Bila tokoh Muhammadiyah “merangkul” syetan (Israel)
Dalam menyanggah berita sepihak yang berasal dari koran Israel bahwa Muhammadiyah menjalin kerjasama dengan Israel, dr Sudibyo Markus menyampaikan sebuah penjelasan yang mengundang tanda tanya kita, “Sebagai orang Muhammadiyah, saya ingat ucapan pak Farid Ma’ruf. Jangankan dengan manusia, dengan syetan-pun kalau perlu dirangkul. Apalagi ini menyangkut kemanusiaan.” Mungkin pernyataan tersebut bisa sangat mengagetkan kita, terutama bagi sebagian diantara kita yang belum cukup mengenal Muhammadiyah. “Merangkul syetan? Gak salah, tuh?” Barangkali beginilah tanggapan kita. Nah, bagaimana kita bisa memahami pernyataan “merangkul” syetan tersebut?
Pertama, HM Farid Ma’ruf itu seorang tokoh Muhammadiyah yang tak jarang mengingatkan kita (diantaranya melalui Suara Muhammadiyah) untuk sangat berhati-hati dalam menghadapi syetan. Dengan demikian, yang dimaksud dengan “merangkul syetan” itu tentulah bukan seperti merangkul anak, merangkul istri, merangkul sahabat, dsb.
Ketiga, kita perlu memahami pernyataan dr Sudibyo Markus itu dalam konteksnya. Kalau lepas dari konteksnya, kita bisa salah paham.
Pada berita aslinya, dinyatakan:
Menanggapi masalah hubungan kemanusiaan [dalam rangka kegiatan Palang Merah Internasional] ini, Sudibyo ingat ucapan tokoh Muhammadiyah, HM. Farid Ma’ruf. “Sebagai orang Muhammadiyah, saya ingat ucapan pak Farid Ma’ruf. Jangankan dengan manusia, dengan syetan-pun kalau perlu dirangkul. Apalagi ini menyangkut kemanusiaan, “ tambahnya.
Dalam konteks kemanusiaan, Dr Sudibyo Markus bukanlah tokoh muslim pertama yang “merangkul” musuh umat Islam. Salah satu pendahulunya, yang relevan dengan kasus Palestina, ialah Shalahuddin al-Ayyubi. Kisahnya sangat populer, sebagaimana dipaparkan oleh seorang sejarawan di ummahonline:
Perang yang besar-besaran dan sangat legendaris adalah Perang Salib Ketiga. Di pihak Kristian dipimpin oleh Philip Augustus dan Richard Si Hati Singa rajanya tokoh Legenda Robin Hood. Di pihak Islam dipimpin oleh Shalahudin Al Ayyubi. Pada masa itu kekhalifahan Islam terpecah dua iaitu Dinasti Fathimiyah di Kairo yang bermazhab Syi’ah dan Dinasti Seljuk yang berpusat di Anatolia yang bermazhab Sunni.
Shalahuddin prihatin akan hal ini, menurutnya Islam harus bersatu untuk melawan Eropah Kristian yang juga bersatu. Shalahuddin yang keturunan Seljuk, Turki kebetulan kekerabatan dengan Khalifah Dinasti Fathimiyyah, ia kemudian berhasil menyatukan kedua kekhalifahan ini dengan damai. Tapi tetap saja Shalahuddin masih melihat umat Islam lemah dan malas berjihad dan mereka dihinggapi penyakit Wahn iaitu cinta dunia dan takut mati. Umat Islam juga tidak mengenal ajarannya, tidak mengenal sejarah Nabinya. Ia pun kemudian menggagas sebuah pesta yang diberi nama peringatan Maulid Nabi Muhammad. Di pesta ini dikaji habis-habisan Sirah Nabawiyah dan Atsar Sahabat terutama semangat jihad mereka. Pesta ini berlangsung dua bulan berturut-turut. Akhirnya banyak pemuda muslim yang semangat berjihad berbondong-bondong mereka mendaftar untuk berjihad membebaskan Palestin yang saat itu dikuasai oleh orang-orang Kristian Eropah. Mereka pun dididik ketenteraan yang akhirnya Perang Salib III atau Perang Sabilpun berlangsung. Palestin digempur habis habisan. Orang Kristian terkepong hanya di Jerusalem.
