kesehatan

Karena kurang tidur, aku akan cepat mati; nggak pa pa, 'kan?

Posted on Updated on

Orang yang tidur kurang dari enam jam, memiliki kemungkinan 12% mati lebih cepat dibandingkan mereka yang tidur selama 6 hingga 8 jam. Studi dari University of Warwick dan Federico II University Medical School, Italia menyediakan bukti langsung antara durasi tidur yang pendek serta peningkatan kemungkinan mati muda.

Penelitian ini juga mencatat bahwa tidur terlalu lama (lebih dari 9 jam tiap malam) dapat menyebabkan kekhwatiran serupa. Namun, tidak seperti tidur dalam jumlah waktu sedikit, tidur dalam jumlah yang banyak tidak langsung menyebabkan risiko kematian, namun kenaikan signifikan dari penyakit yang serius dan fatal.

Demikian laporan berita dari inilah.com, “Awas, Tidur Kurang dari 6 Jam Cepat Mati!”

Oh ya, begitukah? Selama ini berapa lamakah aku tidur setiap harinya? Aku hampir tak pernah menghitungnya. Selaku orang yang bekerja di dalam rumah secara menyendiri, aku tidak terikat oleh jam kerja. Tidurku jadi tak menentu. Pokoknya, aku tidur hanya bila merasa mengantuk, kelelahan, atau sakit. Bila tubuh terasa segar, pikiran polosku mengatakan bahwa lebih baik aku menggunakannya untuk kegiatan yang produktif.

Kadang tidurku 6 jam, kadang 3 jam, kadang 30 menit. Sesekali aku tidak tidur sampai dua atau tiga hari, tapi pernah pula sekali tidur sampai 10 jam.

Kalau memang selama ini ketidakteraturanku dalam tidur itu membuat diriku cepat mati, aku rela. Daripada berumur panjang tapi merepotkan orang lain, cepat mati tapi produktif nggak pa pa, ‘kan?

Ganasnya Dampak Buruk Doping (Obat Kuat)

Posted on Updated on

Ganasnya Dampak Buruk Doping (Obat Kuat)seienchin at kyokushin4life.com said: I hear plenty of people with no proven knowledge or qualifications claiming that steroids are safe. Why then do the people who have years and years of training publish articles like this???

Note of the Figure: Severe acne conglobate induced by anabolk-androgenic steroidsThe patient at the time of his ideal body image; the 21-year-old bodybuilder had a history of anabolic-androgenic steroid abuse (A). Severe acne conglobata (B); lesions include papules, pustules, abscesses, and deep ulcerations. Patient after 6 weeks of antiseptic-antibiotic therapy (C).

The dire consequences of doping

Peter A Gerber, Gabriela Kukova, Stephan Meller, Norbert J Neumann, Bernhard HomeyThe Lancet. London: Aug 23-Aug 29, 2008. Vol. 372, Iss. 9639; pg. 656, 1 pgs

Full Text (234 words)
Copyright Elsevier Limited Aug 23-Aug 29, 2008

Various cases in professional sports have brought the matter of doping-the use of performance-enhancing drugs-to the attention of the broad public. Here, we present a case of doping in a 21-year-old amateur bodybuilder. The man presented to our clinic feeling generally unwell. He was subfebrile and had massive, deep ulcerations, abscesses, and pustules located on his chest and upper back (figure). Persistent questioning revealed a history of continuous abuse of anabolic-androgenic steroids (testosterone enantate 250 mg plus metandienona 30 mg twice weekly), which was consistent with the diagnosis of a severe acne conglobata that was anabolic-androgenic steroid induced. Additional investigations showed a substantial impairment in sperm concentration and reduced testicular volume. Skin lesions showed rapid improvement after discontinuation of anabolic-androgenic steroid abuse and with antiseptic and antibiotic therapy. However, the extensive scarring is likely to remain with the young man for the rest of his life.

