bercinta
Foto Aura Kasih di Majalah Sexy
Aura Kasih mulai diperhitungkan di belantika musik Tanah Air. Si sexy finalis Miss Indonesia 2007 itu punya penampilan yang menggoda. Dengan tinggi 171 cm dan berat 50 kg, kulit putih, serta rambut panjang, sulit bagi kaum adam untuk tidak meliriknya. Ditambah, klip video pertamanya, “Mari Bercinta”, sempat ditolak stasiun tv karena dinilai terlalu sexy. Sampai saat ini, tampilan fisik Aura masih dinilai lebih menarik daripada musiknya. Mungkin wajarlah bila Aura Kasih tampil sebagai model kover di majalah sexy: Baca entri selengkapnya »
Dalam bercinta, wanita membutuhkan foreplay
Saya sedang membaca buku yang ditulis oleh Bapak dan dkk, dengan judul “Istikharah Cinta” terbitan Qultum Media. Ada hal yang menyedot perhatian saya dalam membaca buku itu. Berikut saya kutip (Bab 3, Sub bab; Seleksi Jodoh secara Sistematis, Hlm. 73);
…..
Kelas A berisi satu orang lawan jenis yang paling akrab dengan Anda. Kelas B terdiri dari beberapa orang lawan jenis yang sangat anda sukai, yang dengan mereka Anda akrab setingkat di bawah kelas A. Kelas C memuat banyak orang lawan jenis yang juga Anda sukai tetapi dengan kadar yang tidak setinggi kelas B. Adapun kelas D disediakan bagi semua teman biasa atau kenalan lawan jenis, yakni yang tidak tergolong dalam kelas-kelas di atasnya.
Ketika kelas A kosong, padahal sudah saatnya diisi, naikanlah satu orang penghuni kelas B ke kelas di atasnya ini. Jika kursi di kelas B belum terisi penuh (bahkan walau jatah kelas A telah terisi), lengkapilah dengan cara menaikkan warga kelas di bawahnya. Apabila kuota kelas C belum terpenuhi, isilah dari penghuni kelas D. Andai warga kelas D itu kau pandang kurang mencukupi, tambahilah dari luar kelas…. (Aisha Cuang, Nikmatnya Asmara Islami (Surakarta: Bunda Yurida, 2004, hlm. 130)).
…..
Saya memiliki sikap/cara yang kurang lebih sama dengan kutipan di atas. Suatu ketika saya menjalin hubungan serius (berorientasi menikah) dengan seorang wanita, sebut saja Bunga (bukan nama sebenarnya). Saya mengutarakan sikap saya itu kepada Bunga. Dia berada di kelas A dari dua kelas yang saya miliki. Tanggapannya cukup mengagetkan bagi saya. Dia mengatakan bahwa sikap itu sangat merendahkan seorang wanita karena memposisikan wanita seperti barang dagangan, seperti barang cadangan saja. Jika gagal menjalin hubungan dengan seorang di kelas A, maka akan mengalihkan perhatian ke seorang lain di kelas B (seorang yang dinaikkan ke kelas A), dan seterusnya. Saya dianggap ‘Playboy’. Padahal saya tidak sedang menjalin hubungan dengan seorang di kelas B dalam waktu yang bersamaan.
Perbedaan sikap itu mengakhiri hubungan kami. Hanya saja, yang menjadi pikiran saya sampai saat ini adalah; Sudah benarkah sikap saya itu? Apakah salah mengutarakan hal itu kepada Bunga?
Awalnya, saya merasa itu adalah suatu hal yang benar dan wajar. Tapi kok dikritik. Bukankah kritikan itu ditujukan untuk sesuatu yang tidak benar?. Tapi kok, saya juga tidak/belum menemukan dimana letak kesalahannya. Sampai saat ini.Saya ingin mengetahui pendapat Bapak mengenai masalah ini. Termasuk tentang sikap Bunga yang mengkritik saya. Tujuannya bukan untuk memperbaiki hubungan kami tapi lebih sebagai bahan evaluasi/renungan bagi saya. Atau mungkin, hal ini bisa dianggap sebagai kritikan bagi Bapak juga. Nah, bagaimana pandangan Bapak?
Jawaban M Shodiq Mustika: Baca entri selengkapnya »
Mainan seks untuk pendidikan seks nasional?
“China, Minggu, meluncurkan suatu kampanye pendidikan seks nasional yang bertujuan untuk menghilangkan tradisi tabu serta memberikan banyak warga mengetahui mencegah penularan penyakit seksual. … Proyek yang disebut ‘Proyek bersinar untuk pencegahan bagi kesehatan jenis kelamin’ akan menampilkan sejumlah poster, kompetisi dan dukungan sebuah pameran mainan seks internasional di Beijing. …” Demikian berita tadi malam yang kusimak dari AntaraNews. Baca entri selengkapnya »
Rayakan Hari Kasih-Sayang secara Islami
Dari tahun ke tahun, setiap 14 Februari, muda-mudi Indonesia (yang mayoritasnya muslim) semakin bergairah merayakan “Hari Valentin” ini sebagai hari kasih-sayang. Padahal, sejumlah aktivis dakwah semakin gencar menyuarakan seruan keras: “perayaan Valentine’s Day itu haram, budaya Barat jahiliyah yang merusak Islam, harus dijauhi, jangan ikut-ikutan,” dan sebagainya. Namun, bagi banyak muda-mudi Islam Indonesia, seruan semacam itu bagai “anjing menggonggong, kafilah berlalu”.
