Bermimpi Mau Mati

Posted on Updated on

Satu kali saya terpeleset dan jatuh dari sebuah bukit berguling. Bukit itu ada beberapa bebatuan. Saya sudah merasa tidak punya daya apapun untuk menyelematkan diri, yo wis, saya pasrah saja, apapun yang terjadi. Tiada daya yang dalam lintasan pikiran mungkin untuk selamat. Saya berguling beberapa kali menuruni bukit, terantuk sana-sini. Beberapa saat kemudian saya bangun, berdiri. Tidak kurang sesuatu apa. Orang yang melihat sudah mengira-ngira tentulah parah akibatnya…

Eh, itu bukan mimpiku. Itu kisah nyata mas agor dalam sebuah komentar di blog ini. Aku membacanya sepintas lalu. Mungkin karena kisah menarik itu beliau sampaikan secara –maaf– kurang dramatis, saat itu aku kurang merasa terkesan. Tapi setelah kurenung-renungkan sekarang, bukan salah mas agorsiloku bila ceritanya kurang dramatis. (Sebab, konteksnya adalah diskusi rasional.) Akulah yang salah.

Kemarin itu belum lama aku menyatakan membuka diri terhadap hikmah dari mana pun, termasuk dari mas agor. Tapi kok ya aku tak berusaha mengambil hikmah dari kisah sebagus itu. Betapa bodohnya diriku. Itulah kesalahanku. Namun alhamdulillah, alam bawah sadarku membawaku untuk mengambil hikmah dari kisah semacam itu. Ya, semalam aku bermimpi mau mati!

Ini dia cerita di dalam mimpiku:

Aku sedang bercengkerama berdua dengan suami seorang sahabat dekatku. (Jangan heran bahwa aku bersahabat akrab dengan wanita nonmuhrim. Dalam pengalamanku, hubungan pria-wanita bukanlah melulu mengenai asmara; kami bisa bersahabat sebagai sesama ciptaan Tuhan.) Kami sedang duduk-duduk santai. Berdua. Menyepi di tengah keramaian. Di sekeliling kami, orang-orang ramai berlalu-lalang. Mereka menari-nari dan bernyanyi-nyanyi. Entah apa tarian dan nya … Read More

via Aku Mau Mati

3 respons untuk ‘Bermimpi Mau Mati

    nurrahman18 said:
    7 Agustus 2010 pukul 08:06

    adakah memang hikmah jika bermimpi mau mati, atau bahkan mati?

    Dari pengarang jadi pengorong « حَنِيفًا said:
    7 Agustus 2010 pukul 10:41

    […] saya bahwa “diin” itu adalah “upacara”, “ritual” atau “penyerahan total” (tertidur,pingsan, koma, klenger)   … pada dasarnya kita menggunakan akal fikiran dan bagian anggauta tubuh lainnya selain otak […]