Penyakit Aneh Pria: Takut berdekatan dengan wanita cantik

Posted on Updated on

pria takut wanita Baru sekarang aku tahu adanya penyakit aneh ini yang melanda sejumlah lelaki: takut beredekatan dengan perempuan cantik. Umumnya, ‘kan, kaum pria ‘kan senang didekati wanita cantik. Kalau seorang lelaki malah jadi takut (fobia), maka konon itu pertanda bahwa dia sedang sakit dan perlu diobati.

Lain halnya kalau takutnya adalah karena takut dosa. Itu masuk akal. Karenanya, bukan tergolong fobia. Dalam Islam, misalnya, pergaulan dengan lawan-jenis tidaklah seleluasa dengan sesama jenis. Maka kalau kita jumpai sejumlah ikhwan “takut” melihat wanita, sebenarnya mereka takut kepada Alllah, bukan takut akan melihat wanita.

Terus, kalau pria keranjingan melirik atau bahkan menatap lekat-lekat wanita cantik yang bukan istrinya, apakah itu bukan penyakit pula?

Fobia Pria pada Wanita Cantik

Kamis, 10/12/2009 | 15:12 WIB

KOMPAS.com – Jangankan ngobrol, Anda dekati saja si dia menjauh pergi. Jika Anda memandang ke arahnya, dia buru-buru mengalihkan pandangan. Jangan lantas menganggapnya sombong, karena, bisa jadi ia sebenarnya memiliki venustraphobia. Artinya, rasa takut yang berlebihan terhadap perempuan cantik. Kok bisa?

Rasa takut berlebihan
Sebelum lebih jauh membahas venustraphobia, Anda perlu tahu fobia secara umum. Fobia didefinisikan sebagai rasa takut yang tidak rasional atas suatu obyek situasi atau aktivitas yang spesifik. Rasa takut dipicu stimuli yang tidak benar-benar menakutkan atau mengancam keselamatan diri. Misalnya, Anda takut pada buah tertentu, padahal buah itu tidak berbahaya ataupun mengancam jiwa. Beda jika Anda takut pada buaya. Itu normal dan wajar. Meski tidak membahayakan jiwa, namun fobia memiliki dampak yang besar terhadap kualitas hidup si penderitanya.

Venustraphobia (disebut juga caligynephobia) adalah rasa takut yang berlebihan terhadap perempuan cantik. Sama halnya dengan fobia jenis lain, fobia ini juga disebabkan stimulan yang tidak wajar dan tidak membahayakan jiwa. Biasanya penyebabnya adalah kejadian atau pengalaman buruk yang berkaitan dengan perempuan cantik yang menyebabkan trauma psikologis penderitanya.

Apa sih yang terjadi ketika penderita venustraphobia ini berada di antara perempuan cantik? Keringat dingin, tubuh gemetar, dan napas megap-megap. Para psikolog mengatakan, penyebab dari venustraphobia ini adalah perasaan tidak percaya diri atau rendah diri berlebihan, perasaan takut ditolak, takut tidak diterima, atau takut gagal membina hubungan.

Bisa sembuh
Bila pasangan menunjukkan gejala-gejala venustraphobia, Anda tidak perlu khawatir. Dia tidak sendirian di dunia ini. Sebuah penelitian mengatakan, diperkirakan sekitar 0,47 persen pria di Inggris dan 0,61 persen pria di Amerika terserang venustraphobia. Penelitian lain menyebutkan penderita fobia ini lebih banyak berasal dari kalangan menengah ke atas. Penyebabnya, seperti yang disebutkan tadi, sikap rendah diri yang berlebihan. Berawal dari tak percaya diri, lama-kelamaan perasaan ini terakumulasi menjadi fobia.

Penderita fobia ini sebenarnya bisa disembuhkan. Ada berbagai metode pemulihan untuk membuat penderitanya keluar dari ketakutan, mulai dari hipnoterapi, neuro-linguistic programming, hingga energy psychology.