Mengapa begitu? Salah satu diantara sebab-sebabnya barangkali adalah lantaran generasi orangtua (seperti diriku) telah memberi contoh yang kurang baik. Diantaranya: membudayakan korupsi, menyuburkan materialisme, mengakali hukum negara, melecehkan fatwa MUI, dan sebagainya. Diantara sebab-sebab semakin membudayanya perayaan Hari Valentin, yang paling mendasar menurutku adalah gagalnya kita (orangtua & aktivis dakwah) dalam memenuhi kebutuhan muda-mudi kita yang gemar merayakan hari kasih sayang setiap 14 Februari itu.
Kebutuhan mereka yang manakah yang kurang kita penuhi, sehingga mereka getol merayakan Hari Valentine? Kebutuhan akan kasih-sayang! Siang-malam, kita keasyikan berburu rezeki, mengurus ini-itu… tapi kurang menaruh perhatian kepada mereka. Ketika “menaruh perhatian besar” pun, kita suka membuka mulut dan enggan membuka telinga. Akibatnya, mereka kekurangan kasih-sayang dari kita.
Dalam keadaan haus akan kasih-sayang itu, mereka tidak menuntut kita untuk memberi kasih sayang yang lebih mendalam dari kita. Mereka berusaha sendiri memenuhi kebutuhan mereka ini. Caranya, antara lain, dengan merayakan Hari Valentine setiap tahun, yang jatuh pada 14 Februari.
Dalam keadaan begitu, apakah kita (terutama aktivis dakwah) menghargai usaha mereka? Tampaknya tidak. Kita mati-matian mencela budaya mereka ini dan menjejali telinga mereka dengan seruan-seruan keras yang jauh dari kasih sayang. Akibatnya, kebutuhan mereka akan kasih sayang itu semakin kurang terpenuhi. Walhasil, semakin terdoronglah mereka untuk berburu kasih-sayang dari luar diri kita, diantaranya melalui perayaan Hari Valentine.
Dalam keadaan yang “mengharukan” (baca: memprihatinkan) ini, apa yang dapat kulakukan selaku orangtua & aktivis dakwah? Kupikir, sebaiknya aku sampaikan seruan dengan penuh kasih-sayang. Kepada sesama orangtua dan sesama aktivis dakwah, aku mengajak, marilah kita bersikap lebih penyayang terhadap anak-anak kita dan adik-adik kita. Kepada anak-anak dan adik-adik kita, aku berseru: Rayakan Hari Kasih-Sayang secara Islami!
Bagaimanakah cara merayakan Hari Kasih Sayang yang islami? Baca entri selengkapnya »
Demi karir, cinta, dll, kenali tipe kepribadian Anda dan si dia!
Anda mengalami kepuasan berkarir bila pekerjaan Anda memungkinkan Anda untuk menggunakan kekuatan terbaik dan bakat alamiah Anda. Pekerjaan seperti itu menggairahkan, dan Anda sukses dengannya. Demikian pula dalam dunia cinta. Bila ekspresi cinta Anda kepada si dia sesuai dengan tipe kecenderungan alamiahnya, maka semakin nikmatlah yang Anda rasakan dalam mencintai dia. Begitu jugalah kehidupan kita di bidang-bidang lainnya. Hanya saja, bagaimana mengidentifikasi bakat alami dan menemukan pekerjaan-pekerjaan yang tepat sesuai dengan kekuatan dan bakat? Bagaimana mengenali kecenderungan alamiah si dia?
Langkah pertama adalah mengidentifikasi tipe kepribadian. Dengan mengenali tipe kepribadian Anda atau pun si dia, terkuaklah informasi penting tentang Anda atau pun si dia, seperti kecenderungan “ke dalam” ataukah “ke luar”, realistis ataukah imajinatif, logis ataukah sensitif, dan terorganisir ataukah spontan. Dan semakin dekat tipe Anda dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam pekerjaan, semakin bahagia dan semakin sukseslah Anda. Bila ekspresi cinta Anda kepada si dia sesuai dengan tipe kepribadiannya, maka dia pun menganggap bahwa Anda sungguh-sungguh mencintainya. Walhasil, dia pun menghargai cinta Anda kepadanya. Asyik, ‘kan?
Untuk mengidentifikasi tipe kepribadian, Baca entri selengkapnya »
konsultasi pasca perselingkuhan
Kami suami-istri menikah sudah 16 tahun. Dua tahun yang lalu, istri saya membuat pengakuan telah berselingkuh dan telah melakukan hubungan intim sebanyak 2 kali. Semenjak itu, hubungan kami menjadi buruk, karena meskipun saya telah memaafkan, saya selalu curiga kepada istri saya, apalagi istri saya suka pergi tidak mau ditemani oleh saya. Apabila terjadi pertengkaran, istri saya selalu minta cerai, tetapi sampai saat ini saya tdk pernah mengabulkan.
Kejadian ini dipicu semenjak istri saya gaji & karir menanjak dengan drastis (jabatan & gaji lebih banyak dari saya). Dan masalah gaji saya sekarang yg. lebih kecil dari istri, selalu menjadi alasan bahwa saya suami yang tidak bertanggung jawab, dan menjadi alasan istri saya supaya saya tidak boleh melarang bergaul dengan teman-teman prianya.
Kami terakhir berciuman pada 23 bulan yang lalu dan terkahir berhubungan sex pada 5 bulan yang lalu. Sampai kini, istri saya tidak mau lagi berciuman dan berhubungan sex dengan saya dengan alasan istri saya sudah tidak menyukai lagi, malahan saya disuruh mencari wanita lain yg. mau dengan saya. Sampai sekarang ( 6 bulan) istri tidak mau lagi tidur dengan saya (tidur di kamar lain) dan dia hanya mau bicara kepada saya hanya seperlunya saja.
Mohon saran dan solusi untuk mengatasi masalah ini. Terus terang saja, saya masih mencintai istri saya.
Tanggapan M Shodiq Mustika:
- 1
- 2
- 3
- Selanjutnya →