Hasil Penelitian: Peringatan bahaya rokok pada bungkus rokok justru tingkatkan pemakaian rokok

Posted on Updated on

peringatan bahaya merokok pada bungkus rokokSudah cukup lama, pemerintah mengharuskan pencantuman peringatan “Merokok dapat menyebabkan kangker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin” pada setiap bungkus rokok. Demikian pula di luar negeri. Pada bungkus rokok harus dicantumkan peringatan maut seperti pada gambar di sebelah kiri ini. Peringatan maut seperti itu diyakini (entah atas dasar apa) merupakan cara yang cukup ampuh untuk mengurangi tradisi merokok. Namun, benarkah cara begitu itu efektif?

Mungkin TIDAK. Menurut suatu penelitian ilmiah yang hasilnya diterbitkan di Journal of Experimental Social Psychology, cara peringatan maut seperti itu seringkali tidak ampuh, tetapi justru meningkatkan pemakaian rokok. Yang lebih efektif adalah peringatan yang tidak terkait dengan kematian. Misalnya, “Merokok menjadikan Anda tidak menarik lagi.

Ini dia beritanya: (Maaf, berita berikut ini masih berbahasa Inggris. Kalau dirimu sudah temukan versi Indonesia-nya, tolong kasih tahu, ya!)

Cigarettes kill, but don’t tell smokers?

SINGAPORE (Reuters) – Cigarette pack warnings that remind smokers of the fatal consequences of their habit may actually make them smoke more as a way to cope with the inevitability of death, according to researchers.

A small study by psychologists from the United States, Switzerland and Germany showed that warnings unrelated to death, such as “smoking makes you unattractive” or “smoking brings you and the people around you severe damage,” were more effective in changing smokers’ attitudes toward their habit.

This was especially the case in people who smoked to boost their self-esteem, such as youth who took up the habit to impress or fit in with their peers and others who thought smoking increased their social value, the researchers said.

“In general, when smokers are faced with death-related anti-smoking messages on cigarette packs, they produce active coping attempts as reflected in their willingness to continue the risky smoking behavior,” the study said.

“To succeed with anti-smoking messages on cigarette packs one has to take into account that considering their death may make people smoke.”

The study was based on 39 psychology students, aged between 17 and 41, who said they were smokers.

Participants filled in a questionnaire to determine how much their smoking was based on self-esteem, were then shown cigarette packs with different warnings on them, and then after a 15-minute delay, the students were asked more questions about their smoking behavior that included if they intended to quit.

“One the one hand, death-related warnings were not effective and even ironically caused more positive smoking attitudes among smokers who based their self-esteem on smoking,” the study said.

“On the other hand, warning messages that were unrelated to death effectively reduced smoking attitudes the more recipients based their self-esteem on smoking.”

The researchers said this finding can be explained by the fact that warnings such as “smoking makes you unattractive” may be particularly threatening to people who believe that smoking makes them feel valued by others or boosts their self-image.

The study was published in the Journal of Experimental Social Psychology.

(Writing by Miral Fahmy; Editing by Alex Richardson)

13 respons untuk ‘Hasil Penelitian: Peringatan bahaya rokok pada bungkus rokok justru tingkatkan pemakaian rokok

    bay said:
    10 Desember 2009 pukul 10:59

    hmmm, seharusnya sudah jangan diperingatkan lagi, tetapi kayak dinegara apa gitu, ditampilkan foto-foto yang ditimbulkan akibat rokok

    barajakom said:
    10 Desember 2009 pukul 14:57

    numpang beken mas…..

    Agung F said:
    10 Desember 2009 pukul 16:55

    Memang orang itu aneh.. Di Indonesia aja, iklan-iklan rokok pada nggak nyambung. Produknya rokok, tapi iklannya nggak ada model yang lagi ngerokok, tapi makin ke sini makin banyak perokok bermunculan..

      addah said:
      26 April 2011 pukul 23:21

      udh dituliskan dalam undang2 tentang rokok klw iklan rokok itu tidak boleh menyinggung tentang rokok makanya smw iklan rokok tak ada yg nyambung,,,tentang jam tayang iklan rokok jg dah diatur dalam undang2, harus jm 21.30 wib keatas….

      klw ada modelnya yg merokok dah pasti melanggar undang2 tentang ketentuan tentang rokok donk….

    Kichi said:
    11 Desember 2009 pukul 17:22

    hmm… pringatan gitu ga efektif sih memang..
    rasa kecanduan itu bukannya sulit yah dihilangkan?
    rata2 peroko itu susah bngt bwat berenti… udah tau ga bgs tp masih ajaa teteppp..