Seperti komputer, terapi hipnoterapi dilakukan dengan memprogram ulang alam bawah sadar penderitanya dengan bantuan terapi atau psikolog sebagai mediator. Ketika rasa takutnya telah diprogram ulang, gejala fobia ini akan ditekan seminim mungkin. Neuro-linguistic programming menggunakan kekuatan imajinasi untuk memprogram ulang rasa takut si penderita.

Sedangkan energy psychology merupakan terapi pemulihan yang menggabungkan berbagai macam bentuk pemulihan terhadap fobia. Metode ini relatif aman. Cara lain yang juga dilakukan untuk penyembuhan adalah menggunakan obat antidepresan, terapi bicara, atau cognitive behaviour therapy.

(Ika Nurul Syifaa/Majalah CHIC)

Hasil Penelitian: Peringatan bahaya rokok pada bungkus rokok justru tingkatkan pemakaian rokok

Posted on Updated on

peringatan bahaya merokok pada bungkus rokokSudah cukup lama, pemerintah mengharuskan pencantuman peringatan “Merokok dapat menyebabkan kangker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin” pada setiap bungkus rokok. Demikian pula di luar negeri. Pada bungkus rokok harus dicantumkan peringatan maut seperti pada gambar di sebelah kiri ini. Peringatan maut seperti itu diyakini (entah atas dasar apa) merupakan cara yang cukup ampuh untuk mengurangi tradisi merokok. Namun, benarkah cara begitu itu efektif?

Mungkin TIDAK. Menurut suatu penelitian ilmiah yang hasilnya diterbitkan di Journal of Experimental Social Psychology, cara peringatan maut seperti itu seringkali tidak ampuh, tetapi justru meningkatkan pemakaian rokok. Yang lebih efektif adalah peringatan yang tidak terkait dengan kematian. Misalnya, “Merokok menjadikan Anda tidak menarik lagi.

Ini dia beritanya: (Maaf, berita berikut ini masih berbahasa Inggris. Kalau dirimu sudah temukan versi Indonesia-nya, tolong kasih tahu, ya!)

Cigarettes kill, but don’t tell smokers?

SINGAPORE (Reuters) – Cigarette pack warnings that remind smokers of the fatal consequences of their habit may actually make them smoke more as a way to cope with the inevitability of death, according to researchers.

A small study by psychologists from the United States, Switzerland and Germany showed that warnings unrelated to death, such as “smoking makes you unattractive” or “smoking brings you and the people around you severe damage,” were more effective in changing smokers’ attitudes toward their habit.

This was especially the case in people who smoked to boost their self-esteem, such as youth who took up the habit to impress or fit in with their peers and others who thought smoking increased their social value, the researchers said.

“In general, when smokers are faced with death-related anti-smoking messages on cigarette packs, they produce active coping attempts as reflected in their willingness to continue the risky smoking behavior,” the study said.

“To succeed with anti-smoking messages on cigarette packs one has to take into account that considering their death may make people smoke.”

The study was based on 39 psychology students, aged between 17 and 41, who said they were smokers.

Participants filled in a questionnaire to determine how much their smoking was based on self-esteem, were then shown cigarette packs with different warnings on them, and then after a 15-minute delay, the students were asked more questions about their smoking behavior that included if they intended to quit.

“One the one hand, death-related warnings were not effective and even ironically caused more positive smoking attitudes among smokers who based their self-esteem on smoking,” the study said.

“On the other hand, warning messages that were unrelated to death effectively reduced smoking attitudes the more recipients based their self-esteem on smoking.”

The researchers said this finding can be explained by the fact that warnings such as “smoking makes you unattractive” may be particularly threatening to people who believe that smoking makes them feel valued by others or boosts their self-image.

The study was published in the Journal of Experimental Social Psychology.