Dan tidak berapa lama kemudian mereka kalah. Shalahudin berhasil merebut Palestin pada tahun 1187. Orang Kristian lalu mendatangkan bala bantuan dari Eropah yang dipimpin oleh Philip Augustus dari Perancis dan Richard Si Hati Singa dari Inggeris. Pada saat itu Richard sakit keras dan Shalahuddin mengendap-endap ke tenda Richard dan bukannya membunuh musuhnya, dengan ilmu kedoktoran yang hebat Shalahudin mengobati Richard dan sembuh.
Richard terkesan dengan kebesaran hati Shalahuddin; ia pun menawarkan damai dan akan menarik mundur pasukan Kristian pulang ke Eropah. Mereka pun kemudian menandatangani penjanjian damai dan dalam perjanjian itu Shalahuddin membebaskan umat Kristian untuk mengunjungi Palestin secara bebas asal mereka datang dengan damai dan tidak membawa senjata. Perjanjian damai itu ditandatangani tahun 1191 M.
Nah, kalau terhadap perilaku Shalahuddin yang mengobati raja dari pasukan musuh itu kita memuji-muji, adilkah kita bila mengecam Pak Dokter Sudibyo yang datang ke Israel dalam rangka kegiatan Palang Merah Internasional?
Ketiga, “merangkul” itu pun hanya “bila perlu”. Kapankah perlunya? Di sinilah ijtihad memainkan peran. Dalam hal ini, saya berharap Majelis Tarjih Muhammadiyah mengeluarkan fatwa mengenai hal ini. (Andaikan sudah ada, hendaknya fatwa tersebut disosialisasikan ke masyarakat supaya masyarakat tidak bingung menghadapi pernyataan Pak Sudibyo di atas.)
Untuk penutup postingan ini, saya pribadi berpendapat bahwa pada saat ini, kita sangat membutuhkan persatuan umat Islam. Karena itu, tidak perlulah kita saling tuding, saling kecam, yang hanya akan menggoyahkan ukhuwah kita.
—
Artikel Terkait di WordPress.com:
- Katanya kelompok muslim terbaik, tapi mengapa lunak terhadap Israel dan keras terhadap sesama muslim?
- Bila Guru Menanam Kebencian di Benak Murid
- RI Desak PBB Keluarkan Resolusi, Muhammadiyah Desak Keluarkan Sanksi untuk Israel
- PP Muhammadiyah Kutuk Israel
- Din : Serangan Israel, Kebiadaban Yang Nyata
- Pembubaran PBB Diserukan Din Syamsuddin
- Din Syamsuddin Galang Seratus Tokoh Nglurug PBB, Minta Tegas terhadap Israel
- Dihadiri Din Syamsuddin, Tabligh Akbar FUI Kumpulkan Rp 161 Juta
- Amien Rais Pimpin Doa untuk Rakyat Palestina
- Bisakah Umat Islam Bersatu ?
- Pernyataan Bersama Ormas-ormas Islam Menyambut Tahun Baru 1430 H
- Ratusan Massa Ormas Islam Turun ke Jalan
- Ikut Islam yang Mana…?
- Melacak Jejak Gerakan Islam Transnasional
- Lima Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem
- KISPA Kecam Pertemuan Delegasi Indonesia dengan Shimon Peres
- Kemungkinan Hubungan Israel-Indonesia
- Kenapa Ulama Menjalin Hubungan Dengan Israel?
- Peranan Indonesia dalam penanganan konflik Palestina
- Muhammadiyah Jalin Kerjasama dengan Israel. Ada apa dengan Muhammadiyah?
- Akidah Muhammadiyah “Bermasalah”
- Muhammadiyah di Kecam
- Din Bantah Muhammadiyah Kerjasama Dengan Israel.