    @bay
    di kotak2 rokok singapore, malaysia ada tuh
    emg kl liet photonya pasti deh ngeriii
    di indo hrsnya jg gituuu yaaa

    Anggi AKS said:
    12 Desember 2009 pukul 19:48

    ngomongin Rokok!? Hmmmmmmm
    yang pasti jangan lagi di Produksi!! gotuUUUUU

    A.J.I said:
    15 Desember 2009 pukul 20:27

    kalau ditambah dengan gambar akibat merokok mungkin akan lebih manjur, seperti gambar kanker paru2

    dida maw lee donk syith said:
    3 Januari 2010 pukul 13:58

    dirokok dapat mempercepat debaran jantung,mempercepat impotent,dan mengakibatkan kehamilan tumbuhnya janin

    BONK said:
    27 Januari 2010 pukul 01:33

    KURANGIN TIDUR BNYAKIN ROKOK. . . UYEAH. .
    ROKOK SUMBER INSPIRASI

    mega said:
    2 Maret 2010 pukul 14:26

    waduh..andai berbahasa Indonesia..

    ely said:
    30 Mei 2010 pukul 19:43

    apakh manfaat yang anda dapat dari penelitian anda tentang rokok ni?

      M Shodiq Mustika responded:
      30 Mei 2010 pukul 20:38

      Salah satu manfaatnya, kita menjadi lebih disadarkan bahwa niat baik saja untuk menanggulangi bahaya rokok belumlah memadai. Kita perlu cara-cara yang lebih efektif.

    ecen said:
    26 September 2010 pukul 18:34

    kan adda google translate ^^

    ini translate na ,
    Rokok membunuh, tapi jangan katakan perokok?

    SINGAPURA (Reuters) – peringatan pak rokok yang mengingatkan perokok konsekuensi fatal dari kebiasaan mereka benar-benar dapat membuat mereka merokok lebih banyak sebagai cara untuk mengatasi keniscayaan kematian, menurut para peneliti.

    Sebuah penelitian kecil oleh psikolog dari Amerika Serikat, Swiss dan Jerman menunjukkan bahwa peringatan tidak berhubungan dengan kematian, seperti “merokok membuat Anda tidak menarik” atau “merokok membawa Anda dan orang-orang di sekitar Anda kerusakan parah,” lebih efektif dalam mengubah sikap perokok terhadap kebiasaan mereka.

    Hal ini terutama terjadi pada orang yang merokok untuk meningkatkan harga diri mereka, seperti pemuda yang mengangkat kebiasaan untuk mengesankan atau cocok dengan rekan-rekan mereka dan orang lain yang merasa merokok meningkatkan nilai sosial mereka, kata para peneliti.

    “Secara umum, ketika perokok dihadapkan dengan pesan anti-merokok yang berhubungan dengan kematian pada bungkus rokok, mereka menghasilkan upaya mengatasi aktif sebagai tercermin dalam kesediaan mereka untuk melanjutkan perilaku merokok berisiko,” kata studi tersebut.

    “Agar berhasil dengan pesan anti-merokok di bungkus rokok kita harus mempertimbangkan bahwa mengingat kematian mereka mungkin membuat asap orang.”

    Penelitian ini didasarkan pada 39 mahasiswa psikologi, berusia antara 17 dan 41, yang mengatakan mereka adalah perokok.

    Peserta mengisi kuesioner untuk menentukan berapa banyak merokok mereka didasarkan pada harga diri, kemudian ditampilkan bungkus rokok dengan peringatan yang berbeda pada mereka, dan kemudian setelah penundaan 15 menit, para siswa diminta lebih banyak pertanyaan tentang perilaku merokok mereka yang termasuk jika mereka dimaksudkan untuk berhenti.

    “Salah satu sisi, peringatan kematian-terkait tidak efektif dan bahkan ironisnya disebabkan sikap yang lebih positif merokok di kalangan perokok yang mendasarkan harga diri mereka merokok,” kata studi tersebut.

    “Di sisi lain, peringatan pesan yang tidak terkait dengan kematian efektif mengurangi sikap merokok lebih didasarkan penerima harga diri mereka pada merokok.”

    Para peneliti mengatakan temuan ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa peringatan seperti “merokok membuat Anda tidak menarik” mungkin sangat mengancam orang-orang yang percaya bahwa merokok membuat mereka merasa dihargai oleh orang lain atau meningkatkan citra diri mereka.

    Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Experimental Social Psychology.

    (Menulis dengan Fahmi Miral; Editing oleh Alex Richardson)

Silakan sampaikan pemikiran Anda