi ma abi
    seharusnya jilbaber harus jadi contoh dunkkkkk………..

    M Shodiq Mustika responded:
    18 Juli 2008 pukul 16:21

    @ Astrid & qiqok cakep

    Aku setuju sepenuhnya. 🙂

    ar_eros said:
    25 Agustus 2008 pukul 11:03

    100 % Persen Mendukung.
    Pacaran silahkan klo memang niatnya ke arah pernikahan. Tapi tetep ingat ALLAH SWT. Sehingga tidak sampai petting, ML, DLL. Dah jelas zina dan penuh murka ALLAH tu.

    dodong said:
    8 Oktober 2008 pukul 18:26

    pacaran y secara sehat aja . inget freesex gk bae.

    mat kubil said:
    6 Januari 2009 pukul 04:18

    kl gw sih pacaran itu proses utk mencari pedamping hidup…
    en berikut ini yg gw lakuin (versi gw) utk setidak-a yg paling menyakinkan utk tau die (cew) sesuai utk jadi pendamping hidup gw

    >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
    kl die (cew gw) selama pacaran sanggup nahan utk ga melakukan ML even dalam kondisi 99% memungkinkan utk melakukan itu (malah kadang2 die yg nafsu duluan lho)……..itulah die (cew) yg gw cari sbagai pendamping hidup gw dan gw skg dah menemukan die…sang calon pendamping hidup gw en insya Alloh tengah tahun ini qta akan menikah (mohon sekalian doa restu-a yah….(-: )

    note:
    1>sperti niat pacaran gw yg hanya utk mencari pendamping hidup tadi….jikalau cew gw mau melakukan ML…maka gw jadi yg mengundurkan diri coz die bukan yg gw cari
    2>bagi gw……walo sulit sih tp gw yakin pasti ada
    slama berpcaran, kl cew bs menahan diri utk tidak ML en tetep msh mu pacaran ma gw or malah die bs meredam qta utk tidak melakukan ML sampe hari pernikahan nnti—->>SHE IS THE ONE FOR ME!!!
    3>ehmmm…..gw pikir2 sih …..ini cara yg bejat so gw cuma mu sharing ajah

    piss

      M Shodiq Mustika responded:
      6 Januari 2009 pukul 08:03

      @ mat kubil
      Semoga pernikahan kalian diberkahi Sang Maha Penyayang.
      Aamiin.

    lukman hermawan said:
    30 Januari 2009 pukul 08:39

    wa jadi pengen cari pacar lagi 🙂

    Mimi Rahimah said:
    6 Februari 2009 pukul 20:46

    Asslm
    Hbungn pRa nikah y ?
    Stw ana, yg nmany hbungn pra nikah t ud mendkti zina..
    Cz mw s’hati2 qt pun yg nmany godan setn t qt gtw..
    Qt bs g ngtasn t smua..

    Af1 jiddan, klo ad kta2 ana yg kurg b’knan dhti..
    Sukrn
    wsslm

      deas said:
      7 Juni 2009 pukul 03:54

      an3 stuju jug4 m4 opin1 antum..
      tp bwt yg mw mnj4lin hubungn slalu ing3t ALAH y. yg mnjddi 1 cint4 dlm hdup mnusia..
      tafadol aja..

    manis said:
    9 Februari 2009 pukul 15:44

    Pacaran bukan berarti harus melakukan SEKS. karna saat ini kita baru dari tahap awal dalam melangkah untuk mencari jatih diri kita masing2. untuk itu, jangan piikan SEKS dulu…….. pikirkan gimana pasangan kita masing2 bisa menjaga hubungan itu agar jangan ternodai sebelum ada pernikahan. krn klo itu udh berhasil di lalui dalam masa pacaran, u ntuk kedepannua semua pasangan akan bahagia setelah adanua pernikahan.

      M Shodiq Mustika responded:
      9 Februari 2009 pukul 20:28

      @ manis
      ya, setidaknya kita agar pandai-pandai menjaganya
      pikirkan hal yang positif agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif
      usahakan agar tidak terpancing untuk melakukan sex bebas sebelum adanya pernikahan..

    Ani said:
    13 Februari 2009 pukul 11:37

    Assalamualaikum wr. wb.

    emang ada ya pacaran “tidak mendekati zina?”