13 Januari 2009 pukul 05:53
Wah, rupanya Mas Shodiq mulai cinta sama politik nih. Dah sekitar tiga postingan terbaru terkait ini. Yang ini pun masuk dalam daftar tiga teratas posting terbaru di wordpress.
Ternyata “godaan syetan”-nya menarik juga nih.
13 Januari 2009 pukul 07:18
hemmm
mungkin mereka berpikir
emang godaan syetan itu ‘nikmat’
bagi mereka yaa….
13 Januari 2009 pukul 17:06
http://groups.yahoo.com/group/Tauziyah/message/15992
Bls: [Tauziyah] Re: Fwd: Bantahan Muhammadiyah Jalin Kerjasama dengan Israel
Mas Ahmad Tonny…kalimat ini ditujukan ke ane atau ke Mr. Sudibyo pengkhianat Muhammadiyah? he he he =)
Maaf, cuma klarifikasi, habis posisi penulisannya pas di atas
opini/komentar ane, agak bingung bacanya.
Muhammadiyah….yg mencoba mewujudkan motto “Fastabiqul Khoiroot” dan “Wa Ta’awanuu ‘alal Birri wat Taqwaaa, wa Laa Ta’awanuu ‘alal itsmi wal ‘udwaaan” serta “Amar Ma’ruf Nahi Munkar”….Jelas sekarang harus
berjuang lebih keras dan gigih, karena ada oknum parasit dan hama terutama akibat Infiltrasi Liberalisme yg menggerogotinya dan berusaha menjauhkan Muhammadiyah dari Motto di atas.
Dan Jelas sudah Mr. Sudibyo mengkhianati spirit ini!!!
Bekerja sama dgn Zionis La’natullooh ‘alaihim yg jelas-jelas
dedengkotnya prilaku dosa dan pelanggaran serta kerusakan di muka bumi
ini!!! Pengkhianat!!!!
Jelaslah sudah apa yg dulu dikhawatirkan oleh alm. KH. Ahmad Dahlan dlm melakukan pengajian Surat Al-Ma’uun yg mentrigger “Geger Aro-aytal” dan memunculkan PKO – salah satu badan sosial kesehatan tertua di Indonesia….
Inilah Pengkhianat dan Pendusta Agama yg mencoba mendompleng Muhammadiyah!!!
Na’udzu Billaah Min Dzaalik.
Semoga Allah segera sadarkan pengkhianat ini, kembali ke Jalan yg Lurus.
Alloohummahdihim Ilaa Shiroothikal Mustaqiim
Alloohummahdinaa Ilaa Shiroothikal Mustaqiim.
Alloohummaa Arinal Haqqo Haqqon warzuqnat-tibaa’ah, wa Arinal Baathila Baathilan warzuqnajtinaabah.
Astaghfirullooh lii wa lakum.
Wassalam,
Nugon
— In Tauziyah@yahoogroups.com, ahmad tonny wrote:
>
> Wah hebat benar Antum, peduli sekali kepada mahluk yang paling cerdas namun telah dikutuk Allah SWT. sebagai insan yang durhaka. Apakah sudah Antum pikirkan masak-masak untuk berinteraksi dengan durjana Israel? sebagai insan Muhammadiyah Ana kecewa berat dengan apa yang Antum lakukan, Kalau Antum mau berbuat yang lebih manfaat barangkali tidak usah jauh-jauh, ihwan muslim di sekitar kita masih banyak yang butuh bantuan Antum, yang penting Antum ihlas. Semoga Antum menjadi Ahli Sunah yang sesungguhnya.
>
>
>
>
> ________________________________
> Dari: nugon19
> Kepada: Tauziyah@yahoogroups.com
> Terkirim: Senin, 12 Januari, 2009 12:10:54
> Topik: [Tauziyah] Re: Fwd: Bantahan Muhammadiyah Jalin Kerjasama dengan Israel
>
>
> Hmm…sebagai bagian dari komunitas Muhammadiyah, ane malu dan marah
> serta kecewa berat mendengar ada oknum yg mencoreng Muhammadiyah dgn
> mengadakan kerja sama dgn Zionis La’natullooh ‘alaihim.