    HeHe said:
    23 Agustus 2010 pukul 13:45

    Saya ingin minta pencerahan pak. Bulan Mei 2007-november 2007 saya pernah berpacaran dengan seorang wanita berinisial T. Itu adalah pacar pertama saya. waktu itu saya sudah kuliah dan dia msh kelas 1 SMA. Kami putus sebenarnya saya sendiri tidak tau kenapa kami bs putus karena tiba2 dia memutuskan hubungan padahal waktu itu saya sudah merasa sayang bgt sama dia. Saya bingung apa yg salah dalam diri saya karena selama kami berpacaran, tidak pernah melakukan diluar norma paling hebat cuma pegangan tangan itu pun jarang sekali karena kami bertemu hanya sebulan sekali (kami beda kota) dan itu pun kami bertemu di sebuah mall di daerah karawaci.
    Yang sering membuat saya heran adalah jika dia sakit atau terjadi sesuatu, saya pasti merasa ada hal yang janggal. Misalkan kalo dia lg sakit, saya tau dari foto dia yang beda dengan biasanya atau saya menjadi kepikiran.
    Setelah putus itu kami masih saling kontak. Layaknya masih pacaran saya masih memberikan perhatian ke dia. Oh iya selama pacaran saya belum pernah ketemu dengan ortu’y. saya cuma ketemu dengan kakak’y dan adik’y. Beberapa kali saya meminta balikan tapi dia tetap ga mau, saya minta alasan pasti, ga pernah dia jawab. Perasaan sayang saya itu berlangsung sampai dengan bulan februari 2009 walaupun november 2008 saya sudah punya pasangan lagi.
    Ketika saya sudah berhubungan dengan pacar baru saya, dia datang ke dalam kehidupan saya lagi. Lebih detailnya, dia kuliah ditempat saya kuliah dan saya mengajar dia jg, kebetulan saya adalah assisten instruktur komputer. Awalnya saya anggap dia seperti adik, tapi pada bulan november 2009, rasa itu sedikit kembali lagi. Ditambah pacar saya yang sekarang mengakui kalau dia mengharapkan mantannya yang dulu lg, makin sebel saya dan pelarian saya adalah ke mantan saya. Kami saling curhat tentang pasangan masing2, dan puncaknya terjadi kekonyolan di antara kami.Kami jadian lagi, artinya kami menduakan pasangan masing2. Selingkuh itu tidak bertahan lama hanya 2 bulan saja dari akhir november 2009 – awal januari 2010 karena kami sama2 egois, dimana saya ga mau dia jalan dengan pacarnya dan dia jg sama. Selama sebulan kami jadi jarang komunikasi, lalu awal februari 2010, kami komunikasi kembali dan layaknya pasangan yang berpacaran tetapi tidak berpacaran. Sampai akhirnya bulan juli 2010 saya memutuskan berhenti dan memilih pacar saya yang sekarang, dia tidak terima dan disitu dia marah kepada saya. Sampai sekarang saya sudah tidak berhubungan dengan T, paling saya hanya dapat melihat dia di kampus ketika berpapasan atau ketika saya mengawas ujian saja. Puncaknya adalah hari minggu tanggal 22 Agustus 2010, setelah saya sahur dan salat subuh, saya menonton berita dan tiba2 ketiduran. Saya bermimpi, ingin mengembalikan sesuatu dan meminta maaf kepada T. di dalam mimpi itu saya kerumah dia. Saya tau rumah dia tapi tidak pernah masuk ke rumahnya karena dia selalu melarang. Pukul 13.00 (seperti nyata) saya berangkat ke rumah dia. Perjalanan membutuhkan waktu 1-1,5jam. Sesampai di rumah dia, saya disambut dengan hangat oleh ibunya. Nah satu keanehan, saya sama sekali belum melihat ibunya baik secara langsung ataupun lewat foto dan itu serasa nyata (wajah ibunya di dalam mimpi dan di foto sangat mirip karena saya membuka FB kakanya dan mirip sekali yang ada di mimpi saya). Di dalam mimpi, saya, T dan ibunya berbincang-bincang hingga tak terasa sudah pukul 17.00. Saya ragu untuk pulang karena jalanan yg saya lewati nantinya terkenal banyak penjahat apalagi saya membawa sepeda motor. Akhirnya ibunya meminta saya menginap dan diijinkan pulang esok paginya. Akhirnya saya menurut. esok paginya saya bangun dan hendak pulang, tiba2 saya bingung akan jalan pulang, padahal saya sudah membuka HP saya yang ada GPS’y. Di dalam mimpi itu saya terjebak tidak dapat pulang dan justru di mimpi itu saya membantu T untuk putus dengan pacarnya yang sekarang (dalam kehidupan nyata pacarnya yang sekarang itu tidak disetujui oleh orang tua T karena dia seorang pelaut dan dari kota metropolis dan lg pacaranya T sering berselingkuh dan T selalu memaafkan kesalahan pacaranya tersebut).
    Saya minta tolong tafsirkan mimpi saya tersebut. Terima kasih sebelumnya.

Silakan sampaikan pemikiran Anda