      M Shodiq Mustika responded:
      13 Februari 2009 pukul 11:43

      @ Ani
      Ya, ada. Makna asli pacaran adalah “persiapan nikah”. Tentu saja ada banyak cara untuk mempersiapkan pernikahan secara islami. Diantaranya, lihat halaman “Panduan Pacaran

    Jawir said:
    6 Maret 2009 pukul 01:29

    knp q klo berpacara kaga bisa nahan yg namanya ????,apa lgi klo ud ber2,2 an…ap semua laki*kyk gitu yahh…

    rudyansyah said:
    8 Maret 2009 pukul 13:44

    jangan dekati zina shob.zina membuat hdup kita brntakan,apa yang kita cita2kn hancur.harapan2 kita kosong.kita terus dihantui oleh pebuatan zina.zina hanya kebahagiaan semu, gk gampng buat kt ninggalin zina kl kita udah lakuinnya,kita trus diseret kdlam jurang. rasa malu hilang.wibawa kita lenyap, cita2 hancur, apa yang kita inginkan smua berantakan. yang kita dapat hany kebalikan… hati kita enggak tenang,

    tika said:
    9 Maret 2009 pukul 22:28

    ehm.. gmn yach ? klo sy sih setuju banget klo pacaran tanpa adanya zina sekecil apapun !! tapi gmn ya? sy slalu bermasalah dgn pasangan klo dgn mslah yg satu ini. sampai pada akhirnya sy yakin melakukan juga yg menurut sy tidak wajar tp menurut dia itu sangatlah wajar !! tapi yg jelas tdk ML lho !!!

    tika said:
    9 Maret 2009 pukul 22:35

    ehm.. sah gak sah sih !! tp sy setuju bgt kalau pacaran itu gak harus bercinta (ML) !! menurut anda apakah masa preNIKAH wajib melakukan itu ?! sebesar apapun rasa sayang anda pada pasangan anda ?! hee..

    M Shodiq Mustika responded:
    10 Maret 2009 pukul 00:25

    @ Jawir
    Tidak semua laki-laki….

    @ rudyansyah
    Yeah, aku setuju dengan pandanganmu ini.

    @ tika
    Pertanyaanmu kau tujukan kepada siapa, ya? (Kalau kepadaku, bukankah jawabanku sudah tersirat di artikel di atas?)

    yan said:
    15 Maret 2009 pukul 05:49

    assalam……..
    saya akui saya pernah berzina…..katakan saja dengan kekasih/pacar/calon pendamping hidup saya……
    awalnya hubungan kami selalu kearah positif….bahkan semangat diri untuk menuntut ilmu semakin tinggi…dan akhirnya aku sampai kejenjang perguruan tinggi….
    semuanya untuk masa pernikahan udah kami persiapkan bahkan tabungan keluarga kami nantinya…..
    namun entah kenapa karena saling kepercayaan itu hadir kami tergoda hingga…..
    dan ternyata gak bisa tertahan(mungkin ini hanya nafsu saya saja yang tinggi{mudah2n kalian yang setuju pacaran dapat menahannya} godaan itu mulai hadir saat mata tlah melihat dan ingin melihat wajahnya….
    tapi kini kami tak pernah berhubungan lagi karena dia terpaksa memilih pilihan k2 ortunya karena aku masih muda..(kata ortunya)
    saran saya bertobatlah yang tlah mendekati zina…
    bagi kamu yang tak mampu menahan godaan apapun bentuknya cobalah untuk menjauhinya…..jangan pernah coba2 yang namanya mendekati zina….
    tapi buat kamu yang merasa mampu (bukan saran tapi silahkan saja) dan bila ada hal yang terus menjadi pikiran kotor meski tertahan lebih baik ditinggalkan tidak akan ada dosa besar bila kita tidak mendekati dosa kecil….
    hanya Allah yang tahu……
    doakan saya bersabar dalam memperbaiki diri….
    jatuh cinta itu fitroh…..
    pacaran itu mungkin hanya cocok untuk orang yang mampu menahan pandangan,pikiran,hati,tindakan dan lainya yang negatif baik besar maupun kecil.
    ingatlah firman Allh untuk selalu menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan (saya rasa qta bisa paham akan ayat tersebut)