>
> Oknum ini mengkhianati Khittah Muhammadiyah, cita-cita dan missi dari
> alm. KH. Ahmad Dahlan, dan alm. Buya HAMKA!!!
>
> Dan ini adalah akibat dari infiltrasi Liberalisme yg melanda
> Muhammadiyah. …mengekor dari infiltrasi Liberalisme di NU. Dan
parahnya
> lagi infiltrasinya sudah di level pucuk.
>
> Warning….Liberali sme agama jauh lebih berbahaya dari radikal bebas di
> tubuh kita. Dan efeknya sama, mencengkram laksana Kanker!!!
>
> Wassalam,
>
> Nugon
>
> — In Tauziyah@yahoogroup s.com, “Zuhel” wrote:
> >
> > alhamdulillah … bukan muhammadiyahnya
> > kalo sama individu anggotanya sih allahu a’lam…..
> >
> > hanya ingin menanggapi beberapa statement dalam tulisan itu ..
> >
> > kutip:
> > “Sudibyo menyebut, penanganan kegawat-daruratan Israel sangat bagus
> > dibandingkan dengan yang lain. “Ya maklum, ia (Israel) sudah 60 tahun
> > menangani konflik,” ujarnya. ”
> >
> > Bukankah yang ada adalah:
> > “…Israel sudah 60 tahun “membuat” konflik…”
> >
> > kutip:
> > “Lebih jauh, Sudibyo mengatakan ada dua cara memandang Israel.
> Pertama,
> > masalah politik. Dan kedua, masalah kemanusiaan. Dirinya bukan
> > kapasitas pertama (politik). Tapi datang dalam kapasitas kemanusiaan.
> > “Kita datang dalam kapasitas humanitarian, ” ujarnya.
> >
> > comment:
> > “…baru tau kalo Israel perduli dengan kemanusiaan. .. Holocaust in
> Gaza
> > adalah mungkin contoh paling baik..”
> >
> >
> > wallahu a’lam..
> > manusia yang masih bingung.
Wassalam,
Nugon (Nugroho Laison) – seorang dari komunitas Muhammadiyah yg prihatin, kecewa, dan sedih, serta marah atas ‘incident ini’!
13 Januari 2009 pukul 18:36
@ Bahtiar Baihaqi
Iya, ya. Mungkin karena selama ini, porsi untuk kategori “politik islami” masih sedikit sekali. (Lihat “sidebar”.)
@ jangkung23
Bukankah setiap baca al-Fatihah, kita selalu berdoa memohon nikmat darinya?
@ nugon
Aku memaklumi kekecewaan Mas Nugon.
Hanya saja untuk saat ini, menurutku, sebaiknya kekecewaan mas nugon seperti itu kita pendam dulu sampai kita berada dalam keadaan yang lebih kondusif. Jangan sampai energi kita sekarang terkuras untuk bertikai dengan sesama muslim, sementara Israel di sana dengan enaknya menzalimi orang-orang Palestina.
14 Januari 2009 pukul 12:08
Iya Mas Shodiq, thanks a lot atas nasehatnya….
Mas benar, mestinya ane menumpahkan emosi dgn lebih bijak, positif, dan konstruktif.
Ane emosi karena ane adalah bagian dari komunitas Muhammadiyah, dan juga Palang Merah…yg punya prinsip pasti dan jelas utk menindasan penindasan. Reaksi spontan!!!
Btw, ane tadi sempat cek di website resmi Muhammadiyah, ada bantahan resmi dari Muhammadiyah.
Sekali lagi terima kasih atas masukannya Mas Shodiq.
Wassalam,
Nugon
14 Januari 2009 pukul 13:32
[…] mungkin tenaga, waktu, pikiran, harta untuk saudara…Mari kita bantu saudara meski harus “merangkul’ setan Israel…(eits baca dulu […]
14 Januari 2009 pukul 13:42
Mas aku ngelink kesini loh, gppkan, tuhu dah di ping hehe 😀
14 Januari 2009 pukul 16:20
Saya juga denger informasi kerjasama muhammadiyah dengan israel ini di sebuah milis. Makasih tulisannya, pak Shadiq. Mencerahkan.