(Writing by Miral Fahmy; Editing by Alex Richardson)

Daftar makanan/minuman penyebab anak “ngompol”

Posted on Updated on

Sejumlah orang menyangka bahwa makanan pedas menyebabkan anak mengompol. Ternyata itu cuma mitos. Yang benar, menurut dr Intan Airlina Febiliawanti, berikut ini daftar makanan/minuman yang apabila dikonsumsi pada malam hari atau sebelum tidur dapat menyebabkan anak “ngompol”:

  1. susu, mentega, dan produk lainnya yang berasal dari susu
  2. makanan dan minuman yang mengandung bahan pewarna buatan
  3. minuman yang mengandung kafein (kopi, teh, cola, dan minuman penambah energi)
  4. cokelat (minuman cokelat hangat, kue cokelat, brownies, dan bentuk cokelat lainnya)
  5. buah, sayur, yogurt, sup, dan makanan lain yang mengandung banyak air
  6. minuman apa pun dalam takaran yang tidak sedikit

Memikirkan kekasih ternyata ampuh untuk meredakan rasa nyeri/sakit

Posted on Updated on

Sering sakit gigi? Nyeri karena luka-luka? Nih, ada obat ampuh:

Mau Bebas Rasa Sakit, Pikirkan Orang Tercinta!
Senin, 16 November 2009 | 15:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekadar memikirkan orang-orang yang dicintai dapat membantu mengurangi rasa sakit, demikian hasil satu studi baru. Hasil studi tersebut menggarisbawahi pentingnya hubungan sosial dan agar orang selalu terhubung secara sosial, demikian hasil riset di University of California di Los Angeles (UCLA).

Dalam studi yang dipublikasikan jurnal Psychological Science edisi November 2009 tersebut, para ahli menanyai 25 wanita apakah dengan hanya memandangi gambar orang yang mereka cintai dapat mengurangi rasa sakit.

Para wanita tersebut memiliki pacar dan mereka telah memiliki hubungan baik dengan pacar mereka selama lebih dari enam bulan. Semua wanita itu mendapatkan rangsangan panas yang cukup menyakitkan di lengan mereka sewaktu mereka melewati sejumlah kondisi yang berbeda. Pada satu rangkaian keadaan, mereka memandangi gambar pacar mereka, orang asing, dan kursi.

“Ketika semua wanita tersebut hanya memandang gambar pasangan mereka, mereka sesungguhnya melaporkan lebih sedikit rasa sakit akibat rangsangan panas ketimbang ketika mereka sedang memandangi gambar satu obyek atau gambar orang asing,” kata penulis studi itu, Naomi Eisenberger, Asisten Profesor Psikologi serta Direktur Laboratorium Ilmu Syaraf Afektif dan Sosial di UCLA.

“Jadi, mengingat kepada pasangan, melalui gambar sederhana, seseorang mampu mengurangi rasa sakit,” katanya

Dalam serangkaian kondisi lain, masing-masing wanita memegang tangan pacar mereka, tangan seorang pria asing, dan menggenggam bola. Studi itu mendapati bahwa ketika perempuan memegang tangan pacar mereka, mereka melaporkan lebih sedikit rasa sakit dibandingkan dengan saat mereka memegang tangan orang asing atau bola sewaktu mereka menerima jumlah perangsang panas yang sama.

“Ini mengubah pendapat kita mengenai bagaimana dukungan sosial memengaruhi orang,” kata Eisenberger.

“Secara khusus, kita memikirkan dukungan sosial itu untuk membuat kita merasa nyaman, itu harus menjadi sejenis dukungan yang sangat responsif bagi kebutuhan emosi kita. Namun, di sini, kami menyaksikan bahwa hanya foto orang yang penting buat seseorang dapat memiliki dampak yang sama.”

Studi ini, kata Eisenberger, memperlihatkan seberapa banyak dampak hubungan sosial kita dapat muncul dalam pengalaman kita dan cocok dengan kegiatan lain yang menekankan pentingnya dukungan sosial bagi kesehatan fisik dan mental.

Para peneliti tersebut menyarankan bahwa jika nanti orang mesti melewati pengalaman yang menyakitkan atau berupa tekanan, tapi mereka tak dapat menghadirkan orang yang mereka cintai untuk mendampingi mereka, foto dapat menggantikannya.

Editor: acandra
Sumber : Ant

Pesan Allah kepada wanita hamil

Posted on Updated on

Wanita hamil ternyata mendapat perhatian besar dari Allah. Sampai-sampai Dia menyampaikan pesan spesial kepada wanita melalui firman-Nya dalam Al-Qur’an. Tahukah Anda ayat Qur’an yang manakah yang berisi pesan Allah kepada wanita hamil? Ini dia:

“Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. … Maka makan minumlah dan senangkanlah hatimu. …” (QS Maryam [19]: 24-26)

Wanita Jomblo Beresiko Terkena Kanker Payudara

Posted on

Jakarta, Bagi para wanita yang belum menikah hingga usia 35 Tahun, sebaiknya berhati-hati karena kanker payudara mengintai Anda. Kanker yang menjadi penyebab kematian terbesar pada wanita ini ternyata bisa bersarang di payudara wanita yang belum juga menikah hingga usia 35 Tahun.

Hal itu disampaikan dr Asrul Harsal, SpPD, K-HOM dalam acara Temu Pasien Kanker Payudara yang digelar atas kerjasama Sanofi Aventis dan RS Kanker Dharmais di Hotel Nikko, Jakarta, Rabu (19/8/2009). “Kalau belum menikah hingga usia 35 tahun, berisiko juga kena kanker payudara,” ujar Asrul.

Dibenarkan dr Samuel J. Haryono, SpBK, Onk, seorang wanita yang masih menjomblo hingga batas usia 35 tahun berisiko terkena kanker payudara karena masalah hormonal.

“Wanita yang belum menikah, hormonnya hanya itu-itu saja, yaitu estrogen. Sedangkan wanita yang sudah menikah, bermacam-macam hormon akan bermunculan di tubuhnya dan bertindak sebagai buffer (penyeimbang) dalam tubuh. Jadi, ketika hormon estrogennya tidak diimbangi, kemungkinan ia akan memicu terbentuknya kanker di payudara,” ujar dr Samuel.

Selain belum menikah, masih banyak faktor lainnya yang diduga menjadi penyebab kanker payudara, seperti menikah tapi tidak punya anak, tidak pernah menyusui anak dan mendapatkan menstruasi pada usia dini (9 tahun-an).

RS Dharmais sendiri saat ini mencatat kanker payudara sebagai urutan pertama untuk kanker yang terjadi pada wanita, setelah kanker serviks. Selama 5 tahun terakhir, angkanya mencapai 32 persen sedangkan kanker serviks (mulut rahim) sebesar 17 persen.

“Kanker adalah penyakit multifaktor, hingga kini tidak dapat ditentukan dengan pasti apa penyebab sesungguhnya, tapi umumnya berasal dari pola hidup yang tidak sehat dan masalah hormonal,” ujar dr Asrul.

Biasanya seseorang baru mendatangi dokter ketika kankernya memasuki stadium agak lanjut, sehingga banyak yang kecolongan dan merasa menyesal setelahnya.

Padahal, deteksi dini pun sebenarnya bisa dilakukan wanita jika sudah merasakan ada tanda-tanda keanehan seperti benjolan di payudara tapi tidak nyeri, puting susu masuk ke dalam dan warnanya merah kecoklatan, kulit mengkerut atau timbul borok di payudara, pembesaran kelenjar getah bening di ketiak dan sebagainya.

Tidak dapat dipungkiri, saat ini kita dikelilingi lingkungan yang tidak sehat, rokok, asap polusi dan makanan tidak sehat ada dimana-mana. Pria pun sebenarnya bisa terkena kanker payudara, tapi kemungkinannya hanya 1 persen. Untuk itu, jagalah pola hidup yang sehat dan waspadalah beberapa faktor-faktor risiko berikut ini:

Faktor reproduksi, seperti menopause pada umur tua dan kehamilan pertama pada umur tua
Penggunaan hormon estrogen
Obesitas
Konsumsi lemak yang tinggi
Riwayat radiasi
Riwayat keluarga dan faktor genetik
Faktor lainnya seperti disebutkan sebelumnya (belum menikah hingga usia 30 tahun-an, menikah tapi tidak punya anak, tidak pernah menyusui anak dan mendapatkan menstruasi pada usia dini (9 tahun-an)

Indonesia Negara Tercepat Penularan HIV/AIDS di Asia

Posted on

Indonesia Negara Tercepat Penularan HIV/AIDS di Asia
Senin, 20 Juli 2009 | 05:21 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com-Rendahnya pengetahuan masyarakat terkait penularan dan pencagahan virus Human Immuno Deficiency Virus (HIV) Acquired Immuno Deficiency Syndrome) AIDS, menjadikan Indonesia sebagai negara tercepat dalam penularan HIV/AIDS di Asia.

Yudhi F Oktaviadhi, penulis buku Syair Untuk Sahabat mengatakan hal itu dalam acara bedah buku Syair Untuk Sahabat dan kampanye AIDS di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Yapari ABA, akhir pekan.

Dikatakan, informasi berupa poster dan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) mengenai HIV, masih belum cukup efektif untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Banyak yang salah menangkap pesan dalam poster atau ILM tentang AIDS, terutama para remaja.

Menyadari minimnya informasi yang bisa diperoleh mengenai AIDS, Yudhi yang juga merupakan jurnalis tabloid Bola, mencoba berpartisipasi dengan menulis buku Syair Untuk Sahabat, yang berisi tentang kisah-kisah nyata kehidupan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang dikumpulkan sejak 2003.

Sebelumnya banyak buku mengenai AIDS tetapi tidak mudah dipahami, karena dalam bentuk cerita dan dengan cara pendekatan yang berbeda, buku ini jadi lebih mudah dipahami. Dikatakan Yudhi, diharapkan masyarakat bisa memahami apa itu AIDS, sehingga tidak keliru dalam meyikapi AIDS, minimal untuk diri sendiri dan orang-orang di sekitar.

Hal yang dijauhi itu virusnya, bukan orangnya, tidak masalah jika hanya bersalaman atau bersentuhan karena hampir 90% ODHA disingkirkan oleh keluarganya sendiri dan tidak diterima di Rumah Sakit (RS).

Juga dibutuhkan ODHA bukan hanya obat penunda kematian, tetapi juga perhatian dan dukungan dari keluarga dan kerabat terdekat. Pengucilan hanya akan mempercapat kematian ODHA karena merasa tertekan, depresi dan tidak diterima.

Dikatakan Yudhi, kematian akibat HIV AIDS, umumnya akibat terlambat diagnosis karena masyarakat Indonesia tidak sadar bahwa virus AIDS bisa menjangkit pada siapapun meski tidak melakukan hubungan seksual, narkoba dan mengonsumsi alkohol. Namun jika mengonsumsi obatan-obatan terlarang secara bersama-sama resikonya lebih besar. Orang yang mimum obat-obatan bersama-sama, dalam waktu tiga atau empat tahun kemudian, 99 persen dapat lebih muda terkena AIDS.

Masih menurut Yudhi, hubungan seksual dengan sesama laki-laki, sangat berisiko dalam penularan AIDS karena dapat menimbulkan luka dan darah yang menjadi media untuk memudahkan penularan. Hubungan sesama jenis menjadi penyebab utama penularan HIV AIDS di Amerika.

ONO
Sumber : Ant

3 Cara Cepat Meredakan Stres

Posted on Updated on

Stres seringkali menimpa kita dalam waktu yang lama bila dibiarkan begitu saja. Namun ternyata, stres itu dapat kita redakan dengan cepat. Caranya sangat praktis. Ini dia tiga cara di antaranya: Baca entri selengkapnya »