      M Shodiq Mustika responded:
      15 Maret 2009 pukul 10:06

      @ yan
      Wa’alaykumussalaam… Semoga Sang Mahakuasa senantiasa menguatkan dirimu dan menjodohkan dirimu dengan yang terbaik. Aamiin.

    christ said:
    25 Maret 2009 pukul 08:01

    Disini gw kagak pake kata2 “menurutku”, “menurut pendapatku”, “menurut hemat saya”, dan semisalnya. Yg kubawakan adalah firman Allah n perkataan Rasulullaah Shalallaahu ‘alayhi wa sallam. Karena islam bukan dari menurutku, menurut pendapatku, kat ortu gw, kata moyang gw, dan semacamnya. tapi islam adalah dari al-Qur’an dan Sunnah/Hadist berdasarkan pemahaman Rasulullah sendiri dan para sahabat-nya. berikut:

    “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Al Qur’an Surat Al Isra 32).

    “Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”(An-nur : 30)

    “Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya.” (QS An Nuur 31)

    “Maka janganlah kalian tunduk (lemah) dalam pembicaraan sehingga menimbulkan keinginan pada orang-orang yang dihatinya ada penyakit…)” Q.S. Al Ahzab 32.

    “Janganlah sekali-kali seorang (diantara kalian) berduaan dengan wanita, kecuali dengan mahramnya (H.R Bukhari dan Muslim).

    Dari Abi Hurairah Radiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam. bahwa Beliau bersabda: “Telah ditulis atas anak adam nasibnya (bagiannya) dari zina, maka dia pasti menemuinya, zina kedua matanya adalah memandang, zina kakinya adalah melangkah, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan, dan dibenarkan yang demikian oleh farjinya atau didustakan,” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i).

    “Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud).

    “Pasti akan ada dari ummatku suatu kaum yang (berusaha) menghalalkan zina, sutra, khomer (minuman keras), dan alat-alat musik!.” (H.R. Bukhari.)

    Coba renungkan baik2 bro.. 🙂

    wigih harsono said:
    3 April 2009 pukul 21:48

    takwa adalah “berhati-hati”
    ingat :
    “Janganlah kamu dekat-dekat dng zina”

    besuk dineraka paling bawah adalah yang paling bau. orang jenis apakah yang ada disana?????
    tentuna PEZINA

    n zina ada kelas-kelasnya : zina mata, tangan dsb yang berbau mengumbar hawa nafsu. OK

    ruzkicssi said:
    13 Mei 2009 pukul 06:01

    gw setuju banget sama yang namanya TIDAK MENDEKATI ZINAH

    dan menurut pendapat gw pacaran itu tidak mendekati zinah, karena pacaran itu bagaikan sebuah gelas, kalo di isi susu jadi bermanfaat, kalo di isi bir ya jadi haram…nah sekarang kita tinggal milih…mau pacaran yang isi dengan saling tukar pikiran dan tukar pendapat? apa pacaran yang di isi dengan petting n ML

    orang nikah juga mencari kebahagiaan…kalo kita kenal sama pasangan nikah kita cuman lewat proposal doank…gw jamin ga kenal semuanya coz hati bukanlah sebuah ilmu pasti (padahal gw mahasiswa FISIKA) yang dapat di tuliskan dalam proposal….tapi butuh penyesuaian dan kecocokan

    kalo udah nikah…dan proposalnya bagus….pas udah nikah ternyata ada sesuatu yang bikin kita jadi berkurangnya semangat nikah kita karena ada sesuatu yang ga tertulis di proposal gimana?

    widya said:
    7 Oktober 2009 pukul 19:22

    ass wr wb
    sy pcrn dgn pcr sy dh 6 bln
    tp skrg kami sdh pts
    wkt sy pcrn dgn dy kami pernah melakukan petting
    td’y sy ragu” dgn dy
    tp smnjk dy meyakini sy klo dy sayang n cinta ma sy
    akhir’y sy dgn gampang’y membiarkan hal tu terjadi begitu sja
    kami sll melakukan hal tu setiap kami ketemu
    n sy sdh tdk ragu” gy tuk melakukan hal tu dgn dy
    semenjak kejadian tu sy merasa klo dy adlh jodoh sy
    sy sayang bgd sma dy
    sampe” sy gax mw klo hrs pts dgn dy
    dan akhir’y sy mutusin dy krna saya mersa sakit hati