Mari bersatu, wahai umat Islam … Apapun kelompokmu …
17 Januari 2009 pukul 08:20
Bicara tentang syaitan tentu berbeda dengan manusia walaupun jin mempunyai sifat2 seperti manusia.
Manusia mempunyai suara hati (seperti di dalam buku ESQ) tentunya suara hati ini bisa berbeda karena pengaruh lingkungan dan kondisi.
Semoga ada bagian dari umat yang aktif menggugah suara hati Dunia luar (Amerika,Barat,Israel?)
Tentang mempertahankan sesuatu yang kita miliki ada buku psikolog yang mengatakan tahapan cara mempertahankan yang kita punya misalnya ada pihak yg mendzolimi :
melawan dengan keras misalnya berkelahi sampai pendzolim bisa menyerah, tahapan ini jika belum orang tersebut biasa akan membuat dia takut nah hal ini harus dipaksakan pada dia walaupun dia sampai menangis dst.
Bicara tentang negoisasi orang banyak berpikir hanya beberapa cara negoisasi lawan atau menyerah. Namun Stephen Covey dalam bukunya 7 Habits mengatakan ada sampai 20an cara bernegoisasi: berusaha understanding, mengeluarkan solusi damai bersinergi dst.
Wallahu Alam
18 Januari 2009 pukul 09:30
@ Arief Jenny
Betul. Ada banyak cara untuk menaklukkan lawan. Dalam filosofi Jawa, meletakkan lawan di atas pangkuan kita membuat lawan takluk.
18 Januari 2009 pukul 21:54
inilah mengapa dunia menjadi kacau, karena orang2 yang berpandangan sempit.. ada orang2 yang mencap islam sebagai teroris, memang betul pelaku bom2 tsb beragama islam dan menggunakan simbol2 islam, dan memang betul yang menyerang orang2 palestina secara membabi buta adalah pemerintahan dan militer israel.
tapi apakah benar islam = teroris, dan apakah benar israel = syetan ?
coba Anda renungkan..
justru orang2 spt Anda yang menebarkan kebencian kepada sesama manusia, yang membuat permusuhan tidak kunjung abis..
18 Januari 2009 pukul 22:59
@ anonim
Kalimat saya yang manakah “yang menebarkan kebencian kepada sesama manusia”?
Saya lihat, jarak waktu antara komentar Anda di postingan ini dan komentar Anda terdahulu hanya 7 atau 8 menit saja. Apakah kali ini, Anda berkomentar berdasar judulnya saja tanpa membaca keseluruhan isinya?
19 Januari 2009 pukul 02:00
pertikaian antara palestina (disimbolkan sbg islam) & israel ( mewakili yahudi / kristian ) tidak akan berakhir, bila saling menjelek2an satu sama lain..
dan sangat penting untuk diketahui ISRAEL bukan KRISTEN / KRISTIAN..
Artikel tsb telah menimbulkan suatu asumsi bahwa ISRAEL adalah jahat.. Eropah adalah jahat.. bahkan Kristen adalah Jahat.
sementara di Israel sana, mereka diajarkan PALESTINA adalah jahat, Islam adalah jahat.. teroris, dsbnya..
well, tidak akan pernah selesai.. bila nada2 artikel semacam ini muncul..
saya baca habis, terserah mau percaya atau tidak.. tapi sepertinya anda tidak menjawab pertanyaan saya sebelumnya..
trm kasih
22 Januari 2009 pukul 10:52
[…] menghabisi tokoh-tokoh muslim Indonesia? 22 Januari 2009 — M Shodiq Mustika Setelah tokoh Muhammadiyah (Pak Dokter Sudibyo) dicerca, kini giliran tokoh NU (Gus Dur) dihujat. Pemicunya sama, yaitu dianggap condong ke arah Israel. […]