    pa yang harus saya lakukan
    biar saya bisa melupakan dy ??
    karena sampe skrg sy blm bisa melupakan dy

    winda ayu wulandari said:
    28 Oktober 2009 pukul 19:59

    klo menurut pndpt sy sesungguhx berpacrn itu da 2 sisi yaitu positif n’ negatif:-sisi positifx=jika berpacarn itu di lakukn ats pelampiasn mka pcrn itu akan berjln dgn sgt indah
    bwt sisi negatifx:jka berpcran di lakukn ats dsr pelampiasn mka hub itu akn brjln dgn tdk sgt indah krn akn timbl rasa nafsu di antra ke dua belah pihak

    YF said:
    28 Oktober 2009 pukul 23:08

    Aku pengen nikah biar terhindar dr zina, tp bagaimana jika niat ini ditentang orang tua??????

    Delya said:
    29 November 2009 pukul 17:14

    Aslm,
    Saya msh jauh dr yg nmx pnkhan, tp saat ini saya sdg mnyukai se2org n bgt pn dg dy. Ju2r, saya tmsuk org yg awalx mnntang pacran, bhkan hgga skrg sy tdk tw ap status hub sy dg dy cz sy tdk mw pcran tp ingn ttp mmprthnkn dy. Sy tw Allah mmg tlh mnntkan jdoh utk stiap hmbax, tp apa qt tdk blh brusha?
    Alhmd, km bda kota, jd trhndar dr zina fisik. Msalahx apa yg hrus km hndr saat bkmunkasi lwt hp baik telf atwpn sms agar hub km tdk blndskan nafsu n dridoi Allah?
    Mhon djlskan agar km bs mmprbaiki dri…
    Syukron..

    Fiya said:
    10 Desember 2009 pukul 10:25

    Menurut Qu Pcaran boleh tapi ada bts2nya donx..,.,//////????????????????
    sperti tdk melakukan hal2 di luar kesadaran kita/??????????
    tapi apakah kl qt cuma pgangan tangan itu juga g lehhhhhhhhhhhhhhh??????????????

    Mufiany's Blog said:
    15 Desember 2009 pukul 13:15

    […] Apakah pada orang yang pacaran, harus terdapat aktivitas seksual? “Haruskah saya berhubungan seksual dengan pacar saya?“ […]

    Indah Safitri said:
    22 Desember 2009 pukul 13:04

    assalammu’alaikum…

    menurut saya,pacaran secara islam tu nggak boleh melanggar ketentuan Islam. pegang tangan aja nggak boleh,pa lagi ciuman dan ML. kecuali dalam keadaan sudah mahram.
    saya masih remaja,saya pun punya pacar. hawa nafsu untuk saling bersyahwat tu emang kuat banget,pengen salaing pegangan tangan,peluk2an, n mungkin juga pengen ciuman. tapi Alhamdulillah aku n pacar aku bisa mengontrol nafsu itu…

    Johny said:
    25 Januari 2010 pukul 11:07

    Saya mau tanya, saya pernah oral sex sama pacar saya berkali2 mungkin hampir 10X 5tahun yg lalu, skrg sudah tidak pacaran..lalu kemudian beebrapa harin yg lalu saya juga oral sex sama orang yang baru saya kenal? tolong bagaimana menghapus dosanya? apakah dosa saya sudah diampuni dengan solat jumat atau puasa ramadan? mohon penerangannya..saya takut azab.. T>T

    ikhbal awaludin said:
    5 April 2010 pukul 11:51

    menurut saya,memang benar seorang muda-mudi yang sedang kasmaran tidak akan mungkin ketinggalan dengan yang namanya “zina”.sekarang tinggal kembali lagi kepada pada manusianya.jadi saya berkesimpulan bahwa saya mendukung untuk tidak berzina disaat hubungan cinta pra-nikah

    ozan said:
    28 Mei 2010 pukul 20:33

    ada yg mau luruskan fikiranku gak ? aku cowok 27 tahun, pengalamanku pacaran pertama usia 16 thn, dan dari usia 20 aku gak pacaran, soalnya mrs jenuh, krn dari proses pacaran yg pernah aku jalani smwa gak lbh dr sekedar ngobrol, atw hanya berasa punya se2org aja fikirku lbh baik ngejomlo. pd usia 27 ini aku punya pacar aku sayang banget sama dia, awalnya aku bangga coz dy cw berjilbab, tpi belakangan aku tau dari pengakuannya klw dy sering pacaran dan sering ciuman, pdhl aku sndri baru pegangan tangan sama dy, skrng aku jadi ada niat bwt lakuin apa yg pernah dy lakuin dan pengen lebih, apa yg harus aku lakukan ?

    aras said:
    6 November 2010 pukul 09:10

    kalo aku, malah ga tau apa yg kulakukan ini pacaran atau enggak. hhe..
    soalnya aku dan dia, sejak saling menyatakan kalo kami ini saling mencintai, ga pernah macem2. akunya juga, kalo udah ngerasa kyk berdua (padahal rame), udah ga nyaman dan langsung pamit pergi. justru dia juga lebih ngerti drpd aku ttg hal2 begini.

    jika ketemu, kami biasa ngobrol krn ada perlu atau sharing soal lukisan di sekolah. ga pernah pegangan tangan apa lagi yang lebih.
    paling, menyatakan dna sering smsn dan kadang2 telponan. sudah.
    ga pernah ngapelin trus jalan berdua buat seneng2. alhamdulillah.

    jadi percaya deh, pacaran islami tuh bisa kok. 🙂
    kami berikhtiar, mau bareng2 menuju ikatan yang halal. doakan .. 😀

      indah safitri said:
      8 November 2010 pukul 13:32

      oh.. bagus itu.. aku dukung deh hubungan kalian…

    Sofyan Dhani Restyanto said:
    28 Juli 2011 pukul 11:31

    Assalamu Alaikum Wr. Wb.

    tadi sudah ada yang menjelaskan pakai Dalil Naqli, sekarang saya mencoba membuka akal kalian, dimana seharusnya kalian menempatkan pola fikir.
    1. ketika ML pertama kali dengan pasangan yang belum halal, si pria saya yakin 100% ada rasa beruntung dalam hatinya. Apakah si wanita tidak merasa RUGI jika kehormatannya direnggut oleh laki2 yang tidak berhak?
    2. lebih ringan dari itu, ketika sepasang kekasih yang belum halal sedang saling cumbu, saling raba, saling cium, saya yakin 100% si pria merasa dapet untung. Apakah si wanita tidak merasa RUGI jika tubuhnya digerayangi oleh laki2 yang bukan suaminya?
    3. lebih ringan lagi, ketika seorang pria melihat aurat perempuan, saya yakin 100% si pria merasa dapet untung. Apakah wanita tidak merasa RUGI jika bagian tubuhnya dilihat sama laki2 yang bukan suaminya?
    4. lebih ringan lagi, ketika seorang laki2 melihat perempuan berjilbab, tapi bajunya agak / mutlak KETAT, kelihatan tuh lekukan tubuhnya, saya yakin 100% si pria nafsunya keluar, & pastinya merasa untung. Apakah wanita tidak merasa RUGI jika bentuk tubuhnya diliat sama laki2 yang bukan suaminya?

    Islam itu agama yang paling menjunjung tinggi kebebasan & Hak Asasi Manusia. Saking tingginya, sampai2 wanita begitu dimuliakan. gak sembarang orang boleh ngeliat, gak sembarang orang boleh nyentuh, & gak sembarang orang boleh nidurin. begitu dilindungi harga dirinya. wanita jadi BEBAS dari godaan laki2 BRENGSEK, BEBAS dari DIINJAK-INJAK HARGA DIRINYA, & yang pasti BEBAS dari direnggut kehormatannya.
    sudah tahu begitu, KENAPA KALIAN TIDAK MENSYUKURINYA? KENAPA BANYAK DIANTARA KALIAN WAHAI MANUSIA, MENGANGGAP BAHWA ISLAM ITU TERLALU BANYAK ATURAN?

    Hoi para laki2! jika kamu ada hati sama perempuan, jika kamu sayang kepadanya, mengapa tidak kau pagari pohon kehormatannya dari serbuan HAMA TERHORMAT yang ingin merenggutnya? mengapa malah kau sendiri yang melayukan bunganya sebelum bersemi (halal bagimu)?

    Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

      indah said:
      4 Agustus 2011 pukul 09:04

      sip! saya setuju

Silakan sampaikan pemikiran